Memasuki tahun 2020, Indonesia sudah disambut dengan bencana banjir yang terjadi di Jabodetabek. Banjir yang menggenangi ribuan rumah warga itu memiliki tinggi yang bervariasi. Yang terparah bahkan sampai menghanyutkan mobil-mobil dan kendaraan lain. Meski sudah surut dari lama, tapi hingga kini warga yang terdampak banjir parah kemarin itu masih terus kerja bakti membersihkan rumah dan lingkungan sekitar dari air dan lumpur.
Rupanya awal tahun yang buruk nggak hanya dirasakan warga Jabodetabek saja. Di Australia, telah terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan jutaan hektar lahan dan memusnahkan ribuan satwa asli seperti kanguru dan koala. Di Filipina, Gunung api Taal baru saja meletus, memuntahkan abu vulkanik dan membuat masyarakat harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Kalau dipikir-pikir, tahun 2020 baru sampai bulan Januari. Bahkan bulan ini pun masih sekitar 10 hari lagi. Tapi sudah ada sederet bencana besar yang terjadi di muka bumi. Apa saja sih?
ADVERTISEMENTS
1. Salah satu bencana besar yang telah terjadi sepanjang Januari 2020 ini ada di negara kita sendiri, tepatnya wilayah Jabodetabek. Awal bulan lalu Jakarta dan sekitarnya dilanda banjir yang menewaskan puluhan orang
Banjir Jabodetabek terjadi tepat tanggal 1 Januari kemarin setelah sebelumnya hujan deras mengguyur wilayah tersebut seharian. Ribuan rumah tergenang banjir, banyak warga terpaksa harus mengungsi, bahkan tak sedikit yang harus terjebak di dalam rumahnya karena banjir terlanjur naik sampai atap. Banjir tersebut sampai menelan puluhan korban jiwa. Mereka ada yang meninggal karena kedinginan dan tersengat arus listrik. Meski air sudah surut dari lama, tapi banyak warga yang masih berkutat membersihkan rumah dan lingkungan dari lumpur.
ADVERTISEMENTS
2. Banjir nggak hanya “menyapa” Indonesia. Di Dubai juga telah terjadi banjir yang melumpuhkan aktivitas bandara di sana. Padahal banjir di Dubai itu cukup langka lo
Pertengahan Januari kemarin, Dubai dilanda banjir di beberapa wilayah salah satunya kawasan Bandara Internasional Dubai. Banjir yang terjadi setelah hujan lebat mengguyur lebih dari dua jam itu menyebabkan sejumlah penerbangan terpaksa dibatalkan.
ADVERTISEMENTS
3. Kebakaran hutan dan lahan terjadi di Australia. Saking besar dan masifnya, sampai-sampai negeri kanguru itu diibaratkan seperti kejatuhan bom atom lo
Kebakaran yang terjadi di Australia sudah berlangsung sejak berbulan-bulan lalu. Total area yang sudah hangus terbakar mencapai lebih dari 7 juta hektar, melebihi luas wilayah hutan Amazon yang juga terbakar tahun lalu. Saking besarnya, karhutla di Australia diibaratkan seperti bom atom. Asap akibat kebakaran ini dikabarkan sampai mengelilingi bumi. Wilayah terparah yang kena dampak peristiwa ini adalah New South Wales. Puluhan orang meninggal dan ribuan satwa asli negara tersebut telah mati. Bencana ini jadi mimpi buruk bagi masyarakat Australia.
ADVERTISEMENTS
4. Dampak kebakaran Australia rupanya juga dirasakan negara tetangganya, New Zealand. Asap dan debu akibat kebakaran itu menyebabkan es di NZ berubah warna menjadi cokelat dan mencair
New Zealand jadi salah satu negara yang ikut merasakan dampak dari kebakaran Australia. Gletser atau es di negara tersebut berubah menjadi cokelat lantaran terpapar asap dan debu karhutla Australia. Hal itu juga menyebabkan hamparan es jadi mencair lebih cepat!
ADVERTISEMENTS
5. Peristiwa lain yang tak kalah memilukan baru terjadi di Filipina. Gunung api paling aktif di sana meletus, menciptakan kolom asap setinggi 10 km
Gunung Taal di Filipina baru saja meletus tanggal 12 Januari lalu. Gunung api paling aktif kedua di Filipina itu berada di pulau kecil 60 km jauhnya dari pusat kota Manila. Gunung Taal meletus tanpa peringatan, memuntahkan abu dan material vulkanik yang langsung menyergap warga di beberapa kota. Saking besarnya, letusan gunung tersebut sampai bisa menciptakan kolom asap setinggi 10-15 km lo! Di media sosial juga beredar foto-foto saat langit Filipina dilanda kilat dan petir yang tampak mengerikan, sesaat setelah Gunung Taal meletus.
ADVERTISEMENTS
6. Es-es di Himalaya juga dilaporkan banyak yang mencair. Ini akibat dari perubahan iklim yang begitu signifikan
Perubahan iklim dan temperatur global telah memicu mencairnya es-es di pegunungan Himalaya. Hal ini ditandai dengan tumbuhnya rerumputan dan semak belukar di lereng-lereng gunung. Kedengarannya memang bagus, tapi proses vegetasi di Himalaya itu menurut ilmuwan justru bisa mendorong terjadinya banjir di kawasan tersebut. Intinya, wilayah Himalaya itu normalnya diselimuti es, bukan tumbuhan.
7. Terakhir, ada juga badai yang melanda sejumlah wilayah di Amerika Serikat. Badai ini kabarnya telah menelan 11 korban meninggal
Sejumlah wilayah di Amerika Serikat, seperti Texas, Alabama, dan Lousiana dilanda badai, angin kencang, dan hujan deras. Peristiwa ini menelan 11 korban meninggal, seperti yang dilaporkan BBC. Badai tersebut juga membawa hujan es hingga membuat sejumlah penerbangan dibatalkan.
Itulah sederet bencana alam yang dilaporkan terjadi di berbagai belahan dunia sepanjang bulan Januari 2020. Peristiewa-peristiwa di atas harusnya bisa jadi alarm buat manusia agar segera berbenah, menjaga kelestarian bumi, dan tidak meremehkan isu pemanasan global. Jika semua nggak dimulai dari kita, entah bagaimana nasib bumi di tahun-tahun selanjutnya…