Sebagai public figure, sudah jadi hal yang wajar kalau tindakan atau ucapannya ditiru bahkan dijadikan panutan oleh masyarakat. Inilah yang jadi alasan kenapa banyak brand, komunitas, atau organisasi yang merekrut selebriti untuk jadi duta atau ambassador-nya. Mereka diharapkan mampu mempengaruhi masyarakat untuk membeli produk, menggunakan jasa, atau melakukan aktivitas sosial, melalui kampanye, sosialisasi, dan lain sebagainya.
Para duta ini biasanya dipilih berdasarkan prestasi, pengalaman, atau bidang ketertarikannya. Tapi di Indonesia banyak kasus dimana seseorang didapuk jadi duta justru karena kesalahan yang telah dilakukan sebelumnya. Dalihnya sih untuk dijadikan hukuman agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Tapi apa iya bakal efektif? Berikut Hipwee News & Feature telah merangkum daftar seleb dan non-seleb yang ditunjuk jadi duta setelah melakukan kesalahan. Yuk, simak!
ADVERTISEMENTS
1. Belum lama ini Tio Pakusadewo ditetapkan sebagai tersangka narkoba. Tapi polisi justru menyatakan kalau Tio berpeluang dipilih jadi Duta Anti Narkoba
Berdasarkan keterangan Polda Metro Jaya, Tio mengaku salah dan jera atas perbuatannya. Inilah yang menjadi pertimbangan mereka untuk menunjuk Tio sebagai duta anti narkoba.
ADVERTISEMENTS
2. Seperti halnya Roy Marten yang pernah divonis 11 bulan penjara atas kepemilikan sabu seberat 3 gram. Tapi sekeluarnya dari penjara, ia malah ditunjuk jadi Duta Anti Narkoba
Ayah dari Gading Marten ini juga aktif ikut kampanye serta jadi pembicara di banyak acara seperti sosialisasi dan penyuluhan.
ADVERTISEMENTS
3. Gelar Duta Anti Narkoba juga pernah disematkan kepada Sonya Depari. Pelajar SMA di Medan ini berani melawan polwan, setelah ditegur karena membuka pintu bagasi belakang saat merayakan kelulusan
Saat ditilang, Sonya juga mengaku kalau ia anak Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Arman. Padahal Arman sendiri membantahnya. Sebulan setelahnya, Sonya justru diangkat jadi Duta Anti Narkoba oleh Panitia Perayaan Pra-500 Tahun Reformasi Gereja-Gereja. Alasannya karena Sonya kabarnya adalah jemaat aktif dan berprestasi di sekolah.
ADVERTISEMENTS
4. Akhir tahun lalu tersiar kabar kalau Dewi Persik juga akan dijadikan Duta Tertib Lalu Lintas oleh Sandiaga Uno, setelah mobilnya menerobos jalur Transjakarta di kawasan Pejaten Village, Jaksel
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
5. Ada juga sekelompok remaja yang terciduk mencabut tanaman edelweis di Taman Nasional Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, setelah fotonya viral di internet
Tak disangka, Kepala Taman Nasional tersebut justru mengangkat mereka jadi Duta Pelestarian Edelweis. Misinya adalah mengubah masyarakat yang tadinya tidak peduli, menjadi peduli.
6. Yang paling bikin gemas adalah Zaskia Gotik. Ia pernah ditunjuk sebagai Duta Pancasila setelah dianggap melecehkan lambang negara
Zaskia pernah terjerat kasus lantaran dianggap melecehkan lambang negara setelah menyebut salah satu lambang di perisai Burung Garuda sebagai bebek nungging. Beberapa bulan setelahnya, ia diundang ke Gedung DPR MPR untuk mengikuti sosialisasi kebangsaan. Di sana ia juga ditunjuk sebagai Duta Pancasila.
7. Banyak pihak sepakat kalau penunjukkan seseorang sebagai duta ini dianggap sebagai hukuman agar mereka jera. Padahal ya tidak semua orang bisa mengemban tanggungjawabnya, seperti Roro Fitria ini
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka narkoba, Roro Fitria justru pernah menjabat sebagai Duta Anti Narkoba 2016. Berkebalikan dengan kenyataan aslinya ya!
8. Ada juga Ayu Ting Ting yang sempat ditunjuk sebagai Duta Pajak Kota Depok, karena dianggap selalu taat bayar pajak. Tapi tidak berselang lama, ia justru kedapatan mangkir membayar pajak
Sebagai duta pajak, Ayu pernah ketahuan belum membayar pajak sepeda motor setelah adiknya mengunggah Instastory yang memperlihatkan plat nomor kadaluarsa.
Padahal kalau lihat seleb luar negeri yang jadi ambassador, mereka ditunjuk karena prestasi atau pengalaman pribadinya
Kayak David Beckham yang sejak 2015 ditunjuk jadi Goodwill Ambassador UNICEF khusus menangani kasus bullying. Soalnya dulu waktu kecil ia pernah mengalami perundungan.
Sama halnya kayak Emma Watson. Aktris muda berbakat ini didapuk jadi Goodwill Ambassador United Nations (UN) khusus memerangi diskriminasi perempuan dan ketidaksetaraan gender
Kabarnya, pemeran Hermione dalam film Harry Potter ini, saat masih 8 tahun, pernah didiskriminasi lantaran dianggap ‘bossy‘ oleh teman-temannya. Pada usia 14 tahun, Emma juga pernah diseksualisasikan oleh pemberitaan di media.
Beda banget ya kalau membandingkan antara image ambassador di Indonesia dengan di luar negeri. Ya mungkin aja cara kita dan mereka menentukan seseorang layak menjadi duta memang berbeda. Tapi bukannya lebih berfaedah kalau si duta ini paham betul soal ranah yang dimaksud ya? ‘Kan kayak kurang bijak gitu kalau justru memanfaatkan status sebagai duta buat belajar dan ajang hukuman semata… Menurutmu gimana nih?