Karyawan di Belgia Boleh Minta 4 Hari Kerja Seminggu, Tanpa Potong Gaji

Kebijakan dikeluarkan untuk menjaga produktivitas karyawan selama pandemi

Pandemi Covid-19 ternyata tidak hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga mengubah tatanan kehidupan masyarakat. Di dunia kerja, pandemi memaksa para karyawan tak lagi bekerja dari kantor saja, tetapi juga di rumah atau Work From Home (WFH).

Meski tujuannya untuk menghindarkan karyawan dari virus Covid-19, tapi di sisi lain justru meningkatkan fenomena burnout. Pasalnya, mereka harus membagi waktu antara bekerja dan melakukan pekerjaan rumah sekaligus.

Demi menjaga produktivitas para pekerja, pemerintah Belgia mengeluarkan kebijakan seperti empat hari kerja selama sepekan bagi para karyawan. Kebijakan itu memang terdengar sangat menarik, tetapi  juga menimbulkan kritik yang datang dari para aktivis buruh.

ADVERTISEMENTS

Seluruh karyawan di Belgia boleh mengajukan izin bekerja hanya 4 hari saja dalam sepekan

Antwerpen Belgia

Seluruh karyawan di Belgia boleh mengajukan izin 4 hari kerja | Photo by RossHelen from Unsplash

Aturan empat hari kerja bagi karyawan ini bersumber dari perubahan kebijakan perburuhan yang disahkan pemerintah Belgia pada 15 Februari 2022. Negara tetangga Belanda ini menjadi yang terbaru mengadopsi kebijakan empat hari kerja menyusul Jepang.

Dengan adanya aturan tersebut, karyawan boleh memilih tetap menjalani lima hari kerja seperti biasa, atau menjadi empat hari saja dalam sepekan. Jumlah gaji karyawan pun tidak boleh dipotong seandainya mereka memilih kerja empat hari seminggu.

Namun, ada catatan bahwa manajemen atau atasan boleh menolak dengan mengajukan alasan tertulis untuk dikaji oleh dinas tenaga kerja.

Baca konten menarik seputar cara mendapat side jobCara Jadi Penulis Fiksi Wattpad yang Dibayar. Dibocorkan Ahlinya, nih~

ADVERTISEMENTS

Kebijakan ditujukan agar produktivitas karyawan di Belgia tetap terjaga

Kota tua Gent, Belgia

Kebijakan ditujukan agar produktivitas karyawan terjaga| Photo by RossHelen from Unsplash

Perdana menteri Belgia, Alexander De Croo menyatakan kebijakan ini ditujukan agar produktivitas karyawan di negaranya tetap terjaga selama pandemi. Selain itu, aturan baru ini diharapkan bisa mendorong lebih banyak perusahaan mengadopsi pendekatan digital sehingga meningkatkan produktivitas.

“Negara ini sudah mengalami masa-masa sulit dua tahun terakhir. Aturan terbaru mengenai durasi bekerja dapat mendorong perekonomian nasional menjadi inovatif, berkelanjutan, serta lebih cepat terakselerasi ke era digital,” ujar Perdana Menteri Alexander De Croo dilansir dari Vice, Kamis (17/2/2022).

Dari pengamatan pemerintah Belgia, pandemi Covid-19 membuat mayoritas dunia usaha harus menyiasati keadaan dengan fleksibel. Mereka juga mencari cara baru supaya tetap produktif meskipun karyawan tidak bisa datang ke kantor.

“Akan ada banyak terobosan yang muncul karena masyarakat semakin sadar kehidupan pribadi dan bisnis harus berjalan beriringan di masa-masa sulit seperti sekarang,” lanjut Alexander De Croo.

Berdasarkan kebjakan baru ini, jam kerja maksimal setiap karyawan di Belgia adalah 38 jam dalam sepekan. Jika karyawan mengambil opsi kerja 4 hari saja dalam sepekan, maka perusahaan boleh mewajibkan mereka lembur sesuai kekurangan jamnya.

ADVERTISEMENTS

Aktivis hak buruh mengapresiasi sekaligus mengkritik kebijakan tersebut

Belgia

Aktivis buruh mengapresiasi sekaligus mengkritik kebijakan | Photo by Achisatha Khamsuwan from Unsplash

Aktivis buruh mengapresiasi kebijaksanaan tersebut, tetapi juga mengkritiknya sekaligus. Mereka berpendapat bahwa yang seharusnya didorong oleh pemerintah adalah pengurangan jam kerja total selama seminggu.

Gerakan 4 Day Week, gerakan yang mengadvokasi pemendekan hari kerja dalam sepekan, menganggap kebijakan di Belgia hanya memindah beban kerja saja.

“Jika jam kerjanya masih sama maka problem burnout, stres, kelelahan, karena teralalu lama bekerja masih akan dialami oleh para karyawan,” ujar Joe Ryle, Direktur Lembaga Kampanye 4 Day Week.

Kebijakan pemerintah Belgia itu tidak akan langsung dilaksanakan. Mereka masih menunggu persetujuan Parlemen. Perkiraannya, kerbijakan tersebut akan berjalan efektif sekitar tiga bulan yang akan datang.

Sejak awal tahun, para PNS Belgia mendapat hak untuk lepas dari koneksi internet. Artinya, atasan para PNS dilarang menghubungi mereka di luar jam kerja, kecuali alasan darurat kepentingan negara.

Setidaknya, pekerjaan dan kehidupan pribadi bisa berjalan selaras tanpa dibayangi rasa lelah, stres, bahkan burnout berkepanjangan di masa pandemi ini. Pastinya, kebijakan apapun itu, di manapun tempatnya, semoga tidak memberatkan para pekerja ya.

Nah, setelah mendengar peraturan ini, apakah kalian tertarik bekerja di Belgia, SoHip?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Bukan sekedar hobi, melainkan memberi arti~

Editor

CLOSE