Diskon akhir tahun memang seringkali jadi godaan terberat sepanjang tahun bagi para penggemar shopping. Gimana nggak? Ada Hari Belanja Nasional  atau Harbolnas sampai diskon-diskon menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru. Dulu solusi untuk menahan diri dari godaan belanja adalah cukup dengan tidak mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan. Namun sekarang, solusi itu kiranya tidak cukup ketika semua orang sudah makin terbiasa belanja online.Â
Meski tidak dipungkiri berbagai manfaat positif dari kemudahan berbelanja online, tapi terkadang saking mudahnya banyak orang yang tak bisa menahan diri untuk terus berbelanja. Tak mengunjungi situs-situs belanja sekalipun, iklan-iklan diskonan tetap terpampang di website yang berkaitan dengan kerja atau studimu. Kali ini Hipwee akan mencoba merangkum fakta-fakta tentang belanja online yang wajib kamu tahu sebagai peringatan maupun prinsip pencegahan. Supaya kamu yang doyan belanja online, nggak kebablasan sampe kantongmu kering di akhir tahun ini.
1. Menurut survei , 76, 4% dari 2.829 pengguna internet mobile di Indonesia mengatakan kalau mereka setidaknya merogoh kocek Rp 100.000/ bulan untuk belanja onlineÂ
Survei tersebut dilakukan oleh UC Web. Nampaknya survei tersebut benar adanya. Coba deh cek rekan sekantor atau teman kuliahmu, setidaknya mereka menyempatkan diri untuk belanja online sebulan sekali. Dengan minimal pembelanjaan Rp 100.00/ bulan. Berdasarkan survei tersebut juga terungkap nih kalau 72, 2% orang yang belanja online, menghabiskan waktu 1 jam untuk berbelanja. Kalau dipikir-pikir wajar sih belanja online 1 jam karena waktu tersebut dialokasikan untuk menelaah barang yang diinginkan, termasuk membaca review dari pembeli lainnya juga.
2. Dan sebagian besar dari shopper online di Indonesia tersebut ternyata memilih berbelanja via smartphone
Tahu nggak sih kalau menurut Nielsen Global Survey of E-Commerce  tahun 2014, 87,4 % dari responden di Indonesia memesan barang melalui smartphone. Waduh, ini sih bisa jadi kode buat kamu yang nggak bisa lepas dari HP untuk sesekali puasa pegang HP. Karena dengan memegang HP yang disertai paket internet, lihat iklan muncul saat tengah browsing, bawaannya pengen beli aja. Ketergantungan sama handphone ternyata meningkatkan hasratmu untuk belanja online. Jadi, kalau mau ngurangin jajan online, mending kurang-kurangin deh ketergantunganmu pada smartphone.
3. Menurut survei, sebagian besar orang Indonesia belanja online pada jam kerja. Ini jadi bukti bahwa belanja virtual sebenarnya jadi sarana penyegaran di tengah penatnya pekerjaan
Survei yang dilakukan oleh perusahaan e-commerce Shopback Indonesia ini mengungkap bahwa orang Indonesia menjadikan belanja online sebagai aktivitas penyegar pikiran di tengah padatnya aktivitas. Dari 2.734 responden, 31,2 % nya mengaku lebih senang belanja dari jam 09.00 pagi hingga 12.00 siang. Kalau dibandingkan sama negara tetangga, yakni Singapura, Indonesia jelas lebih santai dalam bekerja. Di Singapura, kamu nggak bakal bisa kerja sambil belanja online. Karena karyawan di sana rata-rata fokus banget dalam hal pekerjaan.
4. 60% dari konsumen Indonesia sudah berhati-hati dalam memberikan info tentang kartu kredit mereka, jadi bukti kalau konsumen Indonesia cerdas dalam bertransaksi online
Data satu ini juga berdasarkan survei Nielsen di tahun 201. Survei E-commerce tersebut diselenggarakan dari rentang 17 Februari hingga 7 Maret 2014. Kebanyakan dari shopper online Indonesia sudah cukup  berhati-hati untuk urusan memberikan informasi seputar kartu kredit mereka. Nggak perlu khawatir deh, sekarang orang Indonesia terbilang lihai dalam bertransaksi online.
Sebelum memutuskan untuk belanja online, konsumen Indonesia memperhatikan lebih dulu kredibilitas situs online yang bersangkutan, membandingkan harga barang dengan situs lainnya, dan membaca review pembeli lain tentang barang yang akan dibeli. Ini bukti kalau konsumen Indonesia cerdas dalam belanja online. Semoga kamu termasuk golongan itu ya.
5. Fashion seperti baju dan celana ternyata menduduki peringkat satu barang yang paling laris diburu pembeli online. Disusul dengan gadget di peringkat kedua
Mungkin kamu bakal mikir kalau item yang paling banyak dibeli secara online adalah gadget. Wah, kamu salah besar kalau begini. Karena berdasarkan survei yang dilakukan CHIP sejak Februari hingga April 2016 yang melibatkan 2700 responden, terungkap bahwa konsumen Indonesia paling senang belanja fashion seperti baju dan celana. Baru disusul gadget pada urutan kedua, kemudian sepatu dan kosmetik. Mungkin alasannya karena belanja baju via online dirasa lebih praktis dan hemat waktu untuk melihat semua pilihan. Kalau keliling mall, mungkin butuh waktu seharian penuh ya.
6. Banyak perusahaan e-commerce yang berlomba memanjakan pelanggannya dengan beragam fasilitas dan kemudahan. Wajar sih kalau kecanduan belanja jadi salah satu persoalan serius kaum millennialÂ
Istilah COD atau cash on delivery jadi metode pembayaran yang tengah hits saat ini. Dengan COD, kamu bisa mengajukan komplain ketika barang yang dipesan tak sesuai harapan. Selain COD, ada pula sistem bayar dimuka. Nggak hanya metode pembayarannya saja yang memanjakan pembeli, metode pengirimannya juga. Makin ke sini, waktu pengiriman jadi makin cepat. Pengiriman kilat pun ada yang bisa memungkinkan pengiriman barang di hari yang sama. Dengan banyaknya fasilitas yang makin memanjakan konsumen, nggak mengherankan sih kalau makin generasi kekinian yang candu belanja online.
7. Hati-hati lho kecanduan yang satu ini bisa berakibat serius, bahkan sampai fatal. Di Tiongkok, seorang mahasiswi bunuh diri pada tahun 2013 karena depresi dan banyak utang karena kecanduan belanja
Hati-hati, kecanduan belanja online itu bisa berbuah tragedi lho, Sista. Seperti yang terjadi di Tiongkok pada tahun 2013 lalu. Adalah Chang Yanan (20) mahasiswi semester tiga di Chinese University of Geosciences’ Great Wall College di kota Baoding yang menghabiskan Rp 32 juta untuk belanja baju hingga kosmetik via online. Karena hobinya belanja via virtual ini uang kuliahnya habis dan nggak jarang dia membohongi keluarganya demi dipinjami uang. Sampai akhirnya, Chang yang terlanjur depresi karena uang kuliah yang habis untuk belanja online, ia lalu memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan terjun dari lantai 13 kamar asramanya. Tragis ya, guys.
Kembali lagi, segala hal yang berlebihan memang nggak baik ya. Ini kenapa kita perlu punya pengendalian diri. Belanja online boleh aja, asal jangan sampai kecanduan ya.