Berawal dari informasi yang beredar di masyarakat soal adanya dugaan jual beli ruang tahanan dan izin keluar lapas, Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) akhirnya melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin. Dan benar aja, dari sidak tersebut terkuak beberapa fakta mengejutkan soal kondisi sebenarnya di dalam lapas. Penjara yang terletak di Bandung itu ternyata jauh dari kata suram. Bahkan fasilitasnya bisa dibilang nggak kalah sama hotel.
Dari sidak yang dilakukan Jumat (20/7) kemarin, KPK juga berhasil mencatat nama-nama di balik “bisnis” rahasia yang udah terjadi di Sukamiskin sejak lama, salah satunya suami aktris Inneke Koesherawati, Fahmi Darmawansyah. Fahmi diketahui menyuap kepala lapas, Wahid Husein, untuk mendapatkan fasilitas mewah di dalam sel. Selain di atas, ternyata masih ada fakta mengejutkan lainnya soal sel Sukamiskin ini. Berikut Hipwee News & Feature sudah merangkumnya untuk kamu. Yuk, simak!
ADVERTISEMENTS
1. Untuk bisa mendapat sel mewah, para napi harus merogoh kocek sebesar Rp200-500 juta! Biasanya penghuni sel mahal ini adalah para koruptor
Dari hasil OTT kemarin, KPK mengungkap adanya bisnis “kamar” di lapas Sukamiskin. Menurut Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif, seperti dilansir Tempo, para napi yang ingin sel tahanan dengan fasilitas mewah harus mengeluarkan uang sebesar Rp200-500 juta. Fasilitas yang didapat antara lain AC, TV LED, kulkas mini, shower dan air hangat. Tak hanya itu, katanya penghuni sel mahal ini juga dibebaskan membawa HP dan laptop. Tak lama setelah OTT, KPK merilis video yang menunjukkan betapa sel mahal ini jauh dari kata suram.
ADVERTISEMENTS
2. Selain kamar, hal lain yang dijadikan bisnis di lapas Sukamiskin ini adalah izin keluar. Siapa yang disuap? Ya, kepala lapas~
Selain suami Inneke, nama lain yang terus disorot setelah OTT kemarin adalah kepala lapas Sukamiskin, Wahid Husein. Wahid ditahan karena ketahuan menerima suap dari napi-napi kaya raya yang takut tidur di sel biasa. Kabarnya nggak cuma kamar aja yang dibisniskan sama Wahid, tapi juga izin keluar lapas alias plesiran! Seperti yang dilakukan Fahmi, menurut Laode, ia memberi Wahid mobil Mitsubishi mewah agar bisa bebas keluar masuk lapas.
ADVERTISEMENTS
3. Baru 4 bulan menjabat, Kalapas Wahid Husein dilaporkan sudah terima uang suap dan 2 mobil mewah dari napi-napi ‘manja’
Dikutip dari Tempo, Laode juga membeberkan kalau KPK telah menyita 2 unit mobil dari rumah Wahid Husein. Mobil-mobil yang harganya berkisar antara Rp400-600an juta itu diperolehnya dari pemberian suap para napi ‘manja’. Penyidik bisa menyita mobil-mobil mewah itu awalnya diketahui dari dokumen pemberian dan penerimaan salah satu mobil yang ditemukan di kamar Fahmi. Laode menyayangkan hal ini mengingat Wahid baru menjabat sebagai kalapas bulan Maret lalu.
ADVERTISEMENTS
4. Dalam OTT kemarin, KPK berhasil mengumpulkan barang bukti berupa uang lebih dari Rp200 juta dari sel-sel tahanan para napi
Selain mencatat nama-nama tersangka “bisnis” terselubung di Sukamiskin, KPK juga mengamankan barang bukti berupa uang senilai total Rp 279.920.000 dan USD 1.410, seperti dikatakan Laode dilansir Detik. Selain itu ada juga dokumen-dokumen penerimaan uang dan mobil.
ADVERTISEMENTS
5. Menurut Humas KPK, beberapa napi bahkan membawa kunci sel sendiri, biar bisa bebas plesir kemana-mana. Duh nggak paham lagi…
Ada lagi fakta yang juga mengejutkan, menurut Kabiro Humas KPK Febri Diansyah, ada sel yang nggak bisa dibuka oleh tim KPK maupun sipir penjara. Hal ini karena kunci selnya dibawa sendiri oleh napi penghuni! Kamar yang nggak bisa dibuka ini adalah milih adik Ratu Atut, Tubagus Chaeri Wardana (Wawan) dan Fuad Amin. Akibatnya, KPK terpaksa menyegel sel tahanan mereka.
ADVERTISEMENTS
6. Selain fakta-fakta di atas, ada juga kabar yang mengatakan kalau di lapas Sukamiskin ternyata ada fasilitas karaokenya!
Tak cukup sampai di situ, katanya ada juga beberapa fasilitas tak lazim lain yang bisa dengan bebas dinikmati para penghuni lapas Sukamiskin, seperti tempat karaoke. Kalau ada begini, orang jadi makin nggak takut melakukan tindak kejahatan. Ya soalnya sel tahanannya aja mewah, semua-semua tersedia!
7. Pihak lain menyebut adanya taman Bung Karno, yang katanya jadi tempat pesta para penghuni lapas Sukamiskin
Jangankan fasilitas karaoke, tempat buat pesta aja ada. Katanya sih ada taman Bung Karno yang sering dijadikan lokasi menggelar acara besar, kayak ulang tahun atau dangdutan. Di dekat taman ada saung-saung berperabot sofa, kulkas mini, dan dispenser. Katanya saung-saung ini dijadikan tempat napi korupsi menerima kunjungan tamu. Soal kunjungan, mereka juga biasa menerima tamu sampai larut malam. Padahal aturannya ya cuma sampai jam 14.00.
Tapi menurut pengakuan mantan tahanan politik era Soeharto Ken Ndaru, praktik korupsi di dalam lapas memang sudah banyak terjadi sejak dahulu kala. Jual beli ‘kamar’, sogok sana sini, sudah jadi hal biasa. Intinya yang punya uang, ya itu yang menang. Bahkan untuk urusan seks, para napi kaya ini cuma tinggal bayar aja lho! Duh, ini sih bukan dihukum namanya!