Apa yang ada di benakmu kalau melihat seseorang menyendiri? Galau? Nggak punya teman? Lagi dimusuhi? Apapun itu, sebetulnya menyendiri punya manfaat yang baik untuk kesehatan. Menyendiri nggak melulu identik dengan orang yang patah hati atau sedang mengalami krisis sosial dalam dirinya. Selain membuat pikiran lebih tenang, menyendiri bagus untuk membangun jiwa lebih kreatif dan terampil dalam kepemimpinan.
Dalam sebuah penelitian, orang yang suka menyendiri berpotensi memiliki masa depan cerah. Hal tersebut ditunjang dengan kondisi tubuh sehat karena kesehatan mentalnya baik, mampu mengatur emosi, dan fisiknya bugar. Lalu, seperti apa penjelasan selengkapnya? Simak informasinya bareng Hipwee News & Feature berikut ini.
ADVERTISEMENTS
Menyendiri sering dianggap sebagai kebiasaan yang buruk lantaran memiliki dampak negatif terhadap kehidupan sosial. Apakah benar begitu?
Pada umumnya, masyarakat berpikir kalau menyendiri hanya memiliki dampak negatif terhadap diri seseorang. Dalam sebuah studi Royal College of General Practitioners di Inggris menunjukkan kalau menyendiri bisa menjadi masalah serius bagi kesehatan masyarakat. Kesepian memiliki tingkat risiko yang sama untuk kematian dini yang mengidap diabetes. Hal ini karena koneksi sosial yang kuat penting bagi kelancaran proses fungsi kognitif, motorik dan sistem kekebalan tubuh. Seperti yang terjadi pada anak-anak yang diisolasi di panti asuhan dan para tahanan di sel isolasi, yakni mereka lambat laun memperlihatkan kalau kesendirian berkepajangan menyebabkan halusinasi dan ketidakstabilan mental.
Namun, hal itu hanya terjadi kalau kasus kesendiriannya memang parah dan nggak disengaja. Sedangkan kalau kamu yang memang lagi ingin sendiri karena mau menenangkan pikiran dulu dari banyaknya rutinitas, maka sikap menyendirimu nggak jadi masalah. Justru bagus untuk kesehatan.
ADVERTISEMENTS
Level kreativitas seseorang akan meningkat kalau sesekali menyendiri lantaran pikiran tenang membuat kemampuan berpikir lebih baik
Seorang peneliti dari California San Jose State University, Gregory Feist mengungkapkan kalau kreativitas ada pada orang-orang yang memiliki keterbukaan terhadap pemikiran dan pengalaman baru, keyakinan, kemandirian, dan suka menyendiri. Salah satu contohnya yaitu hal yang menonjol dari dalam diri para seniman dan ilmuwan yaitu minat mereka rendah dalam bersosialisasi. Orang-orang yang kreatif ini lebih senang menghabiskan waktu sendirinya untuk mengerjakan kerajinan maupun hal-hal lain yang berhubungan dengan kreativitasnya. Di sisi lain, mereka lakukan menyendiri juga sebagai refleksi dan observasi dalam menunjang kreativitasnya.
ADVERTISEMENTS
Senang menyendiri juga dapat mengaktifkan “elemen-elemen” di otak dan menjadi ciri-ciri seorang pemimpin dengan kepribadian introvert
ADVERTISEMENTS
Orang yang gemar menyendiri kemungkinan besar orang introvert. Kenyataannya, banyak para pemimpin suatu perusahaan adalah orang intovert yang sehari-hari menjalankan tugasnya ditunjang dengan karyawan-karyawan ekstrovert. Dengan begitu mereka akan saling “mengisi” dalam pekerjaan dan dapat menjalankan tugas-tugas kantor dengan baik. Hal ini bisa terjadi lantaran para karyawan aktif menyuarakan pendapatnya, sedangkan pemimpinnya yang cenderung introvert akan lebih senang mendengarkan.
Jadi, tidak saling adu mulut kalau sedang rapat atau bicarakan suatu masalah pekerjaan. Di samping itu, buat kamu yang senang menyendiri sambil melamun ternyata bisa mengaktifkan jaringan “mode default otak”. Jaringan tersebut bantu diri fokus delama jangka panjang, tetapi juga memperkuat kepekaanmu terhadap orang lain.
ADVERTISEMENTS
Orang yang nggak pernah sendirian akan kesulitan melatih dirinya untuk lebih mawas diri dan mengenali diri sendiri
Hasil penelitian itu juga mengatakan kalau ada bahaya yang begitu terasa bagi orang-orang yang nggak pernah sendirian. Mereka akan sulit untuk mawas diri, tingkat kesadarannya kurang, susah mengenali jati dirinya, dan sering terlalu santai menjalani aktivitas. Sedangkan orang yang introvert memang cenderung punya sedikit teman dan sahabat, namun saat punya pasti hubungan pertemanan dan persahabatannya sangat kuat. Terlebih dengan mengenali jati dirinya, orang yang senang menyendiri akan lebih mudah gapai kesuksesan dan masa depannya cerah. Hal ini karena dia tahu kemampuan dan keinginan dirinya apa, lalu tinggal menjalankan cara-cara untuk merealisasikannya. Kebahagiaan pun akan lebih besar.
Yang dimaksud di sini adalah orang-orang yang sesekali menyendiri, bukan yang apa-apa selalu sendiri sampai nggak punya teman sama sekali. Orang yang senang menyendiri pun bukan berarti nggak bisa bersosialisasi sama sekali. Mereka masih terjun ke dalam hubungan sosial, namun hanya seperlunya dan cukup sesekali, serta nggak dalam waktu yang lama. Karena bagi kamu yang senang menyendiri, berlama-lama bersama kerabat harus ada faedahnya dan tujuan. Jika tidak, maka hanya membuang-buang waktu saja.