Sebagai generasi millennial, kamu pasti sudah nggak asing dengan emoji atau ada yang juga menyebutnya emoticon. Emoji sepertinya udah jadi bahasa universal di dunia maya, terutama di ranah chatting dan berkirim pesan teks. Tapi jangan cuma pakai aja dong, kamu juga harus tahu seluk beluk emoji yang setiap harinya membantumu PDKT, bercanda di grup chat, dan mengekspresikan diri saat berkirim pesan.
Emoji yang ditemukan pada sekitar tahun 1990-an ini, ternyata berevolusi dari tahun ke tahun lho. Mulai dari penambahan emoji tersenyum dan tertawa yang makin beragam, emoji dengan opsi pemilihan warna kulit, hingga yang terbaru sudah muncul emoji gadis berhijab, dan posisi yoga. Tapi tahu nggak sih guys ternyata menurut tokoh di balik inovasi bahasa ini, ada lho beberapa emoji yang sering banget salah dipahami? Niatnya buat apa, malah dipakai buat apa. Masih jarang banget yang tahu lho. Yuk makanya disimak uraian Hipwee News & Feature berikut!
ADVERTISEMENTS
Emoji awalnya disebut sebagai karakter gambar. Shigetaka Kurita dari Jepang ini bisa dibilang penemu emoji
Shigetaka Kurita menemukan emoji pada tahun 1999. Awalnya emoji hanya berupa gambar dengan pixel sederhana lho. Lama-lama, emoji berkembang jadi bahasa chatting yang menggemaskan. Saat ini banyak juga seniman yang menganggap emoji adalah bagian dari seni. Buktinya, Museum Modern Art New York memajang 176 emoji asli yang pertama kali dibuat oleh Kurita.
Sekarang sih jumlah keseluruhan emoji sudah mencapai 722 lho. Jepang pun mengantongi banyak keuntungan dari “ekspor” emoji ini. Meskipun produknya virtual, tapi emoji ini adalah produk yang bener-bener universal dan dipakai hampir setiap hari oleh pengguna ponsel. Jangan bilang kamu nggak pernah pake nih!
ADVERTISEMENTS
Untuk pertamakalinya, Kurita membocorkan emoji mana yang paling sering salah ‘dibaca’ atau dipahami. Ini nih, maksudnya gambar film projector, eh malah banyak dikira ikan!
Ketika diwawancarai CNN, Kurita mengaku hasil karyanya nggak sedikit yang bikin gagal paham. Seperti contohnya emoji diatas. Maksud hari Kurita ingin menggambarkan proyektor film, itu lho yang buat memutar film pita zaman dulu. Tapi ternyata banyak yang ngira itu gambar ikan kembung. Sekilas memang mirip sih, ada dua mata dan ada multnya kemudian ekor di samping kirinya. Untung emoji saat ini sudah berwarna ya, jadi mengurangi kesalahpahaman proyektor film yang disalahartikan jadi ikan ini.
ADVERTISEMENTS
Kalau kamu mengartikan emoji satu ini apa hayo? Aslinya emoji ini menggambarkan orang yang lagi tidur ngorok loh!
Biasanya emoji ini sering banget digunakan untuk menggambarkan orang yang sedang kecewa, atau orang yang capek hati deh. Tetapi ternyata emoji ini sebenarnya menggambarkan orang yang sedang tidur pulas. Orang yang paham anime dan suka baca komik Jepang pasti paham ‘kan?
Biasanya di komik-komik, karakter yang sedang tidur pulas digambarkan dengan mata terpejam dan ada gelembung yang keluar lewat lubang hidungnya. Karena emoji ini made in Jepang, pantas saja kalau maksud aslinya adalah menggambarkan orang yang tidur. Namun seringnya orang yang tidak terafiliasi dengan komik Jepang pun mengira ini adalah gambaran orang yang sedang kecewa, atau istilah gaul Indonesianya adalah huffft.
ADVERTISEMENTS
Aslinya ini muka malu-malu lho, tapi banyak yang memakai ini untuk menggambarkan perasaan stres, ketakutan, dan khawatir
Seringnya emoji ini digunakan untuk menggambarkan orang pada level stres, kecewa, khawatir, dan perasaan kesal lainnya. Namun ternyata emoji ini namanya confounded emoji atau emoji yang menggambarkan perasaan malu. Mungkin orang Jepang kalau malu-malu mukanya begini ya guys? Kalau menurut kalian, ini cocok untuk emoji apa nih? Jangan-jangan bikin kesalahpahaman baru!
ADVERTISEMENTS
Menurut riset, perbedaan dari gambar emoji di setiap ponsel juga berpengaruh pada maksud emoji yang seringnya disalahpahami lho
Nggak hanya beberapa emoji di atas, ternyata, beda posel beda juga gambar emojinya lho. Ini juga sering banget memicu kesalahpahaman antara penggunanya. Kesalahpahaman ini juga sering terjadi karena kultur budaya pengguna yang jelas berbeda-beda. Mungkin selama ini kamu nggak akan salah paham jika chatting dengan teman satu negara, tapi kalau sudah chatting sama orang Jepang, mungkin kamu perlu hati-hati ya guys.
Tujuan dibuatnya emoji ini sebenarnya untuk memudahkan komunikasi dan lebih bisa mengekspresikan emosi kita. Seperti kata Kurita, si bapak emoji, “Kalau kita menambahkan emoji hati ke dalam suatu kalimat. Kalimat yang tadinya diartikan negatif jadi bermakna postif.” Unch! Ternyata romantis juga ya pembuat emoji ini.