Jasa unik di media sosial | Illustration by Hipwee
Dihantam kenyataan sebagai mahasiswa tua yang nggak kunjung lulus, seorang teman datang padaku dengan raut wajah yang lesu. Ia mengaku lelah dan stres dengan hidupnya yang stuck. Seperti ungkapan ‘sudah jatuh, tertimpa tangga pula’, temanku ternyata baru saja putus cinta. Di saat dirinya paling membutuhkan dukungan, sang pacar meninggalkannya dengan suatu alasan.
“Rasanya sepi…,” keluhnya. “Kangen deh dipanggil sayang.”
Saat mendengar keluhannya, secara kebetulan sebuah akun jualan lewat di timeline Twitterku. Setelah kuperhatikan, ternyata akun tersebut menawarkan jasa-jasa ‘unik’ yang nggak pernah kubayangkan sebelumnya. Tertulis dengan jelas dan detail: Jasa pacar virtual, chatting, sleep call, curhat dan panggil sayang.
Didorong rasa penasaran, aku pun mengetikkan kata kunci jasa pacar virtual di kolom pencarian dan ternyata… jasa ini bukan cuma satu atau dua saja. Banyak orang yang menawarkan jasa unik ini dengan beragam harga. Kira-kira bagaimana cara kerjanya, ya? Temukan jawabannya di ulasan ini, SoHip!
ADVERTISEMENTS
Bermacam-macam jasa yang ditawarkan, mulai dari menjadi pacar virtual atau sekadar teman curhat
Baik aku maupun temanku, kami sama-sama kaget dengan adanya jasa tersebut. Kami tentu pernah mendengarkan tentang pacar sewaan yang sudah lazim di luar negeri, seperti Jepang atau Korea Selatan. Apakah SoHip juga pernah mendengarnya? Namun, kami nggak menyangka bahwa jasa semacam itu ada di sekitar dan sebenarnya mudah dijangkau.
Dengan sekali ketik di kolom Twitter, jasa pacar atau teman curhat virtual sudah bermunculan. Biasanya, mereka menawarkan beberapa jasa sekaligus dengan jaminan privasi terjaga 100%. Ini beberapa contoh jasanya, SoHip:
Jasa menemani ngobrol sampai tidur atau sleep call
Jasa pacar virtual. Kamu dan doi bisa saling berinteraksi layaknya orang pacaran, seperti saling berkabar, saling curhat, saling mengingatkan, sampai saling memanggil sayang. Bedanya adalah doi dibayar untuk berperan sebagai pacar.
Jasa curhat untuk kamu yang nggak punya teman berbagi cerita
Jasa chatting untuk kamu yang merasa kesepian karena nggak ada yang mengirim chat
Jasa call untuk kamu yang ingin ditelepon seseorang
Jasa alarm. Tujuannya adalah membangunkanmu tidur dan mengingatkanmu makan
Setiap jasa dipatok dengan tarif yang bervariasi. Tiap penjual jasa juga memiliki tarif tersendiri yang berbeda dengan akun lain. Namun, rata-rata harganya sekitar Rp5.000 – Rp100.000. Harga ini disesuaikan dengan durasi penggunaan jasa. Misalnya, untuk 1 kali sesi membangunkan tidur, kamu harus mengelurkan Rp5.000. Sedangkan untuk jasa ngobrol/curhat selama 30 menit, kamu perlu membayar Rp10.000. Biasanya sih, jasa pacar virtual dihargai paling tinggi yakni sekitar Rp100.000 selama 3 hari.
ADVERTISEMENTS
Jika menggunakan jasa pacar atau teman virtual, inilah yang akan terjadi…
Nggak sulit untuk menemukan jasa semacam ini di media sosial, khususnya Twitter dan Instagram. Kamu hanya perlu meluangkan waktu untuk scrolling sebentar, lalu membandingkan harga dengan penjual jasa yang lain. Lantas, kamu bisa memilih penjual jasa dengan harga yang cukup miring.
Kalau sudah memilih penjual dan layanan jasa yang diinginkan, kamu akan diberikan beberapa ketentuan yang harus ditaati. Selain itu, bila memilih jasa pacar virtual, kamu bisa request tipe pacar yang diharapkan, seperti pacar yang agresif atau pacar yang pasif. Untuk sebutannya pun, kamu bisa memilih. Apakah kamu nyaman dipanggil sayang, mas, mbak, adik, honey, darling, atau lainnya?
Nama pacar atau teman curhat besar kemungkinan bukan nama asli. Akan tetapi, kamu dan doi bisa saling berbagi banyak hal. Bahkan, nggak sedikit pacar virtual yang disewa berbagi foto kesehariannya. Sifatnya virtual membuatmu dan doi hanya bisa berinteraksi melalui ponsel. Nah, bila kamu ternyata senang, jasa ini bisa diperpanjang durasinya.
Jasa sleep call | Illustration by Hipwee
ADVERTISEMENTS
Orang putus cinta atau kesepian menjadi sasaran utama para penjual jasa pacar atau teman curhat virtual
Temanku yang merasa sepi dan pengin dipanggil sayang tentu masuk sasaran para penjual jasa ini. Mereka memang menyasar orang baru putus cinta yang kebutuhan afeksinya nggak terpenuhi. Selain itu, orang-orang kesepian juga menjadi target pasar yang empuk. Mereka yang merasa sendiri dan nggak tahu harus menghubungi siapa, akhirnya lari ke jasa pacar/teman curhat virtual.
Uniknya, orang yang menjadi pacar atau teman curhat virtual tak jarang juga memiliki pengalaman serupa. Akibat putus cinta dan masih takut untuk menjalin hubungan baru, dia memilih untuk menjadi pacar virtual. Nggak dimungkiri, dia juga membutuhkan tambahan penghasilan, tapi itu bukan satu-satunya alasan. Sebagai orang yang suka memperhatikan atau mendengarkan orang lain, lowongan kerja sebagai penyedia jasa pacar atau jasa curhat tentu menggiurkan.
ADVERTISEMENTS
Memang agak aneh, tapi jasa pacar atau teman curhat virtual dinilai lihai memanfaatkan kesempatan di tengah banyaknya orang yang kesepian
Saat diperhatikan, akun-akun penjual jasa pacar atau teman curhat virtual muncul dua tahun belakangan, sekitar 2021. Meski terbilang baru, peminatnya cukup banyak. Umumnya pengikut akun tersebut bisa mencapai ribuan orang.
Bagi aku dan temanku, fenomena ini tentu masih asing. Namun, bisnis jasa pacar virtual, jasa curhat, atau jasa-jasa lain yang serupa sudah nge-tren duluan di Amerika Serikat. Faktor tumbuhnya bisnis ini pun beragam, tapi semakin meningkat sejak pandemi. Menukil The Guardian, bisnis jasa curhat mengalami peningkatan peminat setelah pandemi melanda. Pandemi memang membuat orang semakin rentan terjerat kesepian karena social distancing diterapkan.
Kebanyakan pengguna jasa ini di negeri Paman Sam berusia sekitar 60 tahun ke atas. Mereka memesannya untuk sekadar ngobrol, mendapatkan afeksi, atau diingatkan minum obat. Realitas ini sedikit berbeda dengan pengguna jasa di Indonesia yang rata-rata masih berusia lebih muda, yaitu sekitar 20-26 tahun.
Di Jepang, jasa pacar atau teman curhat berkembang karena banyak orang merasa kesepian. Sementara itu, tuntutan hidup semakin menekan. Namun, mereka nggak punya seseorang yang bisa diajak untuk ngobrol. Di Cina, penyebab suburnya bisnis ini adalah tekanan sosial, terutama desakan keluarga untuk segera memiliki pacar.
Di sisi lain, bisnis pacar atau teman virtual juga bisa menyasar orang-orang yang haus afeksi, tapi nggak percaya diri. Alih-alih berani mengajak lawan jenis untuk melakukan pendekatan, mereka justru terburu-buru takut pada penolakan.
Jasa pacar atau teman curhat virtual mungkin menjadi solusi bagi sebagian orang, SoHip. Namun, ada yang nggak kalah penting, yakni menggunakan jasa ini dengan penuh kesadaran atas risikonya, ya.