Pernahkah kamu membayangkan gimana rasanya air kencing unta? Mungkin sebagian besar dari kalian terutama yang tinggal di Indonesia akan merasa jijik kalau disuruh meminumnya. Karena kita emang nggak dibiasakan dengan ritual atau praktik tersebut. Tak hanya unta, secara umum sih air kencing binatang apapun juga dianggap menjijikkan. Boro-boro diminum, terkena sedikit di kulit atau pakaian aja rasanya udah pengen mandi pakai bunga tujuh rupa.
Beberapa waktu lalu Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir menggebrakkan dunia media sosial dengan mengunggah video saat dirinya berada di peternakan unta di Mekkah, Arab Saudi. Bukan, bukan kunjungannya itu yang disorot tapi karena ia meminum air kencing unta dicampur dengan susu unta. Dalam keterangan video tersebut, ia juga mencantumkan beberapa hadist yang membolehkan minum air kencing hewan berpunuk ini.
Aksinya ini menimbulkan pro kontra dari sejumlah pihak. Ada yang setuju dengannya, ada juga yang nggak setuju dengan tetap berpegang teguh pada pendapat kalau air seni binatang itu haram. Beberapa ahli juga ada yang berargumen dengan berdasar pada sisi kesehatan. World Health Organization (WHO) juga pernah mengklaim soal aman atau nggaknya air kencing unta ini. Gimana sih perdebatannya? Simak dulu yuk ulasan Hipwee News & Feature soal riuh pendapat kasus ini~
ADVERTISEMENTS
Pendapat I: Pendapat pribadi Bachtiar Nasir, yang berlandaskan hadist seputar kencing dan susu unta
Dalam caption video viralnya jelas tertulis kalau ia condong kepada pendapat atau hadist yang membolehkan air kencing dan susu unta untuk dikonsumsi. Menurut pendapat ini baik air kencing maupun susu unta sama-sama dianggap menyimpan berbagai manfaat, terutama untuk mematikan sel-sel kanker dalam tubuh. Tapi pendapat ini nggak serta merta diamini semua orang. Video yang telah ditonton 200 ribu lebih orang ini juga dihiasi ribuan komentar mulai dari yang pro sampai kontra.
ADVERTISEMENTS
Pendapat II: Dalam level pemahaman agama sendiri memang ada perbedaan pendapat mengenai hal ini
Dalam Islam memang terdapat perbedaan pendapat tentang boleh tidaknya mengonsumsi air kencing dan susu unta. Pendapat pertama yang membolehkan ini percaya pada hadist yang mengisahkan tentang Rasulullah SAW yang pernah menyuruh pendatang dari Ukraina meminum campuran air kencing dan susu unta saat mereka sakit. Merekapun dikisahkan sembuh. Menurut penganut paham ini, status kencing hewan itu mengikuti status kenajisan daging hewan itu sendiri sehingga status air kencing hewan yang haram dimakan adalah najis, pun sebaliknya.
Sedangkan pendapat kedua menyatakan kalau pendatang Ukraina yang sakit itu terpaksa diberi air kencing dan susu unta lantaran saat itu tak ada obat lain yang bisa diberikan. Selain itu penganut faham ini juga lebih percaya kalau semua air kencing atau kotoran hewan najis sehingga haram dikonsumsi atau digunakan.
ADVERTISEMENTS
Pendapat III: Dokter Faten Abdel-Rahman Khorshid dari Universitas King Abdul Aziz pernah melakukan penelitian terkait efek air kencing unta
Dilansir CNN, Dr. Faten dari Universitas King Abdul Aziz pernah melakukan eksperimen dengan melibatkan tikus yang disuntikkan sel kanker leukimia yang diambil dari paru-paru pasien. Setelahnya, tikus juga disuntikkan air kencing unta. Hasilnya terdapat partikel nano dalam air kencing unta yang dapat melawan sel kanker pada tikus dengan baik.
ADVERTISEMENTS
Pendapat IV: Berbeda dengan hasil penelitian tersebut, Dr. Rida Al-Wakil dari sekolah kedokteran Mesir dan seorang dosen di Universitas Sana’a di ibukota Yaman justru berpendapat kencing unta itu berbahaya untuk dikonsumsi
Kedua ahli itu sama-sama sepakat kalau air kencing unta malah berbahaya jika dikonsumsi. Seperti dilansir Vice, dosen di Yaman itu mengatakan kalau air kencing unta berbahaya bagi saluran pencernaan. Dr. Rida juga sempat mengecam surat kabar surat kabar Alrai di Kuwait yang mengiklankan air kencing unta untuk menyembuhkan penyakit hepatitis. Menurutnya iklan itu menyesatkan dan justru berpotensi bahaya.
ADVERTISEMENTS
Pendapat V: World Organization Health (WHO) juga pernah angkat bicara soal praktik yang sebenarnya umum dilakukan di negara-negara Timur Tengah sejak dulu
Masih ingat ‘kan soal virus MERS yang menjangkit manusia beberapa waktu lalu yang kabarnya dibawa dari unta? Saat itu orang-orang Indonesia yang sedang beribadah haji atau umroh ketar-ketir dibuatnya. Wabah ini membuat WHO mengeluarkan peringatan agar tidak meminum air kencing unta, termasuk meminum susu unta mentah atau makan daging unta yang belum dimasak dengan benar, agar MERS tidak tersebar lebih luas.
Sebenarnya hampir semua negara di dunia pasti punya tradisi aneh yang seringkali diperdebatkan karena banyak dianggap menjijikkan, tidak masuk akal, sampai haram tapi masih dipraktikkan hingga saat ini. Mirip dengan tradisi minum air kencing unta di negara-negara Timur Tengah ini, di Korea Selatan juga ada tradisi kuno untuk membuat minuman keras dari air seni manusia lho. Nah masalahnya sekarang bagaimana kita yang hidup di zaman modern menyikapinya aja sih.
Cuma ya nggak perlu juga isu seperti air kencing unta ini sampai diperdebatkan berlarut-larut atau malah berubah jadi perdebatan politik. Ya kembali ke keyakinan masing-masing lah ya, toh risikonya kalau minum beginian juga ditanggung masing-masing. Sebagaimana dilaporkan CNN, Kemenkes juga akhirnya angkat bicara menjelaskan bahwa video Bachtiar Nasir tersebut hanyalah pendapat pribadi dan belum ada penelitian yang konklusif terkait manfaat air seni unta guys…