Di Indonesia, plastik jadi barang yang gampang banget ditemui sehari-hari. Hampir setiap aktivitas manusia selalu melibatkan produk berbahan plastik. Makan minum pakai alat-alat dari plastik, belanja pakai kantong plastik, bungkus makanan juga pakai plastik. Selain murah, plastik juga dinilai praktis. Selesai pakai langsung buang aja, beda sama produk serupa yang terbuat dari bahan lain.
Tapi, tahukah kamu kemana plastik-plastik bekasmu itu bermuara? Ternyata sebagian besarnya berakhir di lautan lho! Dan mirisnya, banyak biota laut yang keracunan sampah plastik itu. Penyu misalnya, sering banget hewan ini mengira kantong plastik di laut itu ubur-ubur, yang akhirnya ia makan dan meracuni pencernaannya. Atau hewan lain yang tubuhnya nggak sengaja terjerat plastik bekas.
Today we are stepping-up our efforts to turn the tide on plastics by launching a consultation on the ban of plastic straws, stirrers and cotton buds.
Take part in our consultation and have your say: https://t.co/J7L3Ao1xeN #PassOnPlastic #DrowningInPlastic pic.twitter.com/JoIobUXGY3
— Defra UK (@DefraGovUK) October 22, 2018
Untungnya sekarang udah banyak manusia yang mulai peduli sama isu ini. Selain sibuk menggalakkan kampanye anti plastik, nggak sedikit juga pemerintah yang mulai melarang penggunaan produk-produk plastik di negaranya. Pemerintah Inggris bahkan sudah mengambil langkah berani dengan melarang sedotan plastik dan cotton bud. Kayaknya sih sepele, tapi bisakah orang hidup tanpa benda-benda plastik itu ya? Melihat bagaimana parahnya kerusakan lingkungan akibat sampah plastik, semua orang di dunia ini harus mulai belajar untuk hidup tanpa plastik. Benda-benda plastik apa aja ya yang sudah mulai banyak dilarang? Yuk simak bareng Hipwee News & Feature!
ADVERTISEMENTS
1. Tas kresek yang praktis, multifungsi, dan masih populer di Indonesia ini ternyata udah dilarang di banyak negara lho. Kira-kira kapan ya negara kita bisa bebas kresek 100%?
Kresek mengandung polyethylene yang membuatnya sulit terurai. Ilmuwan memperkirakan, kantong plastik butuh waktu kurang lebih 500 tahun untuk bisa terurai sempurna. Padahal menurut Earth Policy Institute, setidaknya ada 1 triliun kantong plastik yang terpakai di dunia setiap tahunnya! Karena dianggap terlalu membahayakan lingkungan, beberapa negara udah mulai melarang penggunaan tas kresek ini lho, kayak Ethiopia, Kenya, Maroko, dan belasan negara Afrika lainnya. Kalau di Asia ada Cina, Bangladesh, Kamboja, Hong Kong, dan lainnya. Negara-negara itu ada yang melarang sepenuhnya, dan ada yang menetapkan pajak pada pemakaian kantong plastik.
ADVERTISEMENTS
2. Selain tas kresek, benda berbahan plastik populer lainnya di Indonesia adalah sedotan. Padahal tahun depan, Inggris udah berencana melarang pemakaian benda ini lho
Di Indonesia, mau makan di warung, di tenda pinggir jalan, atau di restoran pun, minumnya selalu pakai sedotan plastik. Kalau kresek mungkin masih bisa dipakai beberapa kali, tapi kalau sedotan udah pasti langsung dibuang setelah pakai. Tahun depan, Inggris rencananya bakal mulai melarang pemakaian benda ini lho, mengingat ada 4,7 miliar sedotan plastik yang digunakan di sana setiap tahunnya.
ADVERTISEMENTS
3. Nggak hanya sedotan plastik, pemerintah Inggris juga memasukkan cotton bud ke dalam daftar benda yang akan mulai dilarang tahun depan
Siapa bilang cotton bud nggak berbahaya buat lingkungan? Masih ingat nggak foto kuda laut lagi bawa cotton bud yang viral beberapa waktu lalu? Itu salah satu alasan kenapa pemerintah Inggris juga bakal melarang penggunaan benda ini tahun depan. Kayaknya Indonesia juga perlu mencoba hidup tanpa cotton bud deh~
ADVERTISEMENTS
4. Di saat kita terbiasa pakai peralatan makan dari plastik, Maharashtra, negara bagian di India udah selangkah lebih maju
Semua alat makan berbahan plastik, seperti piring, sendok, garpu, atau cup sudah jadi daftar barang yang dilarang penggunaannya oleh pemerintah Maharashtra. Aturan ini mulai berlaku awal tahun 2018, tepatnya tanggal 23 Maret. Padahal pedagang makanan atau minuman di Indonesia masih sering banget pakai peralatan itu ya. Soalnya emang praktis ‘kan nggak perlu nyuci segala.
ADVERTISEMENTS
5. Meski belum diberlakukan, tapi pemerintah Australia udah menyiapkan kebijakan soal penggunaan balon lho guys! Wah, apa jadinya pesta ulang tahun tanpa balon ya?
Balon mungkin jarang terpikirkan oleh kita ketika membuat daftar benda-benda berbahaya yang terbuat dari plastik. Sebenarnya emang bukan balonnya sih, tapi lebih ke stik atau tongkatnya yang terbuat dari plastik. Meskipun balonnya sendiri juga bahaya. Menurut laporan CSIRO, sekitar ¾ sampah di sepanjang pantai di Australia itu sampah plastik semua lho. Nggak heran kalau kemudian pemerintah di sana langsung menggodok kebijakan buat mulai melarang penggunaan plastik sekali pakai.
ADVERTISEMENTS
6. Selain balon, kotak makan plastik juga akan dilarang pemakaiannya di Australia tahun 2023 mendatang. Wah, kalau mau bawa bekal pakai rantang aja kali ya?
Nggak nyangka ‘kan kalau kotak makan plastik juga dianggap berbahaya? Pemerintah Australia ternyata juga rencananya akan melarang benda ini buat digunakan lho. Sebetulnya di sana tuh udah ada panduan pengolahan sampah, termasuk gimana cara mendaur ulang sampah plastik. Tapi kenyataannya selama ini cuma 9% dari keseluruhan sampah plastik yang didaur ulang. Jadi emang implementasi sistem pengolahannya belum cukup baik.
7. Terakhir ada bungkus atau kemasan plastik makanan ringan yang biasa dijual di supermarket. Wah, kira-kira benda apa ya yang cocok buat menggantikan fungsinya?
Setiap masuk supermarket, mungkin jarang dari kita yang terpikirkan betapa banyaknya produk plastik yang digunakan sebagai bungkus makanan di sana. Mulai dari snack, mi instan, minuman bubuk, sampai botol-botol kecap, saus, atau minuman ringan. Padahal kemasan-kemasan dari plastik itu juga jadi penyumbang sampah plastik di lautan! Di Australia, rencananya bakal ada larangan penggunaan kemasan plastik untuk makanan-makanan ringan. Hmm.. kira-kira regulasi ini bisa diadaptasi di Indonesia ngaak ya?
Kalau di Indonesia sih mungkin baru sebatas menerapkan sistem kantong plastik berbayar ya. Tapi itupun harganya nggak lebih dari Rp500 per kantongnya, sebagian besar orang lebih rela bayar daripada repot bawa belanjaannya. Belum lagi penerapannya juga masih belum merata. Di pasar-pasar tradisional, kresek masih jadi primadona. Eh tapi belum lama ini Pemerintah Kota Denpasar membuat kebijakan baru buat melarang pemakaian tas kresek per Januari 2019 mendatang lho! Wah, kabar gembira banget nih udah ada Pemda yang berani mengeluarkan larangan ini. Semoga aja implementasinya lancar dan bisa diadaptasi sama kota-kota lain ya~