Dunia olahraga memang akhir-akhir ini mencuri perhatian masyarakat. Belum selesai ingar-bingar perayaan Piala Dunia, masyarakat Indonesia dibuat berbangga dengan kemenangan Tim Merah Putih yang berhasil merebut dua emas di cabang bulutangkis melalui turnamen Indonesia Open beberapa hari yang lalu. Meski hanya 2 emas yang berhasil dibawa pulang, tapi cukup sebagai modal untuk membangkitkan semangat guna menyambut Asian Games 2018 yang sebentar lagi digelar di Jakarta dan Palembang.
Tak berhenti pada cabang bulutangkis saja. Nyatanya ada satu cabang olahraga lagi yang turut membawa angin segar untuk Indonesia di mata dunia. Melalui cabang atletik lari junior kelas 100 meter, Indonesia kembali berhasil mengibarkan namanya di kancah dunia. Lalu Muhammad Zohri, sprinter asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, berhasil meraih medali emas pada IAAF (International Association of Athletics Federations) World U20 Championship yang diadakan di Tampere, Finlandia pada (11/7) dengan catatan waktu 10.18 detik.
Sebelum kamu mengucapkan selamat pada kemenangan Zohri ini, ada beberapa fakta yang perlu kamu tahu. Nih Hipwee News & Features rangkumkan fakta-fakta menarik seputar kemenangan sprinter yang baru berusia 18 tahun ini.
ADVERTISEMENTS
1. Selain meraih emas pada IAAF World U20 Championship di Finlandia, pada bulan Juni tahun ini ia juga mendapat predikat juara Asia U20 dengan catatan waktu 10.27 detik untuk lari jarak 100 meter
Prestasi dari Lalu Muhammada Zohri ini ternyata tak sekadar peraih emas di IAAF World U-20 Championship kemarin. Dilansir dari Kompas sebelumnya, Zohri tercatat sebagai juara Asia U20 dengan catatan waktu 10.27 detik. Angka tersebut kemudian diperbaikinya pada sesi latihan di Jakarta menjadi 10.25 detik. Kemudian pada kejuaraan dunia IAAF ini, Zohri berhasil menorehkan sejarah baru bagi cabang olahraga atletik di Indonesia.
Pasalnya semenjak diselenggarakan 32 tahun yang lalu, belum pernah ada satu atlet pun yang berhasil menyabet juara. Hingga akhirnya Lalu Muhammad Zohri, menjadi atlet Indonesia pertama yang mendapatkan gelar juara, mengalahkan dua atlet unggulan dari AS, Anthony Schwartz dan Eric Harrison.
ADVERTISEMENTS
2. Di ajang IAAF World U20 Championship ini Zohri sama sekali tak diunggulkan. Terbukti dengan ia yang ditempatkan lintasan terluar
Berbekal catatan waktu saat latihan yang berada di bawah atlet lainnya, Zohri memang tidak diunggulkan dalam kejuaraan dunia ini. Dilansir dari Tempo bukti bahwa Zohri tak diunggulkan untuk mendapatkan emas bisa dilihat dari penempatan lintasan. Zohri ditempatkan pada lintasan 8. Lintasan tersebut merupakan lintasan terluar yang jarang mendapatkan perhatian dari para penonton.
Namun meski berada di lintasan terluar, Zohri menunjukkan kemampuannya. Ia berhasil menyabet juara pertama, mengungguli para pemain yang memulai start di lintasan yang lainnya.
ADVERTISEMENTS
3. Kemenangan Zohri langsung jadi perhatian publik. Pasalnya sebagai juara pertama, ia justru terlihat kebingungan karena tak mendapatkan bendera merah putih sebagai bentuk selebrasi
Meski tak diunggulkan, dewi fortuna agaknya tengah membersamai Lalu Muhammad Zohri ini. Saat mendekati garis finish, Zohri berhasil mendahului para sprinter yang lainnya, sehingga ia bisa merebut gelar juara. Namun meski mendapatkan juara pertama, Zohri terlihat sedikit kebingungan dengan selebrasi kemenangan. Pasalnya sebagai juara pertama, Zohri tak kunjung mendapatkan bendera merah putih. Sedangkan juara kedua dan ketiga yang berasal dari Amerika Serikat sudah membentangkan bendera masing-masing.
Insiden kecil ini pun sontak menjadi perhatian publik, khususnya masyarakat Indonesia. Apalagi ketika diambil gambar dan fotonya tersebar di dunia maya, terlihat Zohri berdiri tanpa bendera merah putih. Kontras dengan kedua juara yang lainnya.
ADVERTISEMENTS
4. Menyusul insiden bendera yang sempat timbulkan kontroversi, pihak KBRI Helsinki segera angkat bicara. Mereka mengaku insiden bendera ini merupakan masalah timing saja
Sebagai kepanjangan tangan pemerintah di Finlandia, pihak KBRI Helsinki pun angkat bicara. Dilansir dari Detik, pihak KBRI mengatakan bahwa insiden bendera merah putih di IAAF World U-20 Championship 2018 merupakan masalah timing saja. Bendera merah putih sebenarnya sudah disiapkan oleh pihak official dan pelatih. Hanya saja foto yang beredar memang diambil sebelum bendera merah putih tersebut diberikan kepada Zohri.
Namun tetap saja, insiden kecil ini menunjukkan bahwa ada sedikit kekurangsiapan pihak official dalam menyambut juara dari Indonesia. Tahu sendiri ‘kan, bendera merah putih merupakan lambang negara yang krusial bagi atlet yang tengah berlaga.
ADVERTISEMENTS
5. Selama di Helsinki, pihak KBRI mengaku mengirim nasi dan lauk khas Indonesia khusus untuk Zohri
Menurut CNNIndonesia, selama bertanding di Finlandia Zohri tidak begitu cocok dengan makanan di sana. Sedangkan untuk berlaga, Zohri membutuhkan asupan nasi sebagai sumber tenaga. Untuk itu, pihak KBRI sengaja memberi perhatian lebih terhadap perihal konsumsi atlet dan berinisiatif untuk mengirimi Zohri nasi beserta lauk khas Indonesia meski hanya sederhana.
ADVERTISEMENTS
6. Memang sudah seharusnya pemerintah juga memberikan dukungan penuh pada seluruh atlet nasional, meski dari cabang sport yang kurang populer sekalipun
Meski tidak diunggulkan, kemenangan Zohri ini menjadi bukti nyata bahwa sudah saatnya kita turut memberikan dukungan pada cabang olahraga lain yang kurang popoler serta para atletnya. Siapa tahu ada Zohri-Zohri lain yang sebenarnya mempunyai potensi besar tapi kurang mendapatkan perhatian dan dukungan dari masyarakat Indonesia. Apalagi sebentar lagi Asian Games 2018 akan digelar. Perlu dukungan dari segenap lapisan masyarakat agar para atlet tetap bersemangat dalam mengharumkan nama bangsa.