Ingat nggak sih kalian sama video saat ponsel santri dirusak pakai palu oleh guru mereka? Kejadian itu kabarnya terjadi di Pondok Pesantren Walisongo, Ngabar, Ponorogo, Jawa Timur. Alasan dewan guru merusak HP para santri itu lantaran mereka masih bandel membawa ponsel ke pondok pesantren padahal sudah dilarang sejak awal.
Belum lama ini viral lagi video serupa, tapi kali ini bukan dipukul pakai palu melainkan HP diceburkan ke ember berisi air. Keputusan merusak HP siswa agar menimbulkan efek jera ini banyak menimbulkan pro kontra. Sebagian setuju agar siswa nggak berani lagi melanggar, tapi sebagian yang lain kurang setuju karena sayang sama ponselnya, dan menurut mereka masih ada cara lain biar siswa-siswi jera.
View this post on InstagramAwal masuk sekolah ??? hp berenang2 di air…. . Lokasi : Kab Soppeng, SulSel
Sebenarnya seburuk apa sih membawa HP ke sekolah? Bukannya kalau dimanfaatkan dengan baik bisa berguna buat proses pembelajaran ya?
ADVERTISEMENTS
Sebagian besar orangtua mungkin setuju-setuju aja kalau anaknya dilarang membawa ponsel ke sekolah. Alasan kebanyakan guru sih ya biar siswanya bisa fokus di kelas
Larangan membawa ponsel ke sekolah ini nggak cuma populer di Indonesia aja. Di luar negeri, banyak juga sekolah atau negara yang melarang para murid bawa HP, seperti yang baru aja dilakukan pemerintah negara bagian Victoria, Australia. Seperti dilansir The Conversation, mereka telah melarang penggunaan ponsel di seluruh sekolah dasar dan menengah.
Kebijakan itu dibuat kabarnya untuk mengurangi tingkat cyberbullying, gangguan saat pembelajaran, dan penyalahgunaan ponsel yang lain.
Walaupun memang masuk akal ya, melarang ponsel untuk mencegah penyalahgunaan di atas, tapi sejatinya nggak pernah benar-benar ada penelitian yang membuktikan kalau ponsel benar-benar jadi penyebab semua itu lo
Pelarangan ponsel sudah sejak lama dilakukan sekolah-sekolah baik di Indonesia maupun di luar negeri. Mungkin sejak kita sekolah, aturan ini sudah ada. Tapi uniknya, sampai sekarang belum ada penelitian yang benar-benar bisa menjawab kalau HP seratus persen jadi penyebab anak terganggu aktivitas akademiknya.
Keberadaan ponsel memang terbukti jadi penyebab siswa melakukan multi-tasking. Tapi hanya sebagian kecil temuan ini relevan dengan dunia pendidikan, sedangkan sebagian besarnya tidak. Dan hasil tinjauan dari 132 studi akademis, kesimpulannya: susah buat memastikan hubungan sebab-akibat antara ponsel dan kinerja akademik.
Sebaliknya, malah kalau siswa diajari pakai ponsel dengan bijak, penggunaan gawai ini bisa mendukung proses belajar mengajar. Ya nggak sih??
Kehadiran teknologi, seharusnya sih nggak dijadikan penghalang kita dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Ya contohnya kayak penggunaan ponsel ini. Kalau nggak dikontrol memang bisa bikin “kebablasan”, tapi kalau tahu cara memanfaatkannya dengan bijak, khususnya sebagai media pembelajaran, tentu yang ada malah sebaliknya, mungkin malah bisa bikin nilai para siswa melonjak karena kemudahan akses informasi.
Apalagi sekarang sudah banyak sekali fitur yang disematkan dalam ponsel-ponsel terbaru. Bisa buat merekam pelajaran, mencari video-video pembelajaran, atau mencari kuis-kuis singkat nan menarik yang bisa dikerjakan bersama-sama.
Hmm.. gimana nih, Guys? Kalau kalian –terutama yang sudah jadi orangtua– lebih setuju mana, boleh bawa ponsel atau nggak boleh bawa ponsel ke sekolah?