Pemanasan global merupakan masalah serius yang tengah dihadapi planet Bumi. Salah satu faktor penyebabnya adalah emisi karbondioksida berlebih akibat dari masifnya penggunaan bahan bakar fosil, aktivitas industri, hingga alih fungsi lahan dan kebakaran hutan.
Karena yang menjadi penyebab pemanasan global adalah aktivitas manusia, maka satu-satunya solusi menyelamatkan bumi adalah dengan mengubah aktivitas tersebut. Dalam hal ini, eksploitasi bahan bakar fosil untuk menghasilkan listrik bisa diganti dengan energi baru terbarukan (EBT) seperti dari tenaga surya.
Indonesia pun ikut berkomitmen untuk menggalakkan penggunaan EBT. Berlandaskan pada Paris Agreement dan Sustainable Development Goals (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pemerintah Indonesia bahkan menetapkan target bauran EBT hingga 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050.
Untuk mendukung pemenuhan target ambisius tersebut, Kimberly-Clark Softex ikut ambil bagian. Sebagai perusahaan yang melakukan aktivitas industri, Kimberly-Clark Softex secara bertahap akan mengalihkan sumber energinya menjadi EBT. Tahap pertama komitmen tersebut adalah dengan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di pabrik Sidoarjo.
ADVERTISEMENTS
PLTS di pabrik Kimberly-Clark Softex akan mengurangi produksi CO2 sekitar 829.319 kg per tahun
Presiden Direktur Kimberly-Clark Softex, Hendra Setiawan menjelaskan operasional pabrik mereka di Sidoarjo saat ini telah didukung oleh 1.548 modul surya untuk menggantikan penggunaan energi konvensional sebesar 887.922kWh per tahun. Adapun instalasi tersebut mampu menghasilkan energi bersih sebesar 630kWp.
“Instalasi ini akan mengurangi produksi CO2 sekitar 829.319 kg per tahun. Melalui instalasi panel surya ini, upaya keberlanjutan kami telah berkontribusi pada 13 tujuan SDGs PBB demi memerangi perubahan iklim di Indonesia,” kata Hendra melalui keterangan tertulis, Rabu (31/3/2021).
Untuk membangun instalasi PLTS di pabrik Sidoarjo yang memproduksi produk perawatan pribadi, Kimberly-Clark Softex menggandeng start-up lokal bidang EBT, Xurya Daya Indonesia. Pembangunan instalasi yang sejalan dengan Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap yang diteken pemerintah ini dimulai pada Oktober 2020 dan resmi beroperasi sejak 29 Januari 2021 lalu.
Managing Director Xurya Daya Indonesia, Eka Himawan menjelaskan pembangunan instalasi PLTS di pabrik Kimberly-Clark Softex menggunakan metode zero-down. Dikatakan pula sebagai pelopor metode zero-down pada instalasi PLTS Atap, Xurya Daya Indonesia sudah menjalin kerja sama dengan lebih dari 20 perusahaan di Indonesia.
“Metode zero-down yang kami tawarkan akan membantu perusahaan-perusahaan menggunakan energi terbarukan. Kami senang sekali dapat bekerja sama dengan Kimberly-Clark Softex dalam memperluas penggunaan EBT,” kata Eka.
Melalui instalasi PLTS di pabrik Sidoarjo, Kimberly-Clark Softex menandai upaya selanjutnya dalam rangka mengurangi dampak perubahan iklim dari operasional bisnis. Sebelumnya, upaya keberlanjutan yang dilakukan Kimberly-Clark Softex telah dapat pengakuan, salah satunya berupa sertifikasi keberlanjutan dari Planet Mark selama empat tahun berturut-turut.
Pada tahun 2020 lalu, Kimberly-Clark Softex juga dianugerahi penghargaan Indonesia Green Award 2020 untuk ‘Program Terbaik dalam Pengelolaan Sampah Terpadu’, dan pada tahun 2019 meraih Silver Winner untuk kategori ‘Asia’s Best Sustainability Report’ dalam ajang Asia Sustainability Reporting Awards 2019.
“Penerapan PLTS ini menandai terobosan baru dalam perjalanan keberlanjutan kami demi mempercepat progres untuk mendukung kebijakan energi nasional, yaitu mencapai 23% EBT pada tahun 2025,” tutup Hendra.