Ibarat kertas kosong yang bisa dengan mudah diisi bermacam tulisan atau gambar, saat kecil kita banyak diberitahu hal tentang kehidupan oleh orang tua atau guru kita di sekolah. Mulai dari cara berhitung sampai fakta-fakta ilmiah yang mungkin banyak kita percaya sampai sekarang. Dulu sih kita percaya-percaya aja kalau apa yang mereka sampaikan itu benar. Namanya juga masih polos. Padahal bisa jadi sebagian informasi itu cuma mitos yang dipercaya sama mereka. Sekalipun itu tercantum dalam buku paket yang biasa kita baca waktu sekolah.
Seiring perkembangan zaman, riset atau penelitian ilmuwan juga nyatanya bisa berubah lho. Ini yang bikin beberapa fakta yang kita percaya zaman dulu ternyata bisa keliru juga. Simak rangkuman Hipwee News & Feature berikut ini dulu deh, sebelum kamu terlambat menyadari.
ADVERTISEMENTS
1. Siapa dulu yang percaya kalau orang cadel karena lidahnya pendek? Itu ternyata cuma mitos guys karena sebenarnya ada penjelasannya
Cadel adalah sebutan bagi mereka yang nggak bisa mengucap huruf tertentu, seperti R, S, L, atau D. Kalian mungkin salah satu dari sekian banyak yang menganggap orang cadel lidahnya pendek. Padahal cadel terjadi saat bagian lidah bernama frenulum linguae berbeda dari lidah orang normal. Bagian itu bisa dilihat saat kita menggerakkan lidah ke atas. Yang menyambungkan lidah dengan dasar mulut itulah frenulum linguae.
Dilansir dari Natgeo, setidaknya ada beberapa penyebab orang cadel:
- Sistem saraf otak kurang sempurna sehingga berpengaruh pada kemampuan koordinasi bibir dan lidah
- Kelainan fisiologis juga berpengaruh, seperti gangguan pada pendengaran, gangguan otak, atau gangguan di area mulut
- Faktor lingkungan dimana orang tua membiarkan anaknya cadel bahkan sering juga mengikuti ucapan anak. Anak jadi merasa itu adalah hal normal
- Faktor psikologis juga bisa jadi penyebab. Mungkin saja orang tua lebih banyak mencurahkan perhatian pada si adik, sehingga anak jadi mengikuti gaya bicara adik yang memang masih cadel
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
2. Selain soal cadel, dulu kita juga tahu bahkan menghafal bagian-bagian lidah yang bisa mengecap rasa-rasa tertentu. Faktanya? Semua bagian lidah bisa mengecap rasa apapun!
Bagian-bagian lidah beserta kemampuan mengecapnya sering banget muncul di ujian. Kayak ujung lidah jadi bagian yang mengecap rasa manis, belakang lidah untuk rasa pahit, dan lain-lain. Faktanya seluruh bagian lidah punya kemampuan untuk mengecap semua rasa lho. Memang sih ada bagian-bagian yang lebih sensitif sama rasa tertentu dibanding bagian lain, tapi perbedaan itu tipis banget. Setidaknya ini kata penelitian di Center for Smell and Taste di University of Florida.
ADVERTISEMENTS
3. Setiap mimisan, kita sering banget disuruh ibu atau ayah kita untuk mendongak ke atas biar darahnya berhenti. Padahal yang benar justru orang mimisan harus menduduk lho
Zaman dulu, setiap mimisan pasti disuruh mendongak ke atas supaya darah berhenti mengalir. Padahal menurut dokter itu justru bisa bikin darah masuk ke tenggorokan dan perut yang bisa aja menyebabkan komplikasi. Sebagai gantinya, kamu malah harus menunduk dan menekan bawah hidung supaya darah nggak mengalir ke mulut.
ADVERTISEMENTS
4. Dulu waktu tak sengaja menelan permen karet kita akan merasa hidup akan segera berakhir, karena banyak yang bilang permen baru bisa dicerna setelah 7 tahun! Jangan percaya!
Siapa sih anak-anak yang nggak suka permen karet? Dulu kitapun begitu, suka banget permen satu ini. Yang nggak suka adalah ketika permen karet nggak sengaja tertelan. Terlebih orang-orang dewasa suka bilang kalau permen karet baru bisa dicerna alias menghilang dari tubuh kita setelah 7 tahun! Sebenarnya permen karet memang nggak bisa dicerna oleh enzim dalam tubuh kita sih. Tapi bukan berarti dia nggak bisa keluar. Nantinya permen karet akan mengikuti sistem pencernaan kita kok dan tahu-tahu keluar begitu saja.
ADVERTISEMENTS
5. Imbauan buat minum 8 gelas sehari juga kebanyakan ditelan mentah-mentah sama orang. Padahal kebutuhan air di tiap tubuh manusia berbeda-beda
Imbauan itu bahkan sering kita dengar di iklan TV. Padahal kebutuhan cairan setiap orang beda-beda tergantung kondisi kesehatan, usia, dan aktivitasnya. Lagipula sumber cairan tubuh nggak melulu berasal dari air yang kita minum sih. Bisa juga dari makanan yang banyak mengandung air. Kalau makannya terus-terusan berkuah dan minum 8 gelas air yang ada malah kelebihan ‘kan?
6. Belum lagi soal musik klasik yang katanya bisa bikin pintar. Nggak 100% salah sih, tapi ini banyak dijadikan pembenaran buat nggak rajin belajar
Banyak yang bilang musik klasik bikin pintar. Dari penelitian yang udah pernah dilakukan sih ini nggak 100% salah. Musik klasik memang bisa membantu orang berpikir lebih serius, tapi itu cuma bertahan 15 menit.
7. Kalau di dunia hewan, sering ‘kan kita lihat pertunjukan banteng di TV, dimana matador melambai-lambaikan kain warna merah. Ini bikin orang jadi takut diserang banteng kalau pakai baju merah. Padahal banteng aja buta warna!
Iya, banteng itu buta warna lho! Jangan percaya orang yang bilang kalau banteng benci warna merah. Dia cuma benci sama pergerakan-pergerakan yang kalau di atraksi pertunjukan ditimbulkan dari lambaian si matador. Jelas aja dia langsung menyerang. Kalaupun kamu pakai baju merah tapi diam aja, ya si banteng nggak bakal menyerangmu.
8. Bunglon juga nih, ternyata alasan di balik ia suka gonta-ganti warna bukan buat mengelabui musuh, tapi untuk mengatur suhu tubuh dan berkomunikasi sama bunglon lain
Kita suka amazed sama kemampuan bunglon yang bisa mengubah warna tubuhnya menjadi sama dengan benda-benda di sekitarnya. Dulu kata guru-guru dan buku paket IPA, bunglon melakukan itu untuk mengelabui musuh. Padahal kenyataannya, seperti dikutip Insider, itu cara bunglon menjaga suhu tubuhnya dan berkomunikasi dengan kawan-kawannya lho.
9. Punuk unta dipercaya berisi cadangan air tapi nyatanya itu digunakan untuk menyimpan cadangan lemak
Sampai artikel ini ditulis, mungkin kita masih banyak yang percaya kalau unta menyimpan cadangan air di punuknya. Dilansir dari Insider, nyatanya punuk unta berfungsi untuk menyimpan cadangan lemak terlebih saat perjalanan jauh. Lemak itu jadi pengganti sumber energi dari makanan yang hilang selama sekitar 3 minggu.
10. Yang terakhir ini, mungkin hampir semua buku bacaan mengklaim kalau Christopher Columbus adalah penemu benua Amerika. Padahal sebelum ia datang sudah ada suku asli Amerika di sana lho
Selama ini orang percaya kalau Columbus itu penemu benua Amerika. Padahal sebelum ia menginjakkan kaki di Amerika, sudah ada penduduk asli yang duluan tinggal di sana. Para sejarawan pun sepakat kalau orang pertama yang datang ke Amerika adalah Leif Erikson, seorang penjelajah Viking asal Eropa. Ia berlayar dari Greenland ke Newfoundland, Canada, sekitar tahun 1000. Sedangkan Columbus datang ke Amerika tahun 1492.
Itulah beberapa ‘fakta’ yang jadi persepsi umum padahal kenyataannya itu keliru. Bisa jadi masih banyak fakta-fakta palsu lain yang belum kita ketahui kebenarannya. Yang jelas, semoga bisa jadi pelajaran aja sih buat nggak langsung percaya sekalipun itu ada di buku-buku pengetahuan.