Kalau mendengar kata penjara, mungkin yang ada dalam bayanganmu adalah tempat menyeramkan yang diisi oleh para tahanan berpenampilan sangar dan menyeramkan. Sel penjaranya bau dan kotor. Penghuninya pun tahanan yang badannya kekar, tatoan dan mukanya sangar. Yah, mirip bang Napi gitu lah ya…
Namun imajinasimu soal penjara akan berubah saat kamu melihat penjara yang satu ini. Memiliki konsep unik dan berbeda dari penjara pada umumnya, penjara di kota Biel Bienne, Swiss ini mengusung warna pink sebagai warna utama di sana. Kira-kira kenapa ya kok gitu? Nih Hipwee News & Feature punya penjelasannya…
ADVERTISEMENTS
Di penjara yang satu ini, mulai dari sel tahanan sampai baju tahanan warnanya pink! Gimana nggak unyu coba…
Ketika biasanya kamu membayangkan penjara adalah tempat gelap, sempit nan menyeramkan, kali ini ada gambaran penjara berbeda yang lain dari biasanya. Di Biel Bienne ini, kamu akan menemukan nuansa serba pink di setiap sudut penjaranya. Tuh lihat baju yang dikenakan oleh para tahanan. Warnanya pink menggemaskan. Pun demikian dengan ornamen di dalam selnya. Warna utamanya pink yang unyu! Konsep tersebut pertama kali diterapkan oleh mereka sejak 2005 kemarin dan tetap diterapkan hingga kini. Lucu sih…
ADVERTISEMENTS
Nah selain di penjara tersebut, ada 30 sel lebih yang mengadaptasi konsep ini di Swiss. Nah kalau di Eropa, Jerman juga sudah mulai mencobanya
Kalau kamu berpikir model penjara seperti ini cuma ada satu di dunia, kamu salah. Ternyata sudah ada beberapa penjara lain yang meniru konsep serupa. Di Swiss sendiri sudah ada 30 sel penjara yang menggunakan warna pink sebagai warna utamanya.
Nah demam konsep “Cool Down Pink” untuk penjara ini juga sudah menyerang Eropa pula. Sebagai contoh ada Dortmund, Hagen, Kleve dan Attendorn yang juga menerapkan konsep serupa. Di Indonesia mungkin nggak ya penjaranya dibikin konsep pink gini?
ADVERTISEMENTS
Bukan tanpa alasan kenapa pink dipilih sebagai warna utama. Menurut penelitian, warna pink itu menenangkan
Bukan tanpa alasan kenapa pihak pengelola penjara-penjara tersebut menggunakan warna pink sebagai warna utama. Menurut seorang psikolog bernama Daniela Spath, teori ‘terapi warna’-lah yang digunakan dalam konsep penjara tersebut. Warna pink disebut memiliki efek menenangkan dan meneduhkan. Jadi alih-alih bertambah agresif dan emosi, para tahanan yang ada di sana diharapkan akan bersikap lebih tenang.
Dan ternyata berhasil. Para tahanan yang ditempatkan dalam sel berwarna pink selama 2 jam emosinya jadi lebih tenang dan lebih terkendali. Wah… Ampuh juga ya.
ADVERTISEMENTS
Ada juga efek jera yang ditimbulkan bagi tahanan. Yah, terkurung di ruangan serba pink kan emang memalukan… Haha
“Ngapain sih pake pink segala? Penjara kan harusnya menyeramkan. Kok dibikin unyu gitu”
Eit… Jangan salah. Pink memang unyu jika kita sebagai orang luar yang melihatnya. Namun bagi para tahanan yang ada di sana, warna pink itu memalukan. Dengan badan kekar, bertato dan wajah seram mereka, mengenakan atribut berwarna pink dianggap mempermalukan diri mereka.
Bahkan menurut salah seorang tahanan, dikurung dalam sel berwarna pink tersebut adalah hal paling memalukan dalam hidupnya. Hal tersebut membuatnya merasa seperti “anak perempuan yang dihukum oleh orangtuanya.” Nah efek jera dan mempermalukan seperti itu yang akan membuat kriminal berpikir ulang saat melakukan kejahatan.
Menurut kalian pantes nggak sih konsep penjara pink gini dijajal di Indonesia? Kayaknya seru sih kalau di Indonesia ada yang kayak gini…