Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, sertifikasi halal sangat penting bagi mayoritas warga Indonesia. Dengan adanya label halal, umat muslim di Indonesia jadi bisa membedakan mana produk yang aman untuk dimakan atau digunakan dan mana yang tidak. Sebelumnya pihak yang memberikan sertifikasi halal itu Majelis Ulama Indonesia (MUI). Namun sejak akhir tahun 2017 lalu, sebagaimana dilansir dari CNN, kewenangan itu diambil alih oleh Badan Pengelola Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Sertifikasi halal biasanya menyangkut makanan atau minuman yang dikonsumsi langsung. Tapi belakangan, semakin banyak barang sehari-hari atau produk lifestyle yang juga mulai dilabeli halal, mulai dari kulkas sampai makanan kucing! Wah gimana caranya ya bikin kulkas halal? Apa ada sensor anti-daging babi atau minuman beralkohol sehingga barang-barang haram mental dan nggak bisa masuk kulkas? Atau ada layanan servis untuk kembali menyucikan kulkas kalau tidak sengaja ‘kemasukan’ barang haram?
ADVERTISEMENTS
1. Kulkas halal. Sebagai tempat penyimpanan makanan, anggapannya kulkas harus tetap terjaga kesuciannya. Berarti garansinya bukan cuma kalau rusak, tapi biar tetap halal juga kali ya?
Iklan kulkas Sharp dengan klaim kulkas pertama di Indonesia yang mengantongi sertifikat halal MUI, langsung memicu perdebatan. Mungkin karena sebagian besar orang nggak pernah berpikir kalau butuh kulkas yang halal, makanya banyak yang kaget dan terheran-heran. Label halal ini didapati setelah melalui pengujian baik itu material, proses, dan fasilitas produk sudah lulus sertifikasi halal. Sharp sepertinya meyakini langkahnya ini akan diikuti para kompetitornya.
ADVERTISEMENTS
2. Hijab, pakaian, & aksesori halal. Sebelumnya perusahaan busana muslim Zoya juga sempat ramai dibicarakan setelah meluncurkan serangkaian busana dan aksesoris halal-nya
Sama seperti kulkas Sharp, beberapa tahun lalu perusahaan busana muslim Zoya juga mengklaim produknya sebagai kerudung bersertifikat halal pertama di Indonesia. Bukan hanya kerudung saja, label halal merek Zoya juga meliputi busana pria, wanita, dan anak-anak, atasan, bawahan, luaran, gaun, dan perlengkapan lainnya.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. Selain itu, klaim halal juga datang dari merek makanan kucing. Memangnya kucing kalau makan yang ada babinya bisa auto dosa gitu??
Sekarang bukan hanya makanan untuk manusia saja yang berlabel halal, melainkan juga makanan kucing seperti merek Powercat Fresh Ocean rasa tuna. Sertifikat halal ini diberikan MUI sampai masa tenggang waktu 27 maret 2020. Wow, lama juga ya masa berlaku halalnya.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
4. Siapa sangka kalau sepatu juga ada label halalnya? Katanya ini sebagai antispasi karena sebelumnya pernah ada sepatu berbahan kulit babi
Bukan tanpa alasan MUI memberi label halal pada sepatu, pasalnya pada tahun 2013 sempat heboh ditemukan sepatu berbahan kulit babi. Karena rumor itulah akhirnya MUI kepikiran buat melabelinya halal.
5. Nggak cuma sepatu, baju dan celana pun juga turut dilabeli halal. Walau sempat menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat, tapi MUI tetap kukuh untuk melabeli halal produk sandang tersebut
MUI ternyata juga memberi label halal pada baju dan celana. Label halal ini merujuk kepada Undang Undang Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal (JPH).
“Iya keputusan kita (MUI) itu menurut UU untuk barang gunaan halal,” jelas Ma’aruf, ketua MUI, lansiran Okezone.
6. Produk dapur lain selain kulkas yang ada label halalnya adalah wajan atau teflon. Katanya pembuatan wajan itu pakai minyak atau lemak masak. Nah, yang berlabel halal tentu nggak pakai minyak babi
Ini juga ramai diperdebatkan, teflon yang berbahan polimer menjadi tanda tanya bagi khalayak karena meraka menganggap tidak ada kaitannya dengan halal atau nggak. Tapi, perlu kamu ketahui bahwa proses pembuatan wajan teflon menggunkan minyak atau lemak masak agar setelah jadi wajan tersebut nggak lengket saat digunakan. Nah, bagi kaum muslimin minyak ini yang harus dapat jaminan halal atau nggak. Salah-salah malah menggunakan minyak babi, ‘kan jadi haram.
7. Label halal juga tersemat pada tisu yang sudah mendunia seperti Paseo
Tisu seperti merk ternama Paseo pun kini sudah berlabel halal dari MUI. Bahkan pada tahun 2013 lalu Paseo meraih penghargaan Halal Top Brand Award dalam Indonesia Interntional Halal Expo (INDHEX), lansiran Liputan 6. Karena paseo menggunakan bahan-bahan yang mengandung pewarna, pelarut, dan pewangi, maka dari itu untuk menjaga tercampur bahan yang diharamkan harus berlabel halal.
Nah, guys, label halal ini nyatanya juga diberikan untuk meningkatkan standar kebersihan dan keamanan bagi pengguna. Ya meskipun kadang-kadang bingung sama standar atau faedahnya, bagus juga sih kalau sebuah produk dicek berulang-ulang komposisi atau proses pembuatannya. Asal jangan gimmick atau malah nyogok doang biar dapet sertifikasinya ya~