Tinggalkan kebiasaan burukmu mengonsumsi minuman berenergi setiap hari, jika tak mau mengalami hal yang sama seperti Austin, pria asal Amerika yang sampai kehilangan hampir separuh tempurung kepalanya itu. Minuman berenergi memang diciptakan untuk membangkitkan tenaga dan gairah seseorang dengan kandungan kafein dan gula di dalamnya. Selain dua bahan itu, minuman berenergi juga mengandung asam amino taurin, vitamin, pemanis, dan bahan tambahan lainnya.
Karena khasiatnya yang terbukti mampu menambah stamina itu, banyak orang mengandalkan minuman berenergi ini untuk membuat tubuh mereka segar meski aktivitas segudang, salah satunya Austin. Tapi sayang, kebiasaannya itu justru membuat fisiknya berubah selamanya. Ia divonis mengalami pendarahan otak dan harus melewati rentetan operasi demi kesembuhannya. Istrinya, Brianna, membagikan kisah pilu sekaligus romantisnya itu di akun Facebook pribadi sebagaimana dilansir Bored Panda. Berikut Hipwee News & Feature telah merangkum ceritanya untuk kamu.
ADVERTISEMENTS
Brianna, wanita tegar yang patut diapresiasi atas kesetiaan dan kesabarannya menerima kenyataan pahit yang menimpa suaminya
Saat itu Brianna sedang hamil 9 bulan. Beberapa hari lagi ia akan menyambut kehadiran sang buah hati. Tapi kebahagiaannya itu harus ditunda dulu setelah ia mendengar kabar dari mertuanya bahwa suaminya, Austin, masuk rumah sakit. Sedih, khawatir, takut, bercampur menjadi satu. Saat itu Brianna belum mengetahui apa penyebab Austin harus dilarikan ke rumah sakit. Bisa dibayangkan betapa carut marutnya suasana hati Brianna padahal ia tengah mengandung!
ADVERTISEMENTS
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, Austin mengalami brain haemorrhage dan harus menjalani beberapa operasi
Sesampainya di rumah sakit, Brianna dan keluarga mendapat kabar dari dokter bahwa Austin divonis mengalami brain haemorrhage atau pendarahan otak karena konsumsi minuman berenergi yang berlebihan. Diakui Brianna, beberapa bulan terakhir suaminya memang keranjingan mengonsumsi minuman berenergi karena waktu bekerjanya yang lebih lama. Tak disangka kebiasaan buruknya itu membawa pada kenyataan pahit ini. Satu-satunya cara agar Austin tetap hidup adalah menjalani serangkaian operasi pada otaknya.
ADVERTISEMENTS
Tak berhenti di situ, Brianna juga harus berbesar hati menerima fakta bahwa suaminya tak bisa menemani saat ia melahirkan
Austin terus menjalani berbagai tindakan medis hingga 2 minggu kemudian, Brianna harus meninggalkan rumah sakit tempat Austin dirawat untuk melahirkan anak pertama mereka. Perasaan campur aduk dirasakan Brianna. Antara tidak tega meninggalkan suaminya yang masih koma dan belum pasti juga ia akan bangun, sedangkan di sisi lain ia harus melahirkan bayi yang mereka tunggu-tunggu. Keinginan untuk didampingi sang suami ketika proses kelahiran pupus sudah. Ia harus berjuang sendiri, sembari terus memikirkan kondisi Austin.
Tapi keajaiban justru datang sesaat setelah bayi laki-laki mereka hadir di dunia. Austin sadar dari komanya!
ADVERTISEMENTS
Meski sudah dinyatakan sembuh, Austin harus ikhlas hidup tanpa separuh tempurung kepala
Dalam tulisannya Brianna mengaku, meski suaminya telah sembuh, perjuangan mereka tidak akan berhenti di situ. Austin masih harus terus berkunjung ke rumah sakit untuk berobat atau kontrol. Brianna juga membantu suaminya belajar berjalan, terapi berbicara, terapi fisik, dan lain-lain. Di samping itu ia juga sibuk dengan aktivitasnya sebagai ibu baru. Jelas tidaklah mudah bagi Brianna. Tapi dirinya berjanji tidak akan menyerah.
“…Because love is selfless, and I love him more than life itself (Karena cinta itu tidak pamrih, dan aku mencintainya lebih dari hidup itu sendiri)” – Brianna, seperti dilansir Bored Panda.
ADVERTISEMENTS
Bicara soal efek minuman berenergi, ternyata kalau dikonsumsi sembarangan memang bisa membawa pengaruh buruk pada tubuh lho
Seperti diketahui, kafein adalah sumber energi utama yang terkandung dalam minuman berenergi. Mengonsumsi kafein berlebih saja sudah dilarang, apalagi ditambah kandungan lain yang juga tak kalah berbahaya, seperti gula. Sebuah penelitian yang dilakukan di Northern Kentucky University, menyatakan mengonsumsi kafein berlebihan dalam minuman berenergi justru bisa menghambat kinerja otak. Selain itu kebiasaan ini juga bisa memicu penyakit jantung, stroke, diabetes, dan insomnia!
Selama ini kita tahu, mengonsumsi minuman berenergi terlalu banyak akan menimbulkan efek samping, tapi siapa sangka kalau risikonya bisa separah ini. Bahkan jika melihat peristiwa yang dialami Austin, dampaknya tentu tidak hanya dirasakan oleh dia sendiri. Kita bisa melihat sebuah cinta yang begitu besar terpancar dari diri Brianna dan Austin. Ketegaran dan semangat keduanya patut diacungi jempol. Tapi terlepas dari itu, ada pelajaran lain yang bisa kita petik dari kisah mereka: jalani pola hidup sehat, selagi masih diberi kesempatan bernafas. Yuk, semangat!