Saat ini kita telah banyak dimanjakan oleh berbagai teknologi canggih yang mampu memudahkan aktivitas sehari-hari. Tapi perkembangan teknologi yang satu ini, tampaknya bakal jadi monumental karena bakal mengubah kehidupan manusia secara mendasar. Kayak gimana telepon genggam atau mobil zaman sekarang bisa punya fungsi canggih dan dilacak dari mana-mana karena punya built-in chip, ternyata sudah ada yang mengaplikasikan teknologi ini ke dalam tubuh manusia.
Sederhananya, ada orang yang telah memiliki microchip canggih ditanam atau dimasukkan langsung ke dalam tubuh manusia. Sebagaimana dilansir dari The Washington Post, microchip ini tidak hanya berfungsi sebagai alat lacak saja tapi juga diklaim menggantikan segala macam kartu, penggunaan pin dan semua hal yang selama ini butuh identifikasi. Jadi tak perlu lagi membawa atm kemana-mana, hanya tinggal menempelkan atau melambaikan telapak tangan.
Hidup manusia jelas bakal jauh lebih praktis, tapi teknologi ini juga banyak dipertanyakan dari sisi etis atau tidaknya. Buat yang sekadar penasaran atau yang mungkin tertarik untuk ‘ditanami’ chip, simak deh ulasan spesial Hipwee News & Feature ini!
ADVERTISEMENTS
Bukan lagi cuma di konsep atau penelitian belaka, ratusan karyawan perusahaan teknologi telah bersuka rela ‘ditanami’ chip canggih ini ke dalam tubuh mereka sejak tahun 2015
Teknologi ini tidak hanya diklaim bisa mempermudah kehidupan manusia, tetapi juga menandakan dimulainya era manusia modern. Penanaman microchip ke dalam tubuh manusia ini juga bukan lagi hanya ide atau konsep, tapi sudah mulai dipraktikkan di beberapa negara lho. Pelopornya adalah sebuah perusahaan di Swedia bernama Epicentre. Perusahaan ini telah menawarkan program penanaman chip kepada karyawannya sejak tahun 2015 yang lalu. Sudah lebih dari 150 karyawan perusahaan tersebut suka rela mengikuti program ini. Lalu pada tahun 2016, perusahaan teknologi yang berpusat di Winconsin, Amerika Serikat, yaitu Three Square Market juga mengikuti langkah tersebut. Berarti paling tidak ratusan orang saat ini sudah memiliki chip canggih dalam tubuhnya. Wow!
ADVERTISEMENTS
Teknologi ini menggabungkan manusia dengan mesin yang kabarnya membuat aktivitas semakin praktis
Microchip yang diketahui berjenis Radio-Frequency Identification (RFID) ini ditanam di kulit antara telunjuk dan ibu jari manusia. Prinsipnya sama seperti kartu gesek dan sebagai solusi atas kerumitan pin. Dengan adanya microchip dalam tubuh diharapkan manusia tidak perlu lagi membawa serentetan kartu untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti KTP, SIM, paspor, dan lain-lain. Dengan chip di tangan, mereka hanya perlu meletakkan tangan di scanner ketika ingin bertransaksi.
Di kantor, chip ini berguna untuk membuka pintu kantor, masuk ke jaringan komputer kantor, menggunakan telepon, mesin fotokopi, atau berbagi kartu nama. Microchip ini juga bisa menyimpan informasi seseorang, mulai data yang sifatnya personal hingga informasi kesehatan. Ya kasarannya sih seperti ada komputer tertanam dalam tubuhmu..
ADVERTISEMENTS
Teknologi ini masih terus dikembangkan. Di masa depan bahkan ada kemungkinan microchip ini mampu terhubung dengan sistem syaraf manusia
Tentu aja teknologi ini nggak hanya berhenti sampai disini. Di masa depan, microchip ini terus dikembangakn. Kabarnya nanti bisa terhubung ke sistem syaraf manusia lho. Ini menimbulkan kekhawatiran suatu saat kita bisa dikendalikan orang lain. Peneliti juga akan mengembangkan pengisian daya microchip ini dengan mengandalkan suhu tubuh manusia. Nah saat semua manusia sudah memiliki chip di tubuh masing-masing, nggak bisa dipungkiri kalau nanti kita bisa saling terhubung satu sama lain. Hmm…
ADVERTISEMENTS
Bahkan Amerika Serikat berencana menanam microchip ke seluruh tubuh penduduknya untuk memudahkan pelacakan
Pada 2016 lalu, bahkan pemerintah AS berencana menanamkan microchip ke seluruh tubuh penduduknya dengan tujuan untuk memudahkan pelacakan! Ya intinya sih supaya pemerintah bisa lebih mudah ‘mengontrol’ penduduknya ya. Rencana ini disebut-sebut sebagai bagian dari Obamacare dan akan direalisasikan tahun ini. Wah kalau AS benar-benar menerapkannya, nggak menutup kemungkinan akan banyak negara lain yang menerapkan aturan serupa sih. Kalau sifatnya tidak wajib sih nggak masalah, tapi kalau sudah jadi salah satu kewajiban warga negara, apa nggak repot?
ADVERTISEMENTS
Inovasi ini tentu saja menimbulkan pro-kontra. Mereka yang tidak setuju mempermasalahkan hak kebebasan manusia
Kemampuan brilian microchip ini tidak hanya melahirkan kubu pro saja, tapi tidak sedikit juga yang justru kontra. Pasalnya dengan adanya microchip tertanam di tubuh, kita sebagai manusia yang punya hak kebebasan dan privasi jadi terganggu. Jika kita terhubung dengan orang lain melalui chip ini, data yang kita miliki juga bisa bocor. Ya ibaratkan saja komputer kita terhubung ke komputer orang lain. Peluang pelanggaran privasi jadi semakin besar. Selain itu juga muncul ketakutan akan penyalahgunaan yang bisa dilakukan pihak-pihak yang lebih berkuasa.
ADVERTISEMENTS
Privasi mereka juga bisa saja terancam karena adanya hacker. Berbagai data pribadi yang tersimpan bisa diretas
Kalaupun chip tersebut bisa terenkripsi dengan baik dan dapat mengamankan data pemiliknya, tapi apakah juga terjamin aman dari serangan hacker? Sedangkan kita tahu sendiri semakin teknologi berkembang, semakin kemampuan hacker bisa bertambah canggih. Jadi di balik berbagai kegunaannya yang diagung-agungkan, microchip ini juga menyimpan beragam pertanyaan terkait privasi yang seharusnya dimiliki umat manusia.
Teknologi ini seolah melengkapi berbagai penemuan terkait perubahan keadaan manusia, seperti kloning, olah genetika, robotika, kecerdasan buatan, atau teknologi nano. Sebuah pernyataan yang perlu kita sadari sekarang sih manusia di masa depan jelas tidak akan pernah sama lagi. Kalau menurut kamu gimana?