Sepak bola sudah menjadi panggung hiburan yang selalu jadi pusat perhatian. Segala kabar baru yang berkaitan dengan olahraga satu ini selalu ditunggu penggemarnya. Nggak cukup hanya tentang tim kesayangan, hal-hal di luarnya pun turut diikuti sebagai hiburan. Mulai dari gelar juara suatu liga, dunia suporter, talenta muda, hingga penghargaan antar pemain.
Ambil contoh penghargaan Ballon d’Or, perdebatan tentang siapa yang layak jadi pemain terbaik nggak berhenti dibahas setiap tahunnya. Perdebatan ini semakin sengit lantaran beberapa tahun belakang rivalitasnya sangat kentara, kalau enggak Cristiano Ronaldo, ya, Lionel Messi. Nah di tahun 2020 ini, penggemar bola terpaksa gigit jari karena penghargaan bergengsi itu ditiadakan.
ADVERTISEMENTS
Untuk pertama kali dalam sejarah, penghargaan bergengsi Ballon d’Or resmi ditiadakan
Kabar buruk bagi pecinta sepak bola, Ballon d’Or edisi tahun ini resmi ditiadakan. Kabar tersebut disampaikan secara resmi dalam situs France Football.
“Untuk pertama kalinya dalam sejarah sejak dimulai pada tahun 1956, Ballon d’Or France Football tidak akan diberikan pada tahun 2020,” dikutip situs web, Senin (20/7).
Pengumuman ini menandai sejarah baru di mana 2020 menjadi tahun pertama kali ditiadakannya Ballon d’Or. Alasan ditiadakannya event penghargaan tahunan ini karena pandemi Covid-19. Pada edisi terakhir, striker Lionel Messi berhasil menyabet gelar pemain terbaik dunia mengungguli bek Liverpool, Virgil Van Dijk dan juga striker Juventus, Cristiano Ronaldo.
ADVERTISEMENTS
Pandemi Covid-19 berdampak besar bagi sepak bola. Sebelum Ballon d’Or, beberapa liga bergengsi terpaksa harus diakhiri lebih awal
Alasan utama nggak digelarnya Ballon d’Or 2020 adalah pandemi Covid-19. France Football menyatakan bahwa fokus juri sedang teralihkan kondisi darurat akibat pandemi. Seperti yang kita tahu bahwa beberapa liga besar seperti Eredivisie Belanda dan Ligue 1 Prancis memilih untuk menyelesaikan musim lebih cepat.
Perubahan lain juga terjadi pada pertandingan. Liga yang masih meneruskan pertandingan terpaksa meniadakan penonton demi mencegah penyebaran corona, pergantian pemain jadi 5, dan kompetisi eropa yang berlanjut mesti diadakan dengan format hanya satu laga. Atas dasar perubahan-perubahan inilah panitia merasa, mengadakan Ballon d’Or kali tahun ini dirasa kurang sportif.
ADVERTISEMENTS
Banyak yang menyayangkan keputusan ini, terutama pemain-pemain yang sudah bekerja keras di musim ini
Nggak cuma suporter saja yang menyayangkan keputusan ini, para pemain pun juga. Hal ini nggak terlepas dari susahnya persaingan Ballon d’Or dalam beberapa tahun terakhir yang hanya didominasi 2 nama. Tahun ini Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo performanya sedang kendor, secercah harapan untuk pemain lain meraih setelah tahun lalu Virgil Van Dijk gagal menggeser dominasi keduanya.
Beberapa pemain disebut layak mendapatkan penghargaan tersebut. Lewandoski berhasil memenangi Bundesliga dan DFB Pokal bersama Bayern Munich. Dia juga mendapatkan sepatu emas di Liga dengan torehan 34 gol. Lalu Kylian Mbappe yang berhasil mencetak 20 gol dan 8 assist dan membantu PSG meraih Ligue 1. Begitu juga dengan Kevin De Bruyne yang performanya luar biasa di musim ini. Bersama Manchester City, De Bruyne telah membuat membuat 18 assist di Liga Inggris, hanya kurang dua dari rekor Thierry Henry di Liga Inggris. Manchester City juga masih berpeluang menjuarai Liga Champions.
Kabar ini nggak cuma menjadi pukulan telah bagi pecinta sepak bola, namun para pemain. Corona memang menjadi masalah yang pelik, namun bukankah penilaian mereka bisa dilihat dari penampilan pemain sebelum pandemi? Kamu sepakat nggak Ballon d’Or ditiadakan? Tulis di kolom komentar, ya!