Beberapa waktu lalu, media sosial dipenuhi meme hewan mirip komodo, yang terlihat sedang memanjat pagar rumah. Meski sekilas terlihat sangat menakutkan, ternyata hewan yang sedang memanjat pagar rumah di Johor, Malaysia itu adalah biawak renda yang cenderung nggak berbahaya seperti komodo.
Biawak dan komodo ini memang masih “bersaudara” dalam satu rumpun kadal. Makanya ukuran dan bentuk kedua hewan ini sangat mirip, sehingga banyak yang terkecoh dan bergidik ngeri ketika melihat biawak sebesar komodo. Komodo sendiri adalah salah satu biawak terbesar dan paling mematikan di dunia karena racunnya yang sangat kuat, yang juga dimiliki oleh beberapa biawak lainnya.
Mengutip David Kirshner dalam Quora, fotografer alam liar itu mengatakan bahwa spesies biawak memang memiliki banyak ukuran, dari yang kecil hingga yang sangat besar seperti komodo. Dan jika ingin mencari biawak mana yang paling mirip dengan komodo, jawabannya adalah biawak renda Australia Timur. Lalu sebenarnya, apa beda biawak dan komodo?
ADVERTISEMENTS
1. Meski berasal dari satu rumpun yang sama, tapi perbedaan umum biawak dan komodo bisa dilihat dari karakter dan cara hidupnya
Tubuh komodo lebih tebal dibanding biawak. Ekor komodo juga lebih pendek, mungkin dipengaruhi oleh kebiasaannya yang jarang memanjat pohon. Kalau ekor biawak renda sih malah lebih panjang dari panjang tubuhnya, seperti dikutip Kompas. Biawak juga cenderung nggak akan mengganggu manusia kok.
Namun jika melihat di luar dua hal tadi, kedua hewan ini sangatlah mirip. Mulai dari tengkoraknya, bentuk gigi, perilaku, bahkan bagaimana kulit di area tenggorokan mereka terlipat. Bahkan telur biawak dan komodo nggak akan bisa dibedakan dengan kasat mata karena warnanya persis sama.
2. Selain karakter dan cara hidupnya, perbedaan lain yang mencolok dari dua hewan ini adalah warnanya
Komodo dewasa berwarna hijau hingga cokelat keabu-abuan. Sedang biawak umumnya lebih berwarna gelap. Untuk biawak renda sendiri memiliki garis-garis kuning dan biru-hitam yang luas sepanjang ekor dan tubuhnya, serta cenderung memiliki bercak kuning, putih atau krem yang akan memudar seiring bertambahnya usia.
Selain itu, salah satu ciri khas komodo adalah lidahnya yang berwarna merah muda. Ciri-ciri ini bisa kamu perhatikan kalau si komodo lagi menjulurkan lidahnya.
3. Perbedaan lainnya bisa dilihat dari racunnya. Kombinasi kekuatan gigitan dan racun berbisa yang dikeluarkan kelenjar di gusi komodo sangat amat mematikan
Berbeda dengan biawak yang cenderung nggak berbahaya dan hanya memakan serangga dan tikus, komodo adalah reptil berbisa yang mematikan yang mampu memangsa seekor rusa atau sapi hingga menyerang manusia. Mengutip Dr. Bryan Fry dalam Tempo, komodo biasanya menggigit mangsanya dan kemudian meninggalkan mangsa yang sudah berdarah itu hingga mati akibat luka dari kombinasi kekuatan gigitan dan kelenjar berbisa yang mematikan.
Karena kekuatan kombinasi gigitan dan racun berbisa komodo inilah, ia nggak harus bertempur lama-lama dengan mangsanya. Cukup satu terkaman dan racun yang keluar dari kelenjar gusinya akan tersebar ke seluruh tubuh mangsanya. Sementara biawak sangat jarang menyerang manusia dan cenderung nggak berbahaya sekalipun ada serangan dari biawak.
Lagipula, kalau kamu ketemu hewan mirip komodo tapi bukan di Pulau Komodo Lesser Sunda, Pulau Rinca, Gili Montang, dan Gili Dasami, atau wilayah Taman Nasional Komodo di Flores, nggak usah panik duluan deh, karena sudah bisa dipastikan itu adalah biawak, bukan komodo. Karena komodo nyatanya hanya bisa ditemukan di Indonesia khususnya beberapa pulau di bagian timur.
Nah, gimana, sekarang sudah paham, ‘kan?