Beberapa hari lalu, dunia dikejutkan dengan pengumuman dari Kerajaan Inggris bahwa Prince Harry resmi bertunangan dengan kekasihnya, aktris asal Amerika Serikat, Meghan Markle. Pengumuman yang berlangsung di depan taman Istana Kensington itu bisa dibilang tonggak sejarah penting lho guys bagi Kerajaan Inggris. Di tengah-tengah tradisi panjang pernikahan bangsawan Inggris, kisah percintaan Prince Harry dan Meghan Markle ini dianggap sebuah kebaruan karena mendobrak berbagai aturan tradisional.
Bukan hanya 3 tahun lebih tua daripada Prince Harry, Meghan Markle juga berlatar belakang birasial dengan ibu keturunan kulit hitam dan ayah Yahudi berkulit putih. Agama Katolik yang dianut oleh Meghan pun berbeda dengan agama Kerajaan Inggris yang Kristen Protestan. Meskipun berbagai gosip beredar soal betapa tidak ‘sesuai’-nya sosok Meghan menjadi istri bangsawan, pengumuman resmi itu memberi konfirmasi bahwa pihak Kerajaan telah memberikan restu dan persetujuannya. Itu adalah kemajuan besar bagi monarki yang dikenal sangat konservatif.
The marriage of Prince Harry and Ms. Meghan Markle will take place at St. George’s Chapel, Windsor Castle in May 2018. pic.twitter.com/lJdtWnbdpB
— Kensington Palace (@KensingtonRoyal) November 28, 2017
Meski begitu guys, ternyata Prince Harry bukanlah anggota Kerajaan pertama yang menikahi janda dari Amerika Serikat. Tapi apa daya karena terjadi di zaman ketika Pangeran itu ya masih harus menikahi Putri selayaknya di cerita dongeng, kisah itu tidak berakhir sebahagia cerita cinta Prince Harry dan Meghan Markle. Terus sekarang siapa-siapa aja sih yang boleh menikahi bangsawan, Pangeran, atau Putri kerajaan yang tersisa?! Yuk simak kisah menariknya bareng Hipwee News & Feature!
ADVERTISEMENTS
Ini dia Raja Inggris yang rela melepaskan segalanya demi cinta. Pada tahun 1936, King Edward VIII akhirnya lebih memilih turun dari tahta demi menikahi Wallis Simpson, sosialitas Amerika Serikat yang telah bercerai dua kali
“You must believe me when I tell you that I have found it impossible to carry the heavy burden of responsibility and to discharge my duties as king as I would wish to do without the help and support of the woman I love,” – King Edward VIII, dikutip Insider.
ADVERTISEMENTS
Sementara penguasan Kerajaan Inggris saat ini, Queen Elizabeth II masih mengikuti tradisi dengan menikahi bangsawan dari Kerajaan lain yaitu Prince Philip of Greece and Denmark
Tradisi untuk hanya menikahi bangsawan atau orang yang setara statusnya demi menjaga kemurnian garis keturunan, sebenarnya berdampak negatif bagi Kerajaan-Kerajaan di Eropa. Karena hanya menikah dengan kalangan terbatas, hampir semua Kerajaan di Eropa sebenarnya bersepupu jauh dengan Kerajaan lainnya. Maka dari itu banyak juga keturunan bangsawan Inggris maupun Kerajaan Eropa lainnya yang ditemukan menderita penyakit kelainan darah fatal Hemophilia karena kedekatan kekerabatan orangtuanya.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Pernikahan Prince Charles dan Princess Diana seringkali disebut sebagai ‘pernikahan terbesar abad 20’ karena bak cerita dongeng modern. Untuk pertamakalinya, pewaris tahta Inggris menikahi perempuan dari kalangan ‘biasa’
Orang ‘biasa’ yang bisa diterima sebagai calon istri Pangeran Mahkota Kerajaan Inggris, jauh dari apa yang kita anggap rakyat biasa. Lady Diana Spencer berasal dari keluarga kaya yang memiliki titel kebangsawanan di Inggris. Jadi secara strata, Pihak Istana cukup puas dengan status Lady Diana Spencer. Selain jadi perempuan Inggris pertama yang menikahi pewaris tahta, Putri Diana juga menjadi calon istri Pangeran pertama yang memiliki pekerjaan sebelum menikah. Putri Diana sebelumnya bekerja sebagai guru TK sebelum akhirnya menikah dengan Pangeran Charles.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Tapi pernikahan itu kita ketahui bersama tidak memiliki happy ending layaknya cerita dongeng. Camilla Parker Bowl selalu dituding jadi perempuan kedua
Rumor bahwa sebenarnya Pangeran Charles selalu memiliki perempuan idaman lain yaitu Camilla Parker Bowls selalu berhembus bahkan sebelum pernikahan pertamanya dengan Putri Diana. Kalaupun benar kalau sebelumnya Pangeran Charles ingin menjalin hubungan dan bahkan menikah dengan Camilla, pernikahan itu tidak bakal disetujui karena Camilla dulu sudah bersuami. Hubungannya dengan Camilla pun diduga keras jadi penyebab utama perceraiannya dengan Putri Diana.
Siapa yang akan menikah dengan Prince William yang tampan merupakan fantasi populer bagi generasi 90-an. Pilihannya jatuh pada teman semasa kuliahnya, Kate Middleton
Pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton pada tahun 2011 dielu-elukan bak kisah Cinderella modern. Tapi sayangnya tidak ada pesta dansa yang boleh dihadiri semua gadis di negeri, dimana pangeran memilih calon istrinya. Lingkup pergaulan kaum bangsawan sangat terbatas, sehingga hanya mereka dari kalangan elit dan berada yang bisa membangun koneksi dan kedekatan dengan Keluarga Kerajaan. Meskipun bukan berasal dari keluarga dengan titel bangsawan, Kate Middleton adalah teman kuliah Pangeran William di University St. Andrews Skotlandia.
Kini Kerajaan Inggris bahkan secara terbuka menerima Meghan Markel sebagai calon istri Prince Harry. Meskipun Meghan berbeda kewarganegaraan, agama, dan sudah bercerai
Sebagaimana dengan hal-hal lain, Kerajaan Inggris juga harus menyesuaikan aturan pernikahan anggota keluarganya supaya dapat bertahan di zaman modern. Disamping semakin menipisnya keberadaan Pangeran, Putri, maupun Kerajaan di dunia ini, anggota Keluarga Kerajaan juga semakin banyak berinteraksi dengan ‘dunia luar’.
Bisa saja bertemu calon istrinya ketika sedang berlibur di Australia seperti kisah Putra Mahkota Kerajaan Denmark, Pangeran Frederik. Atau tertarik dengan figur dari dunia hiburan yang dekat dengan kehidupan glamor royalti sebagaimana Prince Harry dengan tunangan aktrisnya atau banyak pangeran-pangeran lain yang akhirnya menikahi aktris atau model ternama. Meskipun mungkin sudah tidak seglamor dulu, kehidupan Keluarga Kerajaan masa kini masih mengundang rasa penasaran.