Mungkin banyak di antara kalian yang sudah tahu kalau Amerika termasuk negara dengan tingkat Islamophobia –atau sikap anti Islam– yang cukup tinggi. Nggak sedikit orang Islam di sana yang tiba-tiba diserang di jalan tanpa alasan jelas, atau dirundung oleh sekelompok orang di lingkungannya cuma karena agamanya. Jumlah muslim di Amerika juga cuma sekitar 1% dari total seluruh populasinya, membuatnya jadi agama minoritas.
Tapi uniknya, di penjara-penjara Amerika, Islam justru jadi agama yang paling pesat persebarannya. Banyak banget napi yang jadi masuk Islam setelah dipenjara. Ternyata, cukup banyak orang penasaran sama alasan di baliknya, soalnya fenomena ini lumayan sering dibahas di internet. Nah, kali ini Hipwee News & Feature sudah mengumpulkan sederet alasan rasional yang mungkin bisa menjawab rasa penasaranmu.
ADVERTISEMENTS
1. Nggak seperti kita kebanyakan, orang barat pada umumnya nggak menjadikan agama sebagai keyakinan, apalagi status. Jadilah mereka nggak punya semacam “pegangan”
Agama bukan sesuatu yang penting di negara-negara barat via www.moroccoworldnews.com
ADVERTISEMENTS
2. Saat dipenjara, ketika mereka harus melepaskan kehidupan normalnya, hartanya, duniawinya, dan nggak bisa lagi melakukan keburukan, mereka jadi dipaksa buat lebih merefleksi diri dan mengulik kehidupan spiritualnya
Di dalam penjara, mereka tak ubahnya seperti orang yang “hilang”, “kosong”, dan mungkin depresi juga via blog.siasat.pk
ADVERTISEMENTS
3. Karena status agama yang abu-abu tadi, saat masuk penjara, kebanyakan mereka jadi orang yang merasa kehilangan. Sampai kemudian banyak yang berpikir untuk menggantungkan hidupnya ke orang lain
Merasa hilang arah via www.google.com
ADVERTISEMENTS
4. Seperti kata Jesse Burleson, seorang napi di California State Prison Solano, dikutip dari video AJ+, dulu awalnya ia mencari teman buat jadi semacam “backup”, biasanya yang lebih tua, lebih duluan dipenjara, dan lebih berpengalaman
Napi yang masuk Islam via www.youtube.com
ADVERTISEMENTS
5. Tapi karena merasa kurang puas bergantung ke manusia, akhirnya, ia mencoba belajar semua agama, termasuk Islam. Setelah proses “seleksi”, ia dan banyak napi lain memutuskan memilih Islam
Akhirnya banyak yang memilih masuk Islam via www.khaleejtimes.com
ADVERTISEMENTS
6. Ditambah para napi ini bisa dibilang punya banyak waktu buat belajar dan melakukan segala hal. Disitulah letak kesempatan mereka bisa mencari tahu lebih dalam soal Islam, termasuk membaca Al-Quran
Ternyata nggak sedikit yang setelah membaca Al-Quran, mereka tergerak hatinya buat memeluk Islam via www.christiansinpakistan.com
7. Mungkin juga mereka kerap melihat teman sekelompoknya yang melakukan salat 5 waktu atau puasa, terus penasaran dan minta diajari tentang Islam
Tergerak setelah melihat teman-temannya salat via www.taybafoundation.org
8. Kalau di penjara Amerika, ada semacam ustadz yang rutin berkunjung setiap hari tertentu. Tugasnya memberi ceramah atau kultum para napi yang beragama Islam. Mereka yang penasaran sama Islam suka bertanya langsung ke ustadz-ustadz ini
Biasanya ada ustadz yang rutin berkunjung via indianexpress.com
9. Menurut Burleson, Islam jadi agama yang paling ketat aturannya, lebih jelas apa yang boleh dan dilarang, dan ternyata hukum-hukum yang diterapkan dalam Islam dianggap sebagai semacam panduan baginya dan para napi yang masuk Islam
Jadi semacam panduan via www.npr.org
10. Ada juga yang beranggapan mereka masuk Islam karena memang pengin bergabung dan diterima di kelompok yang lebih besar. Soalnya “group-acceptance” ini penting banget di sana
Sekalinya diterima sebagai anggota grup tertentu, bisa dibilang para napi ini hidupnya akan aman selama di penjara, karena punya kelompok yang melindungi via www.nytimes.com
Kira-kira itulah sederet alasan rasional di baliknya, di samping secara umum, Islam memang adalah salah satu agama dengan peningkatan jumlah pengikut terbesar di dunia.