Bagi kebanyakan anak sekolah, matematika menjadi mata pelajaran yang dianggap sulit, bahkan dihindari. Namun, hal iu nggak berlaku bagi siswa SD asal NTT, Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay alias Nono yang baru saja meraih juara 1 kompetisi matematika bergengsi dari Amerika Serikat.
Prestasi yang diraih Nono itu menjadi kabar yang membanggakan bagi masyarakat Indonesia. Bocah 8 tahun itu bahkan telah mengalahkan ribuan peserta dari berbagai negara. Kejeniusan Nono tersebut membuat banyak orang kagum, apalagi ia berasal dari daerah yang dianggap miskin dan tertinggal secara pendidikan.
ADVERTISEMENTS
Nono mengalahkan 7 ribu peserta dari berbagai negara hingga menjuarai kompetisi matematika asal Amerika Serikat
Kabar membanggakan atas prestasi yang diraih Nono diketahui publik saat siswa kelas 2 SD itu menerima penghargaan di kantor gubernur NTT pada Selasa (17/1) kemarin. Melansir dari Kompas, Nono meraih juara 1 Abacus Brain Gym (ABG) International Mathematics Competition. Kompetisi itu merupakan ajang perlombaan matematika internasional dan sempoa yang diselenggarakan oleh International Abacus Brain Gym yang di ikuti oleh siswa-siswi dari berbainegara.
Nono mengikuti ABG International Mathematics Competition itu secara daring sejak usia 7 tahun, periode Januari-Desember 2022. Seluruh nilai sepanjang periode dikumpulkan dan dihitung. Dari akumulasi nilai itu, Nono meraih juara 1 dan mengalahkan 7 ribu peserta lain dari berbagai negara, loh. Juara 2 kompetisi itu diraih oleh peserta asal Qatar, dan juara 3 dari Amerika Serikat.
Ini bukan pengalaman pertama bagi Nono untuk ikut kompetisi ABG. Sebelumnya, saat masih duduk di kelas 1 SD Nono juga mengikuti kompetisi yang sama dan meraih juara 3 pada 2021 silam.
ADVERTISEMENTS
Prestasi Nono membuktikan bahwa kemajuan suatu daerah bisa dibangun dari ketekunan dalam dunia pendidikan
Atas peraihan prestasi juara 1 ABG, siswa kelas 2 SD Inpres Buraen 2, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, NTT itu mendapatkan piala, sertifikat dan hadiah uang tunai sebesar 200 Dollar AS. Hadiah dan penghargaan itu diserahkan oleh Founder ABG Amerika Serikat Juli Agustar Djonli di kantor gubernur NTT, kemarin Selasa (17/1).
Prestasi Nono tersebut pun diapresiasi oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. Menurutnya, prestasi Nono sangat luar biasa dan menjadi kebanggaan NTT. Sebagai provinsi yang dianggap miskin dan tertinggal secara pendidikan, tapi Nono justru membuktikan bahwa ia bisa unggul secara akdemik di bidang matematika.
“Walaupun di luar sana kita masih dianggap provinsi miskin, tapi kita patut berbangga karena bisa melahirkan anak yangsangat berprestasi di kancah internasional, seorang juara dunia dalam diri Nono,” kata Viktor, dinukil dari Kompas.
Bagi Viktor, Nono telah membuktikan bahwa peradaban dan kemajuan daerah hanya bisa diperoleh dan dibangun melalui ketekunan dalam dunia pendidikan. Maka dari itu, Viktor juga meminta Kepala Daerah di NTT beserta jajarannya untuk kembali mendesain metode pendidikan efektif, berkolaborasi dengan sejumlah pihak demi kemajuan pendidikan di NTT.
Nono nggak hanya menorehkan prestasi yang membanggakan, dan mengarumkan nama daerah asal dan juga bangsa Indonesia, tapi juga membuat masyarakat kagum atas pencapaiannya itu. Nono mampu membuktikan bahwa meski bukan berasal dari daerah yang masu secara ekonomi dan pendidikan, ia tetap bisa tekun belajar hingga berprestasi di kancah internasional. Wah keren, banget ya SoHip!