Kalau kamu bosen baca berita soal corona, coba deh cari topik-topik seru di Twitter. Media sosial satu ini kayaknya nggak pernah kehabisan bahan perbincangan deh. Selalu ada aja yang bisa dibahas bareng, mulai dari yang serius kayak soal politik dan pemerintah, sampai hal-hal receh dan kocak pun ada. Seperti belum lama ini, warganet Twitter dihebohkan dengan cuitan yang berisi dua versi bumbu Indomie goreng di Indonesia. Begini cuitannya~
Pantesan dulu pas pertama merantau ke jakarta aku kaget kok indomie pake saos🤔 tanyarl pic.twitter.com/Zi6xRDboSf
— ON ㅡ Dilarang jualan di reply Mfs❗ (@subtanyarl) June 7, 2020
Seperti yang ada di gambar, ternyata selama ini ada dua macam bumbu Indomie goreng. Versi pertama seperti yang banyak ditemukan di Jawa (dan yang saya temui setiap membuka bungkus Indomie goreng), berisi bumbu asin, bawang goreng, saus sambal, kecap, dan minyak. Sedangkan versi kedua, yang katanya banyak ditemukan di luar Jawa, berisi bumbu asin, bubuk cabe, kecap, dan minyak. Yang seru saat membaca komentar-komentar warganet di cuitan itu, ternyata banyak yang baru tahu kalau bumbu Indomie goreng memang ada dua macam.
ADVERTISEMENTS
Kalau kamu kaget saat mengetahui bumbu Indomie ada dua versi, tenang, kamu nggak sendiri. Saya pun juga baru tahu fakta menghebohkan ini. Padahal pembedaan ini sudah berlangsung 10 tahun!
Bumbu Indomie ada dua versi mungkin bukan hal yang baru di kalangan karyawan Indofood –perusahaan yang memproduksi Indomie. Tapi di kalangan kita yang bukan bagian dari perusahaan tersebut, mungkin rada terkejut ketika tahu fakta ini. Yang bikin kita langsung merasa ketinggalan zaman, ternyata pembedaan ini sudah berlangsung selama 10 tahun lo! Iya, 10 tahun, berarti udah sejak tahun 2010 bumbu Indomie dibikin dua versi.
Tapi mungkin bagi orang luar Jawa yang merantau ke Jawa, atau sebaliknya, fakta ini bukan sesuatu yang baru-baru banget ya.
ADVERTISEMENTS
Pembedaan itu dilakukan bukan tanpa alasan Guys. Ternyata karena perusahaan memang pengin bikin versi yang beda-beda disesuaikan dengan lidah pasar
Dilihat dari komentar-komentar, ternyata masih banyak orang yang nggak percaya kalau bumbu Indomie beneran dibikin 2 versi. Menanggapi hal ini, General Manager Marketing Noodle Division PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Julia Atman, menyatakan kalau fakta yang beredar di masyarakat itu memang benar, alias bukan hoaks. Menurut Julia, sebelum meluncurkan suatu produk, timnya pasti akan melakukan riset pasar untuk mendapat insight dari calon konsumen.
Novi Arlaida, Head of Corporate Public Relation Indofood, menambahkan kalau ternyata berdasarkan riset orang luar Jawa lebih suka pakai bubuk cabe. Sebaliknya, orang-orang di Jawa lebih suka Indomie dengan saus cabe. Dengan begitu, produk-produk mereka bisa diterima semua masyarakat, karena sudah disesuaikan dengan lidahnya.
ADVERTISEMENTS
Di luar negeri pun juga berlaku hal yang sama. Karena nggak semua orang suka Indomie dalam versi yang sering kita konsumsi, maka dibuatlah beda agar bisa disesuaikan sama lidah masing-masing
Banyak dari kita mungkin udah tahu kalau Indomie sudah merambah ke pasar internasional sejak bertahun-tahun lalu. Nah, ternyata, Indomie yang dijual di negara lain ada yang beda sama di Indonesia lo. Misalnya aja Indomie di Turki yang memakai bubuk cabe, seperti Indomie di luar Jawa. Lain lagi sama Indomie di Amerika Serikat, yang dibikin nggak sepedas punya kita.
ADVERTISEMENTS
Selain soal bumbu, Indofood juga bikin berbagai macam versi mi instan. Ada lo varian Indomie yang cuma dijual di Kalimantan dan nggak ada di Jawa~
Keinginan Indofood untuk bisa menyesuaikan lidah masyarakat Indonesia ternyata nggak cuma sebatas membuat dua versi bumbu berbeda aja. Mereka juga bikin beberapa varian yang hanya dijual di daerah-daerah tertentu. Seperti Indomie rasa Soto Banjar Limau Kuit, yang cuma bisa ditemukan di Kalimantan Selatan. Ada juga Indomie rasa Mi Celor, di Palembang Sumatera Selatan. Atau rasa Cakalang yang hanya ada di Sulawesi Utara. Di luar negeri juga gitu lo. Kayak Indomie di Nigeria yang tersedia dalam rasa Seafood, lengkap dengan potongan ikan dan bubuk cabe. Ada juga versi kuah dengan citarasa pedas dari paprika bubuk.
Wah, ternyata ada banyak banget varian Indomie yang dijual ya. Berarti bisa nih menjadikan Indomie sebagai oleh-oleh kalau kita pergi ke suatu daerah, di mana di sana tersedia Indomie yang tidak dijual di tempat asal kita. Hmm, menarik~ Eh, tapi perginya ntar aja kalau corona sudah pergi ya!