Korea Utara. Sebuah negara yang dibayangi oleh permusuhan saudara, menutup diri dari dunia luar, hingga pemerintahan yang diktatorial. Lantaran tertutup dari dunia luar, tak pelak berbagai spekulasi tentang negara ini pun bermunculan. Dari isu kelaparan masal yang membunuh jutaaan orang, hingga dugaan cuci otak dari usia dini.
Seperti misalnya beberapa hari lalu (15/12), Pemerintah Korea Utara baru saja mengakhiri kampanye 200 hari bekerja ekstra. Kampanye yang sengaja menekan rakyatnya untuk mengerahkan tenaga berkali lipat dari biasanya. Kampanye yang dimulai dari sejak Juni lalu ini menuai kecaman dunia karena sama saja dengan kerja paksa. Bukan tanpa sebab, pemerintah Korut nampaknya sudah kehabisan akal mengatasi kondisi ekonomi negeri yang makin memburuk.Â
Lagi-lagi, rakyat Korea Utara harus menerima penderitaan atas kebijakan yang diterapkan oleh pemerintahnya. Padahal sebagai warga negara, mereka berhak untuk hidup dengan layak. Berikut ini 10 potret ketidakadilan yang didapat oleh rakyat Korea Utara. Hipwee rangkumkan untukmu yang saat masih penasaran dengan keadaan di sana seperti apa.
ADVERTISEMENTS
1. Doktrinasi sudah dimulai dari sejak lahir. Jangan terkejut mendapati anak-anak TK di sana diharuskan menyanyikan lagu pujian untuk presiden bak mengagungkan Tuhan
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
2. Bahkan perkara sederhana seperti gaya rambut, diatur oleh pemerintah. Gaya rambut cowok dan cewek di sana ada aturannya
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. Pendidikan adalah harga yang mahal bagi penduduk Korea Utara. Hanya mereka yang terpilihlah yang bisa mereguk manisnya ilmu pengetahuan
4. Disaat lagi hits anak muda Indonesia bikin startup, mahasiswa jurusan TI di Korut bahkan dibatasi dalam mengakses internet. Mereka awam ketika ditanya situs ternama dunia
5. Anggota partai, jenderal, diplomat, dan pilot adalah pekerjaan yang bergaji tinggi di Korea. Hanya mereka yang mampu membeli perhiasan dan barang mewah di sana
6. Presiden adalah Tuhan di Korea Utara. Dipuja dan nyaris tanpa cacat. Mengritik kepemimpinannya sama saja taruhannya nyawa
7. Dana pemerintah tersedot untuk pengembangan militer dan nuklir. Anggaran untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyat sering terabaikan, akibatnya wabah kelaparan sering mengancam
8. Tak usah bicara kebutuhan pangan, hak-hak asasi sebagai manusia saja sering tidak diindahkan. Perawan dikarantina 20 bulan untuk menjadi komoditas seksual
9. Bagi orang asing, berkunjung ke Korut adalah tantangan tersendiri. Meski belakangan sudah menerima turis dari beberapa negara, jalan kemana pun kamu tetap akan dibuntuti tour guide
10. Lantas jika benar pemerintah Korut menyengsarakan warganya, kenapa penduduknya tidak melarikan diri saja? Sebuah pertanyaan yang menyisakan pilihan jawaban yang pelik
Yeonmi Park adalah salah satu refugee yang berhasil melarikan diri dari Korea Utara dengan selamat. Sekarang Park menjadi aktivis yang tak pernah lelah berbagi kisahnya dari satu tempat ke tempat lain, hanya untuk mengingatkan masyarakat dunia bahwa semua handai tolannya di Korut terperangkap penderitaan tak terkira. Kisahnya sendiri begitu tragis, dari kelaparan sampai melihat ibunya dibunuh dan diperkosa, sampai jadi korban perdangangan manusia. Karenanya dia menghimbau bahwa masyarakat Korut tidak bisa membantu diri mereka sendiri di bawah tekanan rezim militer paling tertutup di dunia. Sayangnya hingga saat ini tampaknya tak ada solusi riil yang benar-benar bisa jadi harapan.
Jika tertarik melihat salah satu pidato Yeonmi Park yang menggugah, bisa dilihat di link ini.