Kasus alergi kandungan kimia yang disebabkan karena cat atau pewarna rambut sebenarnya bukan hal baru. Hal nahas semacam ini sudah bolak-balik diberitakan di media. Masalahnya, banyak orang yang belum juga ngeh dan peduli dengan prosedur keamanan sebelum mewarnai rambutnya. Sehingga kalau dirinya memang punya alergi terhadap salah satu zat alergen di dalam cat rambut, celaka sudah.
Kisah berikut semoga bisa membuka mata dan pemahamanmu tentang cat rambut dan zat alergen di dalamnya, ya!
ADVERTISEMENTS
Wanita asal Inggris, Robyn Cherry, rutin mewarnai rambutnya sendiri di rumah. Semuanya baik-baik aja karena dirinya menerapkan prosedur yang tepat
Tahun 2010 silam, Robyn memutuskan untuk mewarnai rambutnya di salon profesional setelah sebelumnya ia berkali-kali ia telah mewarnai rambutnya sendiri di rumah. Robyn bahkan mem-bleaching rambutnya tiap dua kali sebulan sebelum mewarnainya. Ia pun melakukan uji tempel di kulitnya untuk memastikan dirinya nggak mengalami alergi selama 48 jam. Sejauh ini nggak ada masalah sampai akhirnya kejadian nahas itu terjadi.
ADVERTISEMENTS
Robyn merasakan sensasi terbakar di kepalanya dan mengalami pembengkakan di wajah tak lama setelah rambutnya diwarnai di salon profesional
Nggak seperti kebiasaan yang dilakukan Robyn, pihak salon hanya melakukan uji tempel selama 24 jam sebelum tindakan pewarnaan. Karena Robyn nggak mengalami reaksi alergi apapun selama diuji tempel, ia pun melanjutkan pewarnaan di hari selanjutnya.
Beberapa menit setelah meninggalkan salon, kulit kepalanya mulai terasa terbakar. Tapi Robyn mengabaikannya. Keesokan paginya, ia mendapati wajahnya membengkak dua kali lipat ukurannya.
ADVERTISEMENTS
Robyn dilarikan ke rumah sakit dan nyaris kehilangan nyawanya akibat alergi pada salah satu kandungan kimia dalam cat rambut yang digunakan
Setibanya di rumah sakit, wajah Robyn semakin membengkak hingga menghambat saluran napasnya. Kepalanya lecet dan terus menerus pecah. Rambutnya juga rontok parah. Bahkan setiap beberapa menit, Robyn pingsan saking kesakitannya. Dokter pun memberinya suntikan adrenalin dan steroid. Setelah menjalani rentetan pemeriksaan, Robyn dikatakan punya alergi terhadap paraphenylenediamine (PPD), salah satu bahan yang umum digunakan dalam cat rambut.
ADVERTISEMENTS
Imbas dari reaksi alergi itu nggak lantas hilang begitu aja, Robyn mengaku menderita selama hampir 10 tahun lamanya
Semenjak kejadian itu, Robyn harus bolak-balik ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Alerginya nggak lantas sembuh, ia alerginya malah bertambah mulai dari makanan hingga sinar matahari. Kulitnya bakal melepuh dan bernanah kalau kena sinar matahari. Miris banget~
Berkaca dari kisah di atas, harusnya kita paham bahwa cat ataupun pewarna rambut mengandung banyak zat kimia yang bisa jadi bahaya jika kamu alergi terhadapnya. Produk-produk semacam ini nggak bisa sembarangan pakai. Kamu perlu lakukan uji tempel sebelumnya untuk memastikan keamanannya. Tolong ya, mulai sekarang, lebih waspada!