Punya lebih banyak waktu di rumah itu memang menyenangkan, bisa bebas rebahan, nonton film, main game, atau sekadar kumpul bareng keluarga. Apalagi bagi mereka yang selama ini terjebak dalam rutinitas ke kantor yang membosankan, bekerja di rumah bisa menciptakan suasana yang lebih santai. Tetep digaji pula. Lebih banyak berada di rumah kalau dipikir-pikir juga bisa membantu menekan pengeluaran yang biasanya habis untuk aktivitas di luar, seperti nongkrong, nonton, jajan kopi atau boba, patungan surprise-in teman ulang tahun, dan banyak lagi lainnya.
Tapi, entah kenapa saat physical distancing gini rasanya kok malah jadi makin boros gitu ya?? Beberapa orang mengeluh pengeluaran mereka lebih membengkak justru di masa-masa seperti ini (termasuk penulis!!). Kira-kira, apa ya penyebabnya? Coba, yuk, kita telaah bareng, siapa tahu kalian juga merasakan hal yang sama.
ADVERTISEMENTS
1. Saat kita lebih banyak di rumah, kita jadi punya lebih banyak kesempatan buat buka e-commerce, jadi tergoda belanja online
Walaupun secara praktiknya kita tetap bekerja, tetap kuliah online, dan tetap ngerjain tugas-tugas dari guru, tapi kalau di rumah tuh rasanya selalu ada aja waktu buat rebahan dan main HP. Kalau udah begini, biasanya kita tergoda buat buka-buka online marketplace yang seringnya berujung checkout barang-barang mulai dari yang memang butuh sampai yang nggak penting banget! Apalagi ditambah ada kemudahan transaksi, setelah checkout tinggal buka aplikasi e-banking, bayar, selesai.
ADVERTISEMENTS
2. Selain buka marketplace, hal lain yang biasa kita lakukan waktu main HP adalah scrolling media sosial. Padahal di medsos kayak Instagram banyak akun-akun yang endorse produk jualan. Yah, jadi tergoda lagi kan!
Menjelajah dunia maya jadi kegiatan wajib hampir semua orang saat membuka ponselnya. Selain banyak inspirasi dan akun gosip, di sana juga sering kita temui seleb-seleb yang melakukan endorsement. Kadang iman kita langsung goyah kalau mereka endorse makanan dan merekam aktivitasnya saat lagi menyantap makanan itu! Tanpa sadar kita langsung kepo sendiri ke akun yang menjual makanan itu, menghubungi adminnya dan melakukan pemesanan. Waduh…
ADVERTISEMENTS
3. Saat lagi di rumah aja gini, banyak orang auto doyan masak dan mengunggah hasil masakannya ke medsos. Alhasil, kita-kita ini jadi sering tergoda juga buat cobain semua resep di sana, terus impulsif beli bahan-bahan masak
Sadar nggak kalau sejak physical distancing diberlakukan, orang jadi lebih sering masak. Mungkin kamu juga termasuk di antaranya. Selain sering masak, mereka juga jadi rajin mengunggah resep dan hasil masakannya ke media sosial. Mungkin beberapa juga sampai ada yang bikin video atau akun YouTube khusus buat masak-masak. Kita pun mungkin tanpa sadar jadi lebih gampang kepengin coba-coba resep baru dan impulsif beli bahan-bahan masak. Padahal kalau hari-hari biasa mah boro-boro masak, waktu aja nggak ada. Kalaupun terpaksa masak pasti lebih pilih yang gampang-gampang aja.
ADVERTISEMENTS
4. Di tengah krisis begini, orang jadi banyak juga yang mendadak jualan. Kalau itu temen atau keluarga sendiri kayak semacam ada dorongan buat ikut ngelarisin
Apakah kalian juga sadar kalau sejak pandemi ini, orang jadi banyak yang mendadak jualan. Ada yang jual frozen food, makanan jadi, atau produk sayuran segar. Selain buat menyambung hidup karena memang PHK merajalela, ada juga yang sekadar iseng karena banyak nganggur. Nah, kalau yang jualan itu temen atau keluarga sendiri jadi kayak ada kewajiban buat ikut ngelarisin gitu. Soalnya mau nolak pun kadang segan. Ya, nggak sih?
ADVERTISEMENTS
5. Ditambah kalau di rumah terus tuh selalu ada keinginan buat nyetok makanan atau barang kebutuhan sehari-hari. Plus kalau belanja online biasanya malah sayang kalau nggak sekalian banyak. Betul, nggak?
Entah kenapa kalau di rumah aja tuh rasanya selalu ada pikiran buat ngisi stok makanan dan barang kebutuhan sehari-hari. Setiap habis, selalu gercep beli lagi. Dan ditambah, setiap mau belanja online pasti seringnya langsung sekalian banyak karena rugi juga kalau belinya dikit-dikit. Rugi di ongkos~
Kadang suka sedih sendiri kenapa justru sulit banget buat hemat di saat-saat kayak gini. Padahal kalau mau realistis, keadaan ekonomi di luar sana lagi genting. Banyak perusahaan yang terpaksa gulung tikar karena rugi habis-habisan gegara Covid-19. Dan nggak sedikit pakar ekonomi yang mengingatkan kita untuk menyiapkan dana darurat kalau-kalau terjadi krisis gede-gedean suatu hari nanti. Jadi yang masih pada suka impulsif, yuk, coba lebih hemat lagi! Beli yang bener-bener perlu aja~