Ada Ribuan Korban Sejak Tahun 1950, Skandal Pelecehan di Gereja Katolik Australia Buat Heboh Dunia

Pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak-anak merupakan isu kemanusiaan yang sulit ditemukan jalan terangnya. Pelaku pelecehan seringkali memanfaatkan posisi dan kekuasaanya untuk mengeksploitasi kaum yang lemah. Seperi tokoh-tokoh agama yang harusnya mengayomi masyarakat, nyatanya juga banyak yang tertangkap melakukan kejahatan asusila ini. Salah satu kasus paling besar bahkan telah diangkat ke layar lebar dan mendapatkan penghargaan Oscar. Film berjudul ‘Spotlight‘ yang dirilis tahun 2015 kemarin, terinspirasi akan kisah nyata pengungkapan kasus pelecehan seksual oleh pastor-pastor Katolik di Boston yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Beberapa hari yang lalu, warga Australia digegerkan dengan kasus yang hampir sama. Sebuah penyelidikan kriminal di negeri kanguru itu mengungkap serangkaian kasus pelecehan seksual yang dilakukan tokoh-tokoh gereja Katolik sejak tahun 1950-an. Jumlah korban yang melapor saja saat ini mencapai angka 4.000. Banyaknya pelaku dan kasus yang bisa ditutupi selama puluhan tahun tersebut mengisyaratkan persoalan lain yang mengkhawatirkan dari kejahatan ini. Ironisnya, kejadian ini tidak hanya terjadi di Boston dan Australia saja. Hipwee sudah merangkum 6 kasus dimana tokoh-tokoh gereja Katolik tertangkap melakukan pelecehan pada jemaahnya.

1. Kasus pedofilia massif terungkap di Amerika Serikat pada Juni, 2002. Padahal, kejahatan ini telah berlangsung sejak tahun 1970-an

apa ini bisa dibilang penyalahgunaan keimanan seseorang?

Menyalahgunakan kepercayaan via republika.co.id

Skandal ini terungkap karena ada campur tangan dari koran lokal Boston Globe. Secara cepat, para jurnalisnya mewawancarai berbagai pihak; korban, pengacara, dan bahkan pastor. Mereka juga mengumpulkan data-data dari pengadilan, keuskupan, dan berita lama yang terkait. Hasilnya, tim wartawan investigasi itu berhasil menemukan 249 pastor pelaku pedofilia dengan ribuan anak sebagai korbannya. Sejatinya, aksi para pastor ini telah dimulai aksinya sejak 1976. Dan ironisnya, gereja serta pihak penegak hukum berkonspirasi menutupinya, hingga baru terungkap 26 tahun kemudian.

2. Tahun 2004, muncul foto-foto sejumlah pendeta yang mencium dan meraba-raba tubuh siswa ‘sekolah pastor’ di Austria. Tak lama kemudian, skandal serupa pun terungkap

jika tak selesai dengan mediasi, penjara adalah solusi

Tak selesai dengan mediasi, penjara adalah solusi via tempo.co

Karena skandal seks ini sudah mengemuka, akhirnya Uskup Austria pun mundur dari jabatannya. Uskup bernama Kurt Krenn itu memang terlibat dalam skandal seks dengan korban anak-anak bersama para pendeta dan calon pendeta di sebuah sekolah kepastoran. Setelah diselidiki petugas, uskup berusia 68 tahun itu ternyata mengoleksi 40 ribu gambar-gambar tak senonoh yakni pornografi pada anak-anak. Kejahatan seksual ini telah berlangsung sejak tahun 1950 dengan lebih dari 10.000 tuntutan. Hukuman penjara minimal 6 tahun yang kemudian diberlakukan.

3. Tahun 2011, ribuan anak di Belanda diketahui telah mengalami pelecehan seksual di Gereja Katolik Roma Belanda. Ada 800 tersangka yang diperiksa

anak-anak altar banyak yang menjadi korban

Anak-anak altar banyak yang menjadi korban via inikabarku.com

Pelecehan terjadi sejak tahun 1945 hingga 2010 lalu. Ada puluhan ribu anak di bawah umur yang mengalami berbagai jenis pelecehan, baik ringan maupun serius. Akibatnya, para korban pun mengalami trauma selama bertahun-tahun. Hingga 2011, ada total 1795 laporan terkait kasus pelecehan seks ini. Sebagian besar pelaku kemudian dipertemukan dengan korban pelecehan sewaktu muda. Mereka menyesal dan meminta maaf dalam pertemuan itu. Hasil investigasi menyebutkan bahwa satu dari lima anak remaja yang berada di lembaga-lembaga yang berafiliasi dengan gereja Katolik, mengalami pelecehan seksual.

4. Sementara itu, ada lebih dari 300 keluhan terkait kasus pelecehan seksual di Gereja Katolik Belgia. Ironisnya, sebagian besar dari kasus itu bisa selesai hanya melalui proses mediasi

Pastor Neil Doherty asal Amerika yang didakwa 15 tahun penjara

Pastor Neil Doherty asal Amerika yang didakwa 15 tahun penjara via inikabarku.com

Dalam penyelidikan, kasus pelecehan ini diketahui melibatkan Uskup dari Kota Bruges, Roger Vangheluwe yang telah melakukan pelecehan terhadap keponakannya sendiri selama 13 tahun. Vangheluwe lalu memilih mundur dari keuskupan. Namun kasusnya itu kemudian malah membuka banyak tuduhan pelecehan seksual lain di kalangan gereja. Akhirnya terungkap 500 kasus pelecehan memang benar terjadi di gereja Katolik sejak 1950-an. Termasuk diantaranya ada 13 korban yang melakukan bunuh diri. Dua pertiga korban adalah anak lelaki, namun 100 anak perempuan juga menjadi korban dalam kasus ini.

5. Tahun 2015, pengadilan Kota Granada, Spanyol, telah mendakwa sepuluh pastor Katolik dan dua pekerja gereja atas tuduhan pelecehan seksual terhadap anak-anak

semoga tak ada lagi anak-anak Tuhan yang jadi korban pelecehan

Semoga tak ada lagi anak-anak Tuhan yang jadi korban pelecehan via www.stjosephrichmond.org

Pastor-pastor itu dituduh melakukan kekerasan seksual terhadap remaja pria antara tahun 2004 dan 2007. Setelah terbukti sebagai pelakunya, semua pastor itu pun dibebastugaskan dari tugas kepastorannya. Awalnya, korban yang kini berusia 24 tahun menulis surat kepada Paus untuk mengatakan bahwa dia mengalami pelecehan seksual saat menjadi putra altar. Menanggapi surat yang datang, Paus lalu menghubungi pria itu untuk meminta maaf dan memerintahkan pihak gereja melakukan penyelidikan. Pelecehan terjadi bertahun-tahun, sejak korban berusia 14 tahun hingga 17 tahun. Pastor yang terlibat langsung diberhentikan oleh Vatikan. Total, selama 2004 hingga 2013, ada 850 pastor yang diberhentikan karena kasus yang sama.

6. Terakhir pada tahun 2017 ini, Komisi Penanganan Institusi terhadap Pelecehan Anak di Australia mendapat pengakuan 4.444 korban dari 1.000 institusi Katolik

di awal 2017 ini, ada satu skandal yang terungkap

Satu lagi kasus besar terungkap via tribunnews.com

Penyelidikan di Australia baru-baru ini menemukan bahwa 7% dari semua pastor Katolik di negara kanguru tersebut diduga telah melakukan pelecehan seks terhadap anak-anak pada periode antara 1950 hingga 2010. Usia rata-rata para korban ialah 10,5 tahun untuk perempuan dan 11,5 tahun untuk laki-laki. Korban-korban tersebut rata-rat perlu 33 tahun untuk mengumpulkan keberanian melapor. Dari laporan tersebut ada 1.265 pastor dan biarawati yang dituding terlibat kejahatan seksual terhadap anak-anak selama 60 tahun.

Jika mengambil gambaran dari kasus Boston yang diangkat dalam film ‘Spotlight’, sistem keuskupan Roma yang eksklusif dan rapi justru digunakan untuk menutup-nutupi kasus pelecehan seksual secara terstruktur. Caranya, para pastor yang terlibat berulang kali dipindahkan ke paroki yang berbeda. Karena sering dipindahkan, jemaat atau komunitas yang menerima kemudian tidak tahu kisah masa lalu mereka. Bahkan dalam kasus Boston tersebut, tim hukum dan oknum pengadilan sampai ikut membantu melenyapkan bukti.

Paus beberapa kali ikut berupaya menyelesaikan masalah ini dengan membuat pernyataan tegas. Namun dengan perkembangan terbaru di Australia ini, sepertinya upaya tersebut perlu ditingkatkan. Tentu saja kasus pelecehan seksual bukan hanya permasalahan agama Katolik. Kasus pelecehan seksual oleh oknum agama dapat ditemui di semua agama. Maka dari itu perlu kerjasama dari berbagai pihak supaya kelompok yang memiliki potensi tinggi untuk jadi korban seperti perempuan dan anak-anak, dapat terhindar dari pelecehan seksual. Termasuk di lingkungan yang dinilai aman seperti rumah Tuhan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Rajin menggalau dan (seolah) terluka. Sebab galau dapat menelurkan karya.

CLOSE