Dengan 2,2 miliar pengguna aktif sedunia, hampir tidak ada orang di dunia ini yang tidak mengenal Facebook. Tapi mungkin hanya segelintir orang yang mau tahu atau paham skandal Facebook yang sedang bergulir akhir-akhir ini. Sekitar seminggu yang lalu, Facebook membuat pengakuan mengejutkan bahwa data personal dari 87 juta penggunanya bocor dan kabarnya disalahgunakan oleh pihak ketiga. Pihak ketiga yang dimaksud adalah perusahaan riset bernama Cambridge Analytica yang diyakini membantu kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.
Meskipun sebagian besar atau 70 juta akun yang datanya disalahgunakan ada di Amerika Serikat, pengguna Facebook di negara-negara lain juga ada yang terkena dampaknya. Bahkan Indonesia termasuk salah satu negara di luar Amerika Serikat yang kebocoran datanya paling tinggi, yakni sekitar 1 juta akun. Bisa saja akun Facebook-mu juga termasuk diantaranya. Nah Senin (9/4) kemarin, Facebook akhirnya memberikan notifikasi atau pemberitahuan kepada siapapun yang akunnya bocor dan langkah-langkah yang harus diambil untuk mengamankannya. Mau tahu apakah akunmu juga kena? Yuk simak info selengkapnya bareng Hipwee News & Feature!
ADVERTISEMENTS
Sebanyak 87 juta akun yang jadi korban dari skandal Cambridge Analytica ini tersebar di seluruh dunia. Indonesia berada di peringkat ketiga terbanyak, hanya di belakang Amrik dan Filipina
Sepertinya sudah saatnya deh kita ‘melek’ dengan skandal Facebook ini. Bukan cuma kasus Facebook ini saja, tapi dilema soal keamanan privasi kita di zaman yang serba online sekarang. Seberapa aman data yang kamu bagi di dunia maya? Dari kapan kamu berulang tahun sampai lokasimu saat ini, data-data yang sangat personal ini bisa saja digunakan tanpa sepengetahuan atau seizinmu. Pembobolan atau pencurian data bukan lagi cuma masalah orang IT atau mereka yang paham teknologi, dampaknya bisa kita rasakan langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Ini juga bukan hanya masalah orang Amerika Serikat yang mungkin jadi sasaran, dampaknya terbukti global. Termasuk di Indonesia. Hanya dengan menyebar kuis atau survei kepribadian online lewat aplikasi bernama This Is Your Digital Life, perusahaan Cambridge Analytica bisa mendapatkan berbagai jenis informasi personal tentang 87 pengguna Facebook. Bukan hanya yang mengunduh langsung kuisnya, tapi juga data teman-teman Facebook mereka. Jadi kalau kamu ber-‘teman’ Facebook dengan orang Amrik yang mengunduh aplikasi ini, data-datamu bisa jadi juga ikut bocor.
ADVERTISEMENTS
Selain permintaan maaf CEO Facebook, Mark Zuckerberg, Facebook juga telah mengambil langkah-langkah untuk menangani krisis ini. Salah satunya memberi notifikasi langsung bagi 87 juta akun yang jadi korban
Mesk awalnya sempat dikritik karena bungkam dan tidak langsung menanggapi terkuaknya skandal besar ini, orang nomor 1 Facebook, Mark Zuckerberg kini telah secara resmi meminta maaf dan bahkan bersedia memenuhi panggilan pengadilan Amerika Serikat untuk bersaksi. Disamping itu, Facebook juga sekarang lebih proaktif mengirimkan notifikasi atau pemberitahuan bagi 87 akun yang jadi korban dalam skandal ini. Jika akunmu termasuk salah satu diantaranya, maka kamu seharusnya bakal menemukan notifikasi sebelah kanan di atas news feed Facebook-mu. Kalaupun akunmu aman dan tidak termasuk 87 juta akun korban Cambridge Analytica, kamu juga akan diberi imbauan untuk meningkatkan keamanan akun Facebook seperti yang terlihat di layar sebelah kiri.
Nah tapi masalahnya beberapa hari setelahnya, masih banyak yang mengaku belum dapat notifikasi di news feed mereka. Kalau termasuk yang belum melihat notifikasi itu, kamu bisa cek langsung secara manual apakah akunmu kena atau aman di link ini.
ADVERTISEMENTS
Skandal Cambridge Analytica Facebook ini harusnya jadi tamparan buat semua orang. Selain untuk lebih meningkatkan keamanan akun-akun online, kita juga harus ekstra hati-hati membagikan info pribadi di internet
Beberapa tahun lalu saja, mungkin sebagian besar orang tidak akan berpikir dua kali untuk log in atau register ke website maupun aplikasi baru yang kiranya menarik perhatian. Disuruh mengisi nama lengkap, email, nomor telepon, sampai mungkin nama klub olah raga favoritmu untuk pertanyaan ‘rahasia’ jika lupa password pun, kayaknya pada rela-rela aja. Tapi sejak serentetan aksi hack, kebocoran jutaan data perusahaan sebesar Yahoo yang baru diakui beberapa tahun setelahnya, hingga skandal Facebook terbaru ini, semua tampaknya harus mulai sadar betapa rentannya keamanan informasi pribadi kita di dunia maya.
Informasi pribadi itu sangat berharga di era digital ini. Pasti ada orang di ‘luar sana’ yang ingin membeli data-data pribadimu dan menjualnya atau menggunakannya untuk kepentingan mereka. Baik yang untuk mengetahui selera pasar atau secara langsung mengetahu iklan-iklan apa yang tertarik kamu lihat di feed medsosmu. Ngeri juga ya kalau dipikir-pikir. Kini Facebook mendorong semua penggunanya untuk kembali me-review settingan keamanan akun kalian. Yuk amankan data pribadi kita guys!