Bermimpi adalah hal yang wajar ketika kita tidur. Meski sebagian besar mimpi nggak akan bisa kita ingat, tapi ada beberapa yang akan melekat dalam ingatan. Entah itu mimpi yang teramat indah seperti di saat hati sedang kasmaran, atau sebaliknya mimpi yang teramat buruk sehingga membuatmu sampai tersentak di tengah malam.
Tapi bagaimanapun jalannya mimpi, kita cenderung menganggapnya sekadar bunga tidur saja. Padahal nyatanya, menurut para ahli mimpi bukan sekadar bunga tidur, dan tidur kita sebenarnya dihantui oleh beberapa skenario buruk. Misalnya ketika mengalami mimpi buruk, profesor psikiatri dari Universitas Montreal, Tore Nielsen yang menjabat sebagai direktur Dream and Nightmare Laboratory, mengatakan bisa melibatkan ancaman, cedera, dan bahkan kematian. Melansir dari Time, berikut Hipwee Feature rangkum penjelasannya.
ADVERTISEMENTS
Mimpi buruk adalah pengulangan kejadian traumatis dalam keseharian
Tore menjelaskan mimpi buruk yang terjadi merupakan pengulangan kejadian yang pernah kita alami di dalam keseharian. Seperti contoh, para veteran punya kecenderungan untuk bermimpi tentang kondisi perang, yang mungkin saja buruk sebagaimana pernah ia alami. Atau kamu yang pernah mengalami peristiwa traumatis, berkemungkinan mengalami mimpi buruk yang berasal dari peristiwa tersebut.
Biasanya, ketika bermimpi buruk tanpa sadar kita mencoba melarikan diri hingga tersentak bangun. Meski begitu Tore mengatakan mimpi buruk datang dalam bentuk dan ukuran yang berbeda bagi setiap orang, sehingga nggak semua mimpi buruk bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan.
ADVERTISEMENTS
Justru mimpi buruk yang bahaya bagi kesehatan, terkadang datang dalam bentuk yang nggak begitu menyeramkan
Ia menjelaskan mimpi buruk yang bahaya bagi kesehatan, dalam beberapa kasus terkadang datang dalam bentuk yang nggak begitu menyeramkan, tapi berhasil membuat kita jadi merasakan tertekan dan mengalami stres. Entah itu hanya berupa sebuah rumah, atau ruangan kosong. Mimpi yang sudah membawa tekanan mental seperti itu yang dikategorikan Tore sebagai mimpi buruk yang berbahaya. Karena selain menimbulkan stres, asisten profesor psikologi Mississippi State University, Michael Nadorff mengatakan mimpi seperti itu jika berulang setiap malam bisa menyebabkan insomnia.
Menurutnya, rasa takut untuk bermimpi buruk akan membuat seseorang berusaha menghindari tidur. Sederhananya, insomnia akan terjadi ketika kita jadi takut untuk tidur karena khawatir akan memimpikan hal-hal buruk. Kondisi seperti ini yang menurutnya berbahaya dan berdampak sangat besar bagi kesehatan. Karena faktanya insomnia kronis mampu meningkatkan risiko gangguan fisik dan mental seperti penyakit jantung dan depresi. Bahkan Nadorff dalam salah satu penelitiannya menemukan kaitan antara mimpi buruk dengan upaya orang-orang mengambil langkah ekstrem.
ADVERTISEMENTS
Namun jika terus menerus mengalami mimpi buruk yang dikategorikan berbahaya, ada baiknya segera konsultasi ke dokter atau ahli
ADVERTISEMENTS
Meski datangnya mimpi nggak bisa kita atur, menghindari mimpi buruk yang berbahaya bagi kesehatan bukannya nggak mungkin. Nadorff mengatakan ada dua pilihan yang bisa didiskusikan dengan dokter atau ahli untuk menangani mimpi buruk yaitu terapi dan konsumsi obat.
Terapi yang biasa dilakukan untuk menangani masalah mimpi ini salah satunya adalah terapi gambar. Lagi-lagi pilihan ini harus dilakukan bersama ahli atau dokter, karena kamu akan diminta berbicara tentang mimpi buruk tersebut, lalu ahli akan mengubahnya agar nggak menimbulkan rasa mengancam. Setelah itu kamu akan diminta untuk menjelaskan mimpi yang telah diubah tersebut ke dalam sebuah gambar. Terapi ini, jika dilakukan berkelanjutan dapat membantu kita membentuk kembali mimpi bahkan saat sedang tidur.
Nah, walau dalam sedikit kasus mimpi buruk yang berkelanjutan bisa membahayakan kesehatan, namun secara umum penelitian menyebut kalau mimpi buruk juga berperan membantu kita mengelola stres dengan lebih baik. Tapi kalau kamu kerap bermimpi yang nggak wajar dan menimbulkan stres, maka sebaiknya segera mendiskusikan hal tersebut dengan dokter atau ahli.