Sekitar dua bulan lalu, sebuah kontroversi datang dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang mengklaim kalau ajang kompetisi bulu tangkis yang diadakan PB Djarum mengandung unsur eksploitasi anak untuk mempromosikan merek Djarum sebagai produk rokok. Saat itu PB Djarum mengusulkan kalau mereka bakal menghapus tulisan “Djarum” di jersey para peserta. Tapi ternyata usulan itu ditolak KPAI, yang justru minta kompetisi tersebut steril sepenuhnya dari brand Djarum.
Setelah melalui proses panjang dan tetap tidak ada titik temu, akhirnya PB Djarum resmi menghentikan audisi umum bulu tangkis yang sejak 2006 lalu sudah jadi agenda tahunannya. Tidak ada lagi beasiswa yang diberikan kepada atlet muda pemenang kompetisi tersebut. Padahal selama ini, PB Djarum telah berhasil mencetak atlet bulu tangkis nasional yang mampu berkiprah sampai ke ajang internasional.
ADVERTISEMENTS
Bagi banyak atlet muda bulu tangkis, audisi umum PB Djarum sudah jadi semacam kompetisi wajib yang mesti dicoba setiap tahunnya. Namun sayang, mulai tahun depan, audisi tersebut ditiadakan
Sudah bertahun-tahun lamanya, audisi umum PB Djarum jadi ajang pembuktian para atlet muda bulu tangkis untuk unjuk kemampuan. Tidak sedikit atlet didikan PB Djarum mampu berkiprah di ajang kompetisi global dan turut mengharumkan nama Indonesia, salah satunya Kevin Sanjaya. Keberhasilan para atlet itu, ditambah iming-iming beasiswa yang menggiurkan, mampu menarik perhatian ratusan atlet muda untuk mengikuti audisi umum setiap tahunnya.
Tapi sayang, audisi yang dianggap jadi salah satu jalan menuju pentas dunia, sekaligus mampu menyambung rantai regenerasi atlet bulu tangkis Indonesia ini, telah dinyatakan berakhir.
ADVERTISEMENTS
Keputusan yang disayangkan banyak pihak itu disampaikan langsung oleh Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation saat konferensi pers di Purwokerto
Yoppy Rosimin, Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, mengumumkan keputusan penghentian audisi umum itu saat menggelar konferensi pers di Purwokerto, Sabtu, 7 September kemarin, seperti diwartakan CNN. Yoppy mengatakan kalau event audisi PB Djarum tahun ini adalah yang terakhir. Ia juga memaparkan kalau pihaknya tidak bisa mewujudkan keinginan KPAI untuk menghapuskan brand Djarum sepenuhnya dari kompetisi. Daripada terus menjadi polemik, lebih baik dihentikan saja.
Mengenai durasi vakumnya audisi umum ini, Yoppy sendiri mengaku belum bisa memastikan, apakah berhentinya sementara, atau akan berlangsung selamanya. Untuk audisi yang sedang berlangsung tahun ini, Yoppy berjanji kalau rangkaiannya akan tetap berjalan hingga babak final di Kudus November mendatang.
Meski keputusan ini sudah bulat, namun tidak menutup kemungkinan ke depannya akan dibentuk format baru.
“…Tetapi bulutangkis harus tetap semangat, PB Djarum akan berada di garda terdepan untu pembibitan-pembibitan usia dini dengan segala upaya.”, ujar Yoppy.