Kabar duka tengah dirasakan oleh Korea Selatan, usai malam perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan berujung maut. Ribuan orang yang datang di perayaan itu harus berdesak-desakkan dan terjadi insiden saling dorong hingga berujung ratusan orang tewas dan terinjak-injak.
Tragedi Halloween Itaewon ini terjadi pada Sabtu (29/10) malam, sekitar pukul 22:20 waktu setempat. Berbagai video saat kejadian pun ramai beredar di media sosial hingga membuat tragedi Itaewon ini jadi sorotan dunia Internasional. Berikut fakta-fakta tragedi Halloween Itaewon.
ADVERTISEMENTS
1. Tragedi Itaewon bermula dari padatnya pengunjung di gang sempit dan terjadi aksi saling dorong
Pesta perayaan Halloween di Itaewon menarik perhatian ribuan warga. Mereka sangat antusias menyambut pesta Halloween pertama setelah tiga tahun nggak diselenggarakan karena pandemi Covid-19. Antusiasme ribuan orang yang memadati gang sempit di distrik Itaewon ini justru menjadi mala petaka, ketika semakin malam pengunjung semakin membludak.
Melansir dari Routers, sejumlah saksi mengatakan bahwa padatnya kerumunan orang membuat insiden saling dorong. Kondisi diperparah di suatu jalan sempit yang menanjak, beberapa orang terjatuh dan terinjak massa lain lainnya, sehingga memicu kepanikan. Selain itu orang-orang bergerak dari sisi kiri dan kanan saling berlawanan, sehingga banyak yang terjebak di tengah gang sempit, hingga kesulitan bernapas.
ADVERTISEMENTS
2. Kondisi crowd surge di Itaewon picu ratusan korban berjatuhan hingga meninggal dunia
Perayaan Halloween di Itaewon Sabtu lalu, setidaknya dihadiri 100.000 orang yang memadati gang sempit di distrik tersebut. Melansir dari CNN, kondisi jalanan yang sampai dan padat pengunjung menyebabkan kondisi crowd surge atau crowd crush, yakni kondisi lonjakan kerumunan ketika orang-orang berdesakan di ruang terbatas dan terjadi aksi saling dorong hingga menyebabkan banyak orang terjatuh.
Kondisi tersebut menyebabkan orang-orang yang terjatuh akan terinjak, dan semakin kesulitan untuk bangun sehingga pasokan oksigen berkurang, kesulitan bernapas dan membuat darah ke otak mulai berkurang. Semakin padat kerumunan apalagi ditambah kostum-kostum Halloween yang dikenakan, maka semakin parah kondisi crowd surge ini.
ADVERTISEMENTS
3. Tragedi Halloween Itaewon menewaskan 153 jiwa, kemungkinan jumlah itu akan bertambah
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korea Selatan seperti yang dilansir dari AFP pada Senin (31/10) melaporkan ada 153 orang meninggal dunia dalam tragedi maut di Itaewon itu. Diketahui dua puluh di antara korban jiwa itu adalah Warga Negara Asing (WNA).
Petugas medis yang diterjunkan ke lokasi mengungkap banyak korban yang berjatuhan mengalami henti jantung atau cardiac arrest. Petugas pun telah berupaya memberikan pertolongan dan melakukan CPR (Cardiopulmonary resuscitation). Hingga saat ini, petugas memperkirakan jumlah korban jiwa kemungkinan bisa bertambah, mengingat sejumlah korban luka parah masih menjalani harus menjalani perawatan intensif.
ADVERTISEMENTS
4. Dua WNI jadi korban luka di tragedi Halloween Itaewon
Melansir dari Antara, Keduataan Besar RI (KBRI) di Seoul menyampaikan ada dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi koraban tragedi Halloween di Itaewon. Dua korban tersebut diketahui berinisial AR dan CA, mengalami luka-luka ringan. Diketahui AR sempat dirawat di Korea University Anam Hospital dan CA dirawat di Seobuk Hospital. Saat ini keduanya telah kembali ke kediaman masing-masing.
ADVERTISEMENTS
5. Setidaknya ada 355 laporan orang hilang setelah tragedi Halloween di Itaewon
Melansir dari Detik News, selain ratusan korban jiwa dan ratusan orang terluka akibat kejadian maut di Itaewon itu, Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Kota Seoul mengungkap bahwa pihaknya menerima 44 laporan langsung dan 311 panggilan yang mengabarkan laporan kehilangan. Sehingga, total ada 355 laporan orang hilang dari kejadian tersebut.
ADVERTISEMENTS
6. Presiden menetapkan masa berkabung nasional sampai batas waktu yang belum ditentukan
Tragedi maut di pesta Halloween Itaewon memang menjadi perhatian dunia Internasional. Apalagi bagi warga Korea Selatan sendiri, tentunya menjadi duka yang mendalam. Hal itu membuat Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengeluarkan pengumuman masa berkabung nasional pada Minggu (30/10) pagi sampai batas waktu yang belum ditentukan.
“Pemerintah akan menetapkan masa berkabung nasional mulai hari ini hingga insiden tersebut dapat dikendalikan dan akan menempatkan prioritas utama dalam urusan negara dalam pemulihan tindak lanjut insiden tersebut,” ungkap Presiden Yoon Suk Yeoul.
Tragedi Halloween Itaewon ini juga menjadi perhatian warganet Indonesia, yang ramai menyampaikan duka cita atas kejadian tersebut. Hal ini membuat berbagai tagar menyoal tragedi tersebut pun menjadi trending topic di berbagai media sosial.