Wajah adalah identitas seseorang yang identik dan berbeda satu sama lain. Meski berwajah kembar sekalipun, keduanya bakal tetap memiliki perbedaan. Wajahlah yang pertama kita pandang ketika bertemu seseorang. Bahkan bukan hanya itu, kita pun akan selalu mengingat wajah seseorang ketika tengah merindukannya. Seperti seorang perempuan asal Minnesota, Amerika Serikat bernama Lilly Ross. Kerinduannya terhadap mendiang suaminya, Canlen Ross yang meninggal pada Juni 2016 lalu, mungkin bisa sedikit terobati dengan sedikit ‘keajaiban’ medis.
Setahun yang lalu ia setuju untuk mendonasikan organ dan wajah suaminya untuk yang membutuhkan. Wajah suaminya pun ditransplantasikan pada seorang pria asal Wyoming yaitu Andy Sandness. Mereka berdua kemudian dipertemukan, dan momen haru pun tidak bisa terhindarkan. Kisah ini pun diangkat ke media, seperti yang dilansir melalui The Washington Post. Simak kisah lengkapnya di uraian Hipwee News & Feature berikut ya!
Andy Sandness mencoba bunuh diri dengan menembakkan pistol ke bawah dagunya pada 2016 dan gagal. Menyisakan keadaannya dengan wajah rusak
Ketika berusia 21 tahun, Andy berusaha bunuh diri dengan menembakkan senjata api ke arah bawah dagunya. Usahanya bunuh diri gagal dan nyawanya bisa terselamatkan, namun menyisakan keadaan mengenaskan pada wajahnya. Mendadak ia menyadari bahwa bunuh diri bukanlah sebuah tindakan yang bijak. Ia pun tak pernah berani menatap cermin dan menatap bayangan wajahnya sendiri.
Pada 2012, dengan penuh harap Andy mendaftarkan diri pada program transplantasi wajah yang sedang diusahakan oleh Mayo Clinic. Alangkah bahagianya ia ketika pada 2016, dokter berkata bahwa mereka menemukan pendonor dan siap memperbaiki wajah Andy.
Pada 2016, Calen Ross meninggal dunia karena bunuh diri dan meninggalkan istrinya yang sedang mengandung. Wajah Calen kemudian didonorkan
Sepuluh tahun setelah percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh Andy, seorang pria bernama Calen Ross asal Minnesota bunuh diri dengan pistol, meninggalkan seorang istri yang tengah mengandung. Meski dengan kesedihan mendalam, istri Calen, Lilly Ross ingin kematian suaminya bukan menjadi hal yang sia-sia, ia kemudian menyetujui donor organ dan donor wajah suaminya. Hal inilah yang kemudian menyelamatkan Andy dari penantiannya selama bertahun-tahun untuk mendapatkan donor wajah.
Andy kemudian menjalani operasi selama 60 jam dan sukses. Transplantasi wajah bukanlah hal yang mudah untuk dijalani
Musim panas 2016, Andy mulai menjalani operasi transplantasi. Tim medis dari Mayo Clinic memutuskan untuk mengganti hidung, bibir, dagu atas, dagu bawah, langit-langit mulut, pipi, otot wajah, mulut, beberapa kelenjar ludah, dan kulit wajah dari bawah kantung matanya hingga leher, dan kulit dari telinga ke telinga.
“Tim medis menggunakan perencanaan operasi dengan virtual 3D printing untuk mengoptimalkan bentuk dan fungsi wajah setelah dilakukannya operasi.” Penjelasan Mayo Clinic kepada The Washington Post.
Lilly Ross menyetujui pendonoran wajah mendiang suaminya kepada Andy, meski mungkin akan menyakitkan melihat wajah suaminya pada orang lain
Lilly Ross menyetujui donor wajah yang akan diberikannya pada pria asing. Ketika pihak Mayo Clinin meminta persetujuan pada Lilly, ia pun berkata iya. Meski risikonya ia mungkin akan melihat hidung, dagu, dan senyum mendiang Calen pada orang lain. Lilly hanya ingin suatu saat anaknya bisa menatap wajah mendiang ayahnya meski ia sudah tiada.
Setahun kemudian, Andy dan istri dari pemilik wajah yang ia kenakan yaitu Lilly Rose dipertemukan. Momen haru pun tak terelakkan
Akhirnya pada 27 Oktober lalu, Andy memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Lilly Ross. Ia merasa senang bisa bertemu dan menyampaikan rasa terimakasihnya langsung. Mereka bertemu di perpustakaan Mayo Clinic, dengan membawa album keluarga, Lilly menunjukan kenangan masa lalunya dengan Calen Ross. Kini Lilly telah melahirkan dan ia turut membawa serta anaknya untuk bertemu dengan Andy.
“Aku ingin menunjukkan bahwa hadiah (donor wajah) yang kamu berikan tidak sia-sia.” ujar Andy pada Lilly
Lilly Ross mengaku bahwa meski ia merasakan hidung, dagu, dan jambang suaminya pada Andy, ia tidak melihat Andy sebagai mendiang suaminya dan hal tersebut tentu membuatnya tidak sedih
Meski dengan wajah yang sama, Lilly menyadari sepenuhnya bahwa Andy bukanlah suaminya. Itu meringankan bebannya untuk tidak serta merta melihat langsung wajah mendiang suaminya pada Andy. Walaupun sebagai istri ia masih hafal betul bagaimana bentuk wajah suaminya yang kini ada pada Andy.
“Luar biasa, kamu bisa melihat dagu Calen karena kamu juga tidak bisa menumbuhkan jambang di bagian tengahnya ‘kan?” ujar Ross yang pada pertemuan tersebut tak bisa menahan tangisnya karena haru. “Inilah dimana kita benar-benar melihat perbedaan pada seberapa banyak dia (mendiang suaminya) menyelamatkan seseorang.”
Andy dan Lilly keduanya nampak bahagia sekaligus terharu pada momen pertemuan ketika itu. Selain sebuah kemajuan yang luar biasa dalam dunia kesehatan, kita bisa melihat perjuangan dua orang yang terlepas dari trauma bunuh diri dan ditinggalkan untuk memberikan kebahagiaan satu sama lain. Andy kini mulai mendapatkan promosi kerja dan mulai berkencan, ia memulai kembali hidupnya yang sempat ingin ia akhiri. Sedangkan Lilly kini merawat buah hati hasil cintanya dengan Calen.