Sebagai negara yang punya dua musim, kita cukup sering “dihampiri” angin puting beliung –pusaran angin berputar-putar yang bisa menerbangkan benda-benda di sekitarnya. Semakin kuat pusarannya, semakin berbahaya angin tersebut. Angin puting beliung biasa terjadi ketika memasuki musim pancaroba atau masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Angin puting beliung seringkali terlihat di lapangan atau tanah luas. Tanah-tanah di sekelilingnya akan ikut terbang, jadi membentuk semacam pusaran kerucut gitu. Umumnya, orang akan berlindung ketika ada angin semacam ini mendekat. Tapi tidak dengan sekelompok anak di sebuah video yang viral di media sosial. Anak-anak yang tampak memakai seragam sekolah itu justru terlihat senang dan bermain-main dengan angin puting beliung yang menghampiri mereka! Wah, apa nggak bahaya tuh?
Sebuah video viral di media sosial setelah menunjukkan sekelompok anak bermain-main dengan angin puting beliung. Duh, kok nggak takut kebawa anginnya sih??
cuma di indonesia, angin tornado kehilangan harga diri#RECEHKANTWITTER #recehantwitter pic.twitter.com/n0vcfnTWZP
— Hola (@Alloowwww) August 8, 2019
Hari Kamis tanggal 8 Agustus kemarin, media sosial diramaikan oleh video sekelompok murid yang bermain-main dengan angin puting beliung. Angin itu berputar-putar di sebuah lapangan luas dan menyebabkan debu berterbangan kemana-mana. Bukannya berlindung, anak-anak itu justru terlihat antusias dan berlarian mendekati pusaran angin tersebut. Mungkin bagi mereka angin itu kayak semacam wahana di taman bermain ya 🙁
Kita yang melihat mungkin ngeri ya, begitu juga dengan orang yang merekam video viral itu. Terdengar ia menyuruh anak-anak itu untuk tidak mendekat. Tapi usahanya tampak gagal…
Meski sudah diperingatkan, anak-anak SD itu tetap saja berusaha mendekat ke arah puting beliung berhembus. Beberapa bahkan ada yang sampai masuk ke pusarannya! Kita yang melihat mungkin ngeri ya, takut tiba-tiba anak-anak itu “dibawa lari” sama puting beliung.
Tapi ternyata, menurut Kepala Subbidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Augie Wandala Putra, seperti dikutip dari Kompas, menjelaskan kalau angin yang tampak di dalam video itu bukan angin yang membahayakan karena kecepatannya relatif rendah. Angin itu memang termasuk puting beliung, tapi dalam skala kecil.
Puting beliung sendiri terjadi saat musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Biasanya muncul waktu siang atau sore hari
Puting beliung terjadi karena ada perbedaan tekanan sangat besar di area skala sangat lokal yang terjadi di bawah atau sekitar awan kumulonimbus, seperti dilansir Tirto. Sebelum muncul, puting beliung biasanya didului oleh cuaca cerah dan suhu panas lalu mendadak berubah jadi berawan. Kalian pasti pernah ‘kan lagi merasakan teriknya matahari, lalu langit tiba-tiba redup?
Nah, setelah suasana yang mendadak gelap itu, kemudian muncul angin yang terasa sejuk dengan kecepatan biasa lalu semakin lama semakin kencang. Kalau sudah ada tanda-tanda kayak gitu lalu diikuti pusaran di awan, biasanya puting beliung bakal segera muncul.
Demi keamanan, alangkah lebih baiknya kalian berlindung di dalam bangunan kokoh jika ada puting beliung –mau ringan atau berat– yang menghampiri daerah kalian. Nggak lucu ‘kan cuma karena meremehkan puting beliung, jadi kebawa angin dan celaka sendiri~