Bukan sebuah hal baru kalau negara kita Indonesia lekat dengan image rokok. Selain sebagai salah satu produsen tembakau terbesar, kebiasaan merokok masyarakatnya juga nggak kalah masif. Mulai dari rokok lintingan, rokok kretek, filter, hingga shisha yang bisa dipesan di kedai-kedai. Mau bagaimana pun rokoknya, ilmuwan menemukan kalau semua kandungannya memang berbahaya.
Dilansir dari Brightside, para ilmuwan telah memaparkan kalau semua rokok punya bahaya masing-masing. Yuk kita analisis bareng Hipwee News & Feature!
ADVERTISEMENTS
Rokok filter kemasan yang paling banyak ditemui di pasaran. Jelas ini bahaya, sudah nggak perlu ditanya
Oke, Hipwee nggak sedang memberikan mata pelajaran kimia kok. Cuma sebatang rokok memang kebanyakan mengandung ‘racun’ kimia. Kurang lebih terdapat 7.357 kandungan bahan kimia berbahaya dalam satu batang rokok saja. Mengonsumsi 2 bungkus rokok punya kandungan yang sangat mematikan. Jika ada seseorang yang menghabiskan 2 bungkus dalam sekali waktu, percaya deh, kamu harus segera telepon ambulans.
ADVERTISEMENTS
Rokok kemasan yang punya kandungan nikotin ringan, nyatanya juga punya bahaya lain yang bahkan nggak ada di rokok biasa
Banyak yang salah kaprah kalau merokok jenis yang lebih ringan dan minim nikotin ini nggak akan bahaya-bahaya amat bagi tubuh. Meski kandungan nikotin dan dan tarnya rendah, ada kandungan nitrosamins yang bisa menyebabkan kanker. Tubuh seorang perokok yang sudah kecanduan itu membutuhkan banyak nikotin. Ketika mereka beralih ke rokok jenis ringan seperti ini, bisa jadi mereka justru akan membeli lebih banyak bungkus rokok buat memenuhinya. Wah, jangan sampai begini.
ADVERTISEMENTS
Cerutu, yang banyak dibilang sebagai rokoknya ‘boss mafia’
Memang sering banget kita melihat adegan-adegan di film dimana seorang bos mafia kaya raya menghabiskan waktu di ressort tepi pantai bersama gadis-gadis sambil merokok cerutu. Jangan buru-buru menilai ha tersebut keren ya. Duh, tahukah kamu kalau menghisap satu batang cerutu saja kandungan bahan kimianya sama dengan rokok satu bungkus? Jadi sama saja kamu memilih mengonsumsi racun dosis berat sekali hisap.
ADVERTISEMENTS
Meski nggak diolah di pabrik, rokok lintingan tetap mengandung bahan kimia berbahaya
Sejatinya, rokok lintingan yang diracik sendiri biasanya punya kandungannya sama dengan rokok kemasan yang dijual di pasaran. Kandungan bahan kimia dalam rokok bukanlah bahan pengawet atau pewarna buatan yang sering ada pada kemasan makanan dan minuman olahan pabrik. Mau bagaimana pun pengolahannya, rokok tetaplah mengandung banyak sekali bahan berbahaya. Justru ada penelitian University of Otago, New Zealand yang mengatakan kalau kebanyakan rokok lintingan ini punya kandungan yang lebih berbahaya dari rokok kemasan.
ADVERTISEMENTS
Merokok menggunakan pipa. Meski tidak bersentuhan langsung dengan kertas dan tembakau, kandungan nikotin tetap ada
Menggunakan pipa buat merokok sejatinya hanya memenuhi mulut dengan asap dan kemudian menghembuskannya. Citarasa tembakau dalam rokok tetap bisa dirasakan, namun melalui sebuah alat. Meski nggak bersentuhan langsung, ternyata zat nikotin yang bikin ketagihan itu masih ada lho pada asap yang dihirup perokok, meski dalam jumlah yang lebih sedikit. Jadi meski merokok pakai pipa ala Hugh Hefner, kamu tetap bakal kena risiko kecanduan rokok.
ADVERTISEMENTS
Nah bagaimana dengan jenis rokok yang belakangan hits; vapor?
Vapor memang nggak mengandung nikotin pada likuidnya. Vapor bahkan sama sekali tidak menggunakan tembakau sebagai bahan baku. Beberapa penelitian mengatakan kalau vaping lebih aman ketimbang meroko. Tapi tetap saja pastinya vaping nggak memberikan manfaat apa pun buat kesehatan. Justru kandungan formaldehida dan akrolein ketika dibakar cenderung menyebabkan gelisah dan menganggu sistem kerja pernapasan. Ditambah lagi harga likuid vapor yang makin kesini nggak murah karena sudah kena cukai. Hmmm…
Hookah dan shisha, katanya sih jenis rokok ini paling aman dari yang lainnya. Tapi…
Kebanyakan produsen rokok jenis ini mengkampanyekan bahwa produknya jauh lebih aman ketimbang rokok konvensional. Tembakau yang mendidih tidak dibakar dan menghilangkan semua kandungan berbahaya dari rokok. Namun meskipun sudah difilter dengan air, nyatanya hookah dan shisha masih menyisakan kandungan bahan kimia beracun dan berpotensi menimbulkan kanker.
Dari sekian banyak jenis rokok, nyatanya nggak ada yang benar-benar bebas dari dampak negatif. Kebiasaan buruk merokok memang hal yang perlu disudahi, meski saat ini kamu belum bisa melakukannya, setidaknya kamu harus mencoba. Berdasarkan apa yang ditelisik Brightside, rokok yang mengampanyekan lebih aman buat kesehatan justru punya risiko lain yang nggak kalah mengerikan.
Ada 1 alasan lagi kenapa kamu benar-benar harus mempertimbangkan buat berhenti merokok. Rokok bisa menguras kantongmu loh!
Ternyata rokok jadi faktor kedua setelah beras yang memberikan sumbangan besar terhadap garis kemiskinan di Indonesia. Orang Indonesia menghabiskan banyak sekali uang untuk membeli rokok, bahkan bisa dibilang jadi prioritas kedua setelah makanan pokok yaitu beras. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kecuk Suhariyanto mengatakan langsung hal ini kepada media pada 3/1/17 di kantor BPS Jakarta.
Rokok, memberi pengaruh pada angka garis kemiskinan sebesar 10,7% di perkotaan dan 10,7% di pedesaan.
Semakin mengkhawatirkannya konsumsi rokok di Indonesia, sampai-sampai berdampak pada garis kemiskinan. Bukannya lebih baik kalau uangnya ditabung buat nambahin biaya resepsi? 😀