Musim pancaroba atau peralihan dari kemarau ke hujan seringkali ditandai dengan sejumlah kejadian. Selain jadi banyak yang mudah kena flu, di musim ini biasanya juga banyak angin kencang, seperti yang baru terjadi di Magelang, Jawa Tengah. Walaupun termasuk tanda-tanda umum saat masa peralihan, tapi peristiwa di Magelang kemarin termasuk fenomena tak biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya lo.
Saking parahnya, ribuan warga sampai mengungsi ke tempat yang lebih aman. Angin kencang yang memorak-morandakan Magelang ini sebelumnya juga terjadi di Batu, Malang, Jawa Timur. Waduh, seperti apa ya kerusakan yang ditimbulkan? Simak bersama dalam ulasan Hipwee kali ini.
1. Kabupaten Magelang diterjang angin kencang sejak Minggu (20/10) malam, akibatnya, ratusan rumah rusak, fasilitas umum dan pepohonan roboh
2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat angin kencang meluas sampai ke 7 kecamatan. Pantas saja kalau warga jadi banyak yang mengungsi
3. Sampai Seninnya, angin masih terus berhembus kencang. Proses evakuasi warga jadi terhambat, karena setiap mau membuka akses ke lokasi, angin bisa tiba-tiba datang
4. Kata Kepala Pelaksana BPBD, angin kencang di Magelang ini termasuk fenomena langka, karena sebelumnya belum pernah terjadi. Biasanya ya cuma angin biasa yang satu jam selesai. Tapi kemarin berlangsung sampai 2 hari!
5. Menjelang malam, angin bisa bertiup makin kencang. Malah ada rumah yang sampai rata dengan tanah lo!
6. Bupati Magelang sampai menetapkan status darurat bencana, tujuannya biar dampak bencana bisa segera ditangai dan aparat terkait bisa menentukan langkah strategis selanjutnya
7. Selain bikin bangunan-bangunan ambruk, angin kencang di Magelang juga menyebabkan aliran listrik terputus. Warga jadi menggunakan genset untuk penerangan
8. Angin kencang sebelumnya juga dilaporkan melanda Batu, Malang, tepatnya hari Sabtu 19 Oktober kemarin. Pohon-pohon tumbang, fasilitas publik rusak, begitu pula dengan rumah warga. Katanya sekitar 1.200-an warga sampai mengungsi
9. Bahkan kabarnya ada 1 warga bernama Sodiq meninggal karena tertimpa pohon. Duh, kalau sampai makan korban begini ya parah sih…
Hingga Senin malam, warga masih belum berani kembali ke rumah masing-masing. Mereka juga banyak yang mengeluh mengalami sesak napas karena menghirup debu dan pasir yang ikut berhembus bersama angin. Yuk, kita doakan supaya peristiwa di atas bisa segera berakhir dan kondisi pengungsi bisa cepat pulih.