Sebuah video yang memperlihatkan seorang ibu menyodorkan semangkuk kecebong hidup untuk dimakan anaknya yang masih balita, menghebohkan dunia maya. Banyak orang yang terheran-heran, merasa jijik, dan penasaran setengah mati, kenapa sang ibu tega-teganya menyuruh anaknya memakan kecebong hidup. Sebagaimana dilansir dari Tempo, ibu itu percaya bahwa mengonsumsi kecebong hidup bisa jadi semacam obat alternatif yang akan bermanfaat bagi kesehatan anaknya walau pakar medis justru berkata sebaliknya.
Meski jelas-jelas kontroversial, ini bukanlah pertamakali manusia tertangkap memakan hewan hidup-hidup. Di beberapa negara, seperti yang dirangkum ListVerse, praktik mengonsumsi hewan secara hidup-hidup bahkan sudah lama jadi bagian dari tradisi. Mau tahu apa aja hewan yang udah ‘biasa’ dimakan hidup-hidup? Kok pada berani ya?! Yuk lihat deh ulasan spesial Hipwee News & Feature ini!
ADVERTISEMENTS
1. Kalau makan kecebong hidup baru-baru aja bikin heboh, sashimi kodok di Jepang sudah jadi masakan musim panas sejak dulu
Frog Sashimi atau sashimi kodok merupakan hidangan musim panas yang biasa disantap warga Jepang. Uniknya, saat proses penyajian sang koki akan mendemonstrasikan langsung di depan pelanggan. Katak tersebut diambil dari lemari pendingin kemudian dipotong menjadi beberapa bagian lalu direbus untuk dijadikan sup. Karena penyajiannya mentah, tak jarang jantung katak masih berdetak. Namun hal itu tak menggentarkan orang-orang Jepang untuk menyantapnya dengan lahap.
ADVERTISEMENTS
2. Jepang memang terkenal dengan teknik memasaknya yang disebut ‘Ikizukuri‘ atau dimasak hidup-hidup. Tapi banyak yang mengkritik kalau cara masak ini terlalu kejam
Hampir sama seperti sashimi kodok di atas, ada beberapa hewan lain yang juga dimasak hidup-hidup di Jepang. Lebih tepatnya karena teknik memasak Jepang yang disebut ‘Ikizukuri‘. Mungkin karena saking sukanya dengan bahan-bahan makanan segar dan alami, teknik masakan seperti ini cukup populer di kalangan orang Jepang.
Tapi banyak orang asing tidak suka dan bahkan mengkritik teknik ini terlalu kejam. Belum lagi kekhawatiran akan bakteri-bakteri yang belum mati jika bahan makanan tidak dimasak secara matang. Apalagi di negara-negara yang tidak se-higienis Jepang.
ADVERTISEMENTS
3. Masih dari Jepang, ada masakan udang yang disebut ‘odori ebi‘. Udang hidup ‘dibuat mabuk’ hingga mudah dimakan
Pernah lihat video populer di Youtube yang memperlihatkan udang di piring tapi masih bisa bergerak-gerak? Kemungkinan besar kamu sedang melihat ‘odori ebi’ yang sebenarnya termasuk makanan mahal di restoran-restoran sashimi kelas atas di Jepang. Sashimi udang ini juga biasanya mengandung bayi-bayi udang di dalamnya. Udang-udang tersebut sebelumnya dilumuri alkohol terlebih dahulu sebelum dimakan. Tapi bisa dipastikan kalau udang-udang ini baru mati sewaktu dikunyah.
ADVERTISEMENTS
4. Ada versi mirip odori ebi di Cina, tapi ukuran udang dan kadar alkohol yang dipakai lebih besar. Jadi udangnya bahkan bisa melompat-lompat
Drunken Shrimp adalah masakan asal China yang nggak jauh beda dengan Odori Ebi. Perbedaannya terletak dari kadar alkohol yang lebih tinggi yakni 40% – 60%. Selain itu, makanan ini lebih menantang yang mana bayi udang lebih aktif, bahkan berupaya keluar dari mangkok dan kosumen harus menangkapnya. Porsinya pun lebih besar ketimbang Odori Ebi.
ADVERTISEMENTS
5. Nggak jauh-jauh dari Jepang dan Cina, ada ‘sannakji’ dari Korea. Gurita kecil yang masih meliuk-liuk ini harus dikunyah dengan benar, kalau tidak kamu bisa tercekik
Meski terlihat ekstrem, hidangan ini merupakan salah satu masakan seafood paling terkenal di Korea Selatan. Hanya dengan dibumbui sedikit minyak wijen dan dicelup ke saus cabai, sannakji jadi menu umum di restoran seafood. Banyak warga lokal yang benar-benar suka dengan sensasi mengunyah gurita yang kenyal, sedangkan wisatawan mancanegara paling melihatnya sebagai challenge.
Kalau kamu tertarik mencoba, jangan lupa untuk mengunyah gurita hidup ini sekuat tenaga. Kalau tidak, tentakelnya yang masih aktif menggeliat berisiko tersangkut di leher dan bisa membuatmu tersedak. Bahaya tuh!
ADVERTISEMENTS
6. Satu lagi seafood yang dimakan mentah dan dihargai mahal, sea urchin atau bulu babi. Tidak hanya di negara-negara Asia seperti Jepang, makanan ini juga populer di Italia
Di Italia ada sebuah tradisi unik yang mana pergi ke laut bersama-sama untuk menangkap sea urchin atau bulu babi yang kemudia dimakan langsung tanpa proses memasak terlebih dahulu. Cara makannya pun sederhana yaitu menggunakan sendok. Namun harus hati-hati ya, mengingat cangkang luar bulu babi yang runcing.
7. Kalau dari tadi seafood melulu, ternyata ada juga nih semut yang dimakan hidup-hidup. Di Denmark, semut hidup disajikan dalam bentuk salad
Salad dengan semut hidup di atas tumpukan sayuran dengan sedikit krim ini, berasal dari sebuah restoran ternama di Kopenhagen, Denmark. Noma Restaurant yang menyandang predikat restoran terbaik selama tiga tahun berturut-turut, selalu mencoba berinovasi lewat makanannya. Salah satunya adalah ‘Noma Salad’ karena semut hidup dinilai bisa menambahkan rasa mirip serai pada salad. Meski bahannya sederhana, masakan ini dibandrol dengan harga $300! Ada yang tertarik?
8. Yang lebih menjijikkan dari semut, belatung! Ada Casu Marzu, sebuah keju khas Italia yang dibuat dengan larva lalat
Casu Marzu adalah keju tradisional dari susu domba yang menggunakan larva lalat keju (Piophila Casei) sebagai bahan pemecah lemak. Sebagian orang mengonsumsinya dengan menyingkirkan larva terlebih dahulu, sebagian lagi menyantapnya sekaligus dengan larva. Berani coba?