Sejak awal, larangan mudik dibarengi dengan kebijakan tempat wisata tetap buka menuai pro-kontra. Banyak orang menilai dua kebijakan itu nggak konsisten. Alih-alih mengurangi penyebaran virus COVID-19, pemerintah justru dianggap blunder karena mengizinkan destinasi wisata beroperasi di hari Idulfitri. Pasalnya, kebijakan itu rentan menimbulkan kerumunan dan kemungkinan kasus positif meningkat tajam pun sangat tinggi.
Pada akhirnya kekhawatiran banyak orang memang benar-benar terjadi. Terbukti kemarin, Jumat (14/5), pengunjung memadati tempat wisata Ancol di ibu kota Jakarta. Kerumunan itu sontak jadi perbincangan panas di jagat maya terutama Twitter. Warganet langsung mencuitkan beragam komentar soal kerumunan di Ancol.
ADVERTISEMENTS
Terhitung 39 ribu wisatawan mengunjungi Ancol di hari kedua Lebaran
Pihak Taman Impian Jaya Ancol membenarkan kabar itu. Kepala Komunikasi Korporat Ancol Rika Lestari mengungkapkan 39 ribu pengunjung datang sejak pagi hingga sore pukul 15.00 WIB. Ketika ditanyai awak media, Rika mengklarifikasi kalau jumlah itu sudah berkurang. Soalnya, skeitar 9,500 orang udah meninggalkan Ancol. Jadi, jumlah wisatawan hanya tersisa 28 ribu aja. Menurutnya jumlah ini masih aman karena nggak melebihi ketentuan 30 persen dari kapasitas maksimal yang ditetapkan pemerintah.
Pihak Ancol masih berpegang pada Keputusan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor: 354 tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro pada Sektor Usaha Pariwisata dan Surat Edaran Nomor 81/SE/2021 tentang Operasional Tempat Wisata/Rekreasi pada Libur Hari Raya Idulfitri 1442/2021 di Masa Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM). Selain itu, Ancol cuma menerima pengunjung dengan kartu identitas DKI Jakarta. Semua aturan diterapkan demi mencegah penyebaran virus COVID-19.
ADVERTISEMENTS
Meski jumlah itu nggak melebihi 30 persen sesuai ketentuan, kerumunan di Ancol menuai kecaman dari waragnet
Pihak Ancol memang telah memberi penjelasan. Pihaknya menyakinkan kalau jumlah itu nggak melewati batas 30 persen dari kapasitas maksimal Ancol yakni 120 ribu pengunjung. Namun, warganet menilai kerumunan itu cukup besar. Nggak menutup kemungkinan, kerumunan itu berpotensi menaikkan angka positive rate di Indonesia. Bahkan tagar #Ancol nangkring di tangga trending topic Twitter karena saking ramainya warganet membicarakannya di lini masa.
Berkaca dari kasus lonjakan positive rate di India, warganet mengingatkan soal kerumunan orang saat tradisi mandi di Sungai Gangga. Jika dibiarkan saja, kerumunan di Ancol yang berakhir sama dengan kerumuann orang India di Sungai Gangga. Nasib Indonesia pun diprediksi nggak jauh beda dengan India oleh warganet. Bisa-bisa angka penyebaran virus COVID-19 di Indonesia melambung tinggi kayak India.
“Yang hadir di ritual Sungai Gangga terbukti menjadi super-spreader! Yang hadir di Ancol??? Bisa jadi menjadikan DKI Juara Bertahan lagi…,” tulis akun @SantorinisSun
“Semoga Indonesia gak spt India dan spt biasa gak ada antisipasi dr gabener, harusnya Ancol ditutup, karna spt kita semua ketahui Ancol selalu ramai di libur lebaran. Tapi apa daya gabener nya jahat!,” cuit akun @ariefrasyad.
“Punter ngeles nih Ancol … yg kyk gini kerumunannya sama dengan kerumunan Gangga,” tulis akun @SAMMONIM
ADVERTISEMENTS
Kerumunan disorot warganet, Ancol sempat ditutup sementara hari ini. Pengunjung minta uang tiket kembali
After being criticized for allowing more than 39K people enter its parks on Friday, Ancol shuts down all of its parks and areas today claiming that they will be disinfecting and cleaning all facilities.
The parks company said it was less than 30% capacity. No word on refunds yet pic.twitter.com/8u7z4X2CaN
— Nuice Media (@nuicemedia) May 15, 2021
Setelah Ancol menjadi bahan gunjingan di Twitter, pihak pengelolanya pun menutup sementara hari Sabtu (15/5). Dari pagi tadi, pengunjung tengah menunggu penjelasan dari pihak Ancol. Mereka menuntut pengembalian uang tiket. Sementara itu semakin siang, pengunjung makin membludak. Terlihat petugas kepolisian, Dishub, Satpol PP, dan TNI berjaga-jaga di depan Ancol untuk mengatur lalu lintas.
“Diberitahukan pada pengunjung. Hari ini Ancol tutup. Bagi para masyarakat yang sudah terlanjur beli tiket online, itu bisa digunakan hari berikutnya, yang berlaku sampai tanggal 31 Juli (2021),” ujar seorang polisi, dikutip dari Detik.
Rencananya, Ancol memang ditutup hari ini dan dibuka kembali esok hari, Minggu (16/5). Setelah melihat pengunjung yang membludak di pintu masuk wisata Ancol, Rika Lestari selaku Kepala Komunikasi Korporat Ancol mengizinkan pengunjung masuk dengan syarat waktu dan jumlah yang dibatasi. Ia menegaskan wisatawan untuk siap-siap diminta pulang bila terjadi general cleaning di Ancol. Jadi, pihak Ancol berencana menyemprotkan disinfektan dan pembersihan kawasan.
Keinginan untuk liburan dan jalan-jalan memang menggiurkan. Apalagi di masa pandemi seperti ini yang membuat kita harus lebih sering di rumah. Suntuk dan penat dijamin sering menghampiri. Namun, bukan berarti kita bisa liburan tanpa berpikir dua kali. Soalnya risiko masih tinggi. Ada baiknya kita tahan dulu berlibur ke tempat wisata yang rentan dikunjungi banyak orang. Kesehatan dan keselamatan adalah prioritas utama ketimbang kesenangan semata. Kalau bukan kita yang menjaga diri sendiri, memang siapa lagi?