“Yang biasanya memakan waktu tujuh hari dan menjadi air buangan, ini dalam waktu setengah jam bisa menjadi air yang bisa diutilitas, malah sebetulnya layak diminum” ujar Sandiaga Uno sebagaimana dilansir Kumparan.
Pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta tentang air olahan tinja ketika menghadiri acara peresmian teknologi pengolahan limbah di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja PD PAL, Jakarta Barat, itu langsung mengundang perhatian orang seantero Indonesia. Emang air bekas tinja bisa dan aman diminum? Ada yang tidak percaya, ada juga yang penasaran bagaimana cara penjernihannya. Namun PD PAL langsung buru-buru mengklarifikasi kalau teknologi yang ada di fasilitas mereka baru bisa menjernihkan air untuk utilitas, bukan diminum.
Tapi ide itu sebenarnya nggak gila-gila amat kok guys! Apalagi kalau mengingat masalah krisis air di kota-kota besar seperti Jakarta itu memang sudah cukup gawat. Jadi ya kita harus mulai mencari dan mencoba ide-ide alternatif yang mungkin awalnya tedengar gila. Lihat saja inovasi-inovasi penjernihan air yang sudah berhasil diterapkan di berbagai belahan dunia lain ini. Emang harus berpikir out of the box! Yuk simak ulasan Hipwee News & Feature ini selengkapnya ya~
ADVERTISEMENTS
1. Nah kalau di Indonesia baru sebatas bisa digunakan untuk keperluan lain seperti mencuci, air olahan tinja atau kotoran di Singapura benar-benar bisa diminum!
Punya penduduk sedikit ternyata nggak menjamin persediaan airnya cukup. Diketahui saat ini, Singapura mengandalkan impor dari Malaysia buat kebutuhan air penduduknya. Seperti dilansir CNN, perjanjian impor ini akan berakhir 2061. Tapi sejak sekarang, Singapura sudah memikirkan cara untuk mulai mandiri menghasilkan air sendiri, salah satunya mengolah tinja atau kotoran, jadi air siap pakai.
Sekelompok penemu berhasil menciptakan teknologi membran yang berfungsi mengolah air limbah menjadi air bersih. Teknologi yang dinamakan ‘NEWater’ bekerja melalui serangkaian 4 langkah penyaring. Air limbah dibuat bebas dari zat padat, mikroorganisme, dan kontaminan untuk menghasilkan pasokan air yang dapat diminum untuk digunakan oleh manusia dan industri.
ADVERTISEMENTS
2. Singapura juga menerapkan sistem penampungan air hujan. Jadi nggak perlu khawatir kalau persediaan air tanah makin terbatas
Selain ‘NEWater’, Singapura juga punya cara lain memperoleh air bersih, yakni dari menampung air hujan di lebih dari 2/3 negara bagian. Air hujan dikumpulkan melalui jaringan saluran air, kanal, sungai, kolam penampungan, dan waduk. Nantinya air yang berhasil ditampung itu akan diolah lagi sehingga bebas bakteri dan bisa dikonsumsi.
ADVERTISEMENTS
3. Inovasi yang dilakukan siswa asal Amerika ini juga bisa dicoba. Ia memanfaatkan pemurni air bertenaga surya untuk menghasilkan air bersih
Krisis air banyak disebabkan oleh iklim panas yang dialami bumi kita. Tapi Deepika Kurup, siswa asal Amerika, justru mengubahnya jadi sebuah inovasi berguna! Saat berusia 15 tahun, Deepika menggunakan zinc oxide dan titanium dioxide dalam wadah yang memaparkannya pada radiasi ultraviolet. Penggabungan teknologi ini ternyata mampu membersihkan air di dalamnya dan membuatnya cocok untuk diminum.
ADVERTISEMENTS
4. Daripada buang-buang air buat berbagai keperluan mencuci, mendingan beralih ke inovasi pembersihan CO2 sebagai pengganti air deh. Asli, kok kepikiran aja sih??
Kebayang nggak, kalau CO2 atau karbondioksida bisa jadi pengganti air? Selama ini mungkin cuma air yang ada di pikiran kita tiap mau mencuci sesuatu, mulai dari mobil, perabot rumah tangga, sampai mesin-mesin pabrik. Tapi seperti dilansir Triple Pundit, CO2 yang kita hembuskan tiap bernafas, bisa dibersihkan dan jadi solusi masalah krisis air lho! Proses ini melibatkan penggunaan CO2 dalam bentuk padat. Setelah diolah, hasilnya nanti bisa dipakai membersihkan peralatan medis atau operasi dry cleaning lainnya dengan cara yang ramah lingkungan.
ADVERTISEMENTS
5. Bisa juga dengan menciptakan botol yang bisa menyaring air kotor jadi air siap minum. Inovasi ini udah sering dipakai pendaki atau tentara di medan perang lho
Michael Pritchard, terinspirasi dari repotnya donatur dan pemerintah saat harus mengirimkan truk-truk berisi air minum ke daerah terdampak tsunami di Asia beberapa tahun lalu. Selain mahal, cara ini dianggap nggak praktis. Ia pun akhirnya menciptakan botol yang dilengkapi pompa untuk mendorong air melalui filter 15-nanometer dan membersihkannya dari bakteri atau virus. Orang cuma perlu mencari sungai atau sumber air lain dan menampungnya di botol ini.
ADVERTISEMENTS
6. Terakhir ada teknologi bernama Cullector Ultra Efficient Shower. Gunanya buat menampung air-air dari shower yang terbuang sia-sia
Sadarkah kamu, setiap akan mandi pakai shower air panas, kamu akan butuh beberapa detik, bahkan menit, untuk ‘menguji coba’ air sebelum akhirnya mendapatkan suhu yang pas. Nah, air yang diuji coba itu sedihnya selalu terbuang sia-sia. Parahnya lagi, kamu bukan satu-satunya orang yang sering melakukan hal tersebut. Ribuan bahkan jutaan orang juga melakukan hal yang sama setiap hari! Kebayang berapa liter air yang terbuang.
Untuk mengatasi masalah ini, Peter Cullin inovator dari Adelaide, Australia, membuat Cullector Ultra Efficient Shower yang dipasang di rumah-rumah. Fungsinya mengumpulkan air yang biasanya terbuang selama pemanasan pancuran, kemudian kembali menyaringnya kembali pada suhu yang tepat. Katanya, alat ini bisa menghemat ratusan juta liter air setiap tahun, bahkan jika dipasang hanya di 1.000 rumah.
Gimana? Ada yang tertarik untuk kamu pakai?