Begitu seorang warganet memprotes desain uang kertas pecahan terbaru Rp2 ribu dengan Rp20 ribu yang nyaris mirip, netizen ramai-ramai ‘mengamini’ postingan itu dan mengaku juga mengalami hal yang sama. Postingan viral dari akun Facebook M Fajar Sulistiadi tersebut menceritakan bagaimana kebingungan soal uang ini sampai bikin orang rugi! Ia juga meminta pemerintah segera memperbaiki desain dan warna kedua uang kertas tersebut supaya nggak bikin orang bingung dan rugi.
Berangkat dari kontroversi ini, Hipwee jadi penasaran aja sih kok bisa ya kejadian seperti ini terjadi. Siapa juga yang bertugas memiilih warna atau desain uang-uang kertas negara kita ini? Masa nggak sadar kalau uang dua ribu dan dua puluh ribu mirip sekali? Mungkinkah terjadi kesalahan pemilihan warna sehingga banyak orang sulit membedakan dua uang yang jelas-jelas nominalnya berbeda. Padahal dulu-dulu sepertinya nggak pernah terjadi kebingungan seperti ini. Yuk lihat bareng perubahan warna uang-uang Republik Indonesia bareng Hipwee News & Feature, siapa tahu bisa dapat pencerahan!
ADVERTISEMENTS
Seakan-akan mewakili perasaan hampir semua warga Indonesia, postingan soal kemiripan uang Rp2.000 dan Rp20.000 ini langsung viral. Kamu termasuk golongan yang bingung juga nggak guys?
Ketika seri uang baru Republik Indonesia mulai diperkenalkan akhir tahun 2016 kemarin, mungkin belum banyak yang sadar akan kemiripan pecahan uang Rp2.000 dan Rp20.000 terbaru. Baru setelah banyak beredar dan digunakan setahun belakangan ini, masyarakat mulai menyadari betapa susahnya membedakan dua lembaran uang yang nilainya jauh berbeda itu.
Apalagi kalau sedang transaksi yang biasanya berlangsung dengan sangat cepat, seperti ketika membeli minuman botol di minimarket atau berbelanja sayur mayur di pasar. Kebanyakan orang mengandalkan insting cepat menarik uang dari dalam dompet atau saku, hanya berdasarkan warna. Nah dari kebiasaan itu deh, kayaknya banyak yang kebingungan karena salah mengira uang Rp2.000 sebagai Rp20.000 dan sebaliknya.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Tapi sebenarnya sejak dulu, warna uang Republik Indonesia udah didesain beda-beda tiap nominalnya. Kayak pecahan Rp1.000 ini
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Uang pecahan Rp2.000 memang tergolong baru. Dulu banget justru ada pecahan Rp2.5000. Tapi semuanya punya corak warna yang cukup konsisten yaitu perak
ADVERTISEMENTS
Sejak kemunculannya pada tahun 1968, pecahan Rp5.000 sudah bercorak kehijauan. Versi setelahnya, lembaran uang ini lebih didominasi warna cokelat
Selain edisi awal tahun 1968 & 1975, uang pecahan Rp10.000 mengadopsi unsur warna ungu-kemerahan
Hadir sebagai pembaharuan di awal tahun 1990-an, pecahan uang Rp20.000 selalu bercorak hijau dengan sedikit sepuhan perak
Pecahan Rp50.000 yang awalnya diterbitkan sebagai peringatan 25 tahun pembangunan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Suharto, selalu bercorak biru. Edisi-edisi anyar-nya malah semakin biru
Uang pecahan Rp100.000 rupiah edisi 1999 adalah uang polimer atau berbahan plastik pertama di Indonesia. Meski warnanya tetap kemerahan, kini uangnya tak lagi berbahan polimer
Sebenarnya di atas kertas, warna lembaran Rp2.000 dan Rp20.000 terbaru itu benar-benar berbeda. Tapi mungkin kalau warnanya sedikit pudar, memang terlihat mirip
Emang dilematis sih masalah uang baru ini. Seri terbaru uang Republik Indonesia ini sebenarnya digadang-gadang memiliki fitur pengamanan paling canggih sedunia. Katanya bakal sulit banget untuk dipalsukan dan disalahgunakan. Namun jika realitanya uang-uang ‘canggih’ ini justru susah dibedakan oleh pengguna dan sering tertukar hanya karena warnanya, bisa jadi pemerintah memang harus segera merevisi warna atau desain uang yang baru berumur 2 tahun ini. Ya tapi sebagai warga negara yang baik, mulai sekarang kita mungkin harus lebih berhati-hati dan jeli melihat uang yang akan dipakai. Lihat betul-betul nominal atau angka nol-nya, bukan cuma sekilas melihat warnanya doang!