Alam tampaknya benar-benar sedang tidak ramah terhadap Indonesia di momen akhir tahun 2018 ini. Setelah rentetan gempa, tsunami dan aktivitas gunung berapi, kini angin puting beliung dilaporkan baru saja merusak ratusan rumah di Cirebon, Jawa Barat. Bahkan, menurut Kompas, satu orang jadi korban jiwa akibat bencana alam tersebut serta ada belasan orang yang mengalami luka-luka. Video yang merekam dahsyatnya angin puting beliung memporak-porandakan rumah tersebar di media sosial. Ngeri banget deh!
Bayangkan kalau berada pada posisi korban puting beliung. Nggak ada peringatan, hanya terjadi hujan deras. tiba-tiba angin puting beliung menyerang. Awalnya memang seperti angin kencang biasa, tapi siapa sangka kan kalau itu ternyata adalah angin puting beliung. Sebenarnya, bisa nggak sih angin puting beliung ini diprediksi keberadaannya? Siapa sih yang punya kewenangan memantau keadaan angin di Indonesia? Dan seharusnya apa yang dilakukan kalau akan ada angin puting beliung yang menyerang? Cari tahu jawabannya bersama Hipwee News & Feature yuk!
Angin puting beliung memang masih sulit diprediksi jauh-jauh hari. BMKG baru bisa memperkirakan terjadinya 30 menit sampai 1 jam sebelum menyerang
Saat angin puting beliung terjang Desa Pangurugan Kulon Kec Pangurugan Kabupaten Cirebon pada 30/12/2018 pukul 16.15 WIB. 1 orang meninggal dunia, 9 orang luka-luka dan 165 rumah rusak. Penanganan dan pendataan masih dilakulkan oleh BPBD bersama aparat lain. pic.twitter.com/il9f135LlK
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) December 30, 2018
Angin puting beliung adalah salah satu bencana dan fenomena alam yang sulit diprediksi karena termasuk fenomena lokal yang hanya terjadi di suatu daerah tertentu secara spesifik. Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahkan mengakui kalau mereka nggak bisa mengetahui lokasi dan tanggal terjadinya angin puting beliung secara tepat dan pasti. Menurut Kompas, BMKG baru bisa mengetahuinya paling cepat 30 menit sampai 1 jam sebelum kejadian berlangsung.
BMKG selama ini memang tidak pernah memberikan peringatan puting beliung. Yang ada adalah peringatan potensi angin kencang yang sebenarnya juga bisa digunakan untuk berjaga-jaga
Kok BMKG nggak pernah mengeluarkan peringatan angin puting beliung sih? Benar, pihak BMKG mengatakan bahwa mereka memang nggak melakukan itu, tapi memberikan peringatan tentang potensi angin kencang di suatu daerah dari kecepatan anginnya. Nah, angin besar itu bisa saja lo berupa angin puting beliung. Meski sebenarnya arah angin kencang dan puting beliung berbeda, tapi kecepatannya bisa aja sama. Jadi biar tetap waspada, kita juga harus terus memantau peringatan potensi angin kencang BMKG ini.
Namun, kita bisa lo melihat tanda-tanda alam untuk memperkirakan potensi angin puting beliung di daerah masing-masing. Asal mau peka sedikit aja kok
Nggak ada salahnya masyarakat buat mulai waspada terhadap angin puting beliung. Salah satunya dengan mengenali tanda-tanda alam saat angin puting beliung akan terjadi. Menurut keterangan BMKG kepada CNN, ada beberapa tanda sebelum terjadinya angin puting beliung. Pertama, udara akan sangat panas dan lembab di pagi hingga siang hari. Lalu, awan putih berlapis alias cumulus terbentuk dan berubah cepat jadi warna abu-abu kehitaman atau awan cumulonimbus. Saat udara mulai dingin dan hujan deras datang tiba-tiba, maka harus makin waspada nih. Potensi angin kencang dan puting beliung bisa lebih besar kalau sudah 1-3 hari sebelumnya tidak terjadi hujan.
Ketika terlanjur terjadi, kita juga harus bisa mengatasinya lo. Segera menjauh dari lokasi atau cari tempat berlindung yang tepat ya!
Salah satu cara buat mengurangi risiko angin puting beliung adalah dengan mulai merapikan pohon besar yang rimbun atau tinggi yang rapuh. Bangunan juga diperkuat misalnya dengan memperbaiki atap yang sudah nggak kokoh lagi. Saat angin puting beliung terjadi, menurut Kabag Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Hary T Djatmiko, masyarakat sebaiknya berlindung dengan merapatkan badan di dinding bangunan yang kokoh. Jangan berlindung di dalam mobil apalagi di bawah pohon. Selain itu, lokasi puting beliung harus dijauhi.
Angin puting beliung biasanya banyak terjadi saat musim pancaroba alias peralihan lo. Jadi, nggak ada salahnya buat waspada sejak sekarang. Jangan kaget dan panik. Pantau terus kabar dari BMKG dan juga lihat kondisi alam sekitar ya.