Gunung Merapi yang tiba-tiba ‘batuk’ minggu lalu, langsung membuat warga Indonesia, terutama mereka yang tinggal di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta, siaga. Salah satu indikasinya, masker langsung terjual habis di mana-mana. Masker jadi barang yang sangat berharga jika kualitas udara tiba-tiba menurun drastis. Selain kondisi ekstrem seperti hujan abu vulkanik, pemakaian masker sebenarnya terhitung cukup lazim lho di negara-negara Asia. Tapi ada fakta yang sangat menarik tentang tren pemakaian masker di Korea Selatan.
Di Korea Selatan, pemakaian aneka masker terutama masker warna hitam oleh para bintang K-Pop memang sudah populer sejak beberapa waktu lalu, namun intensitasnya meningkat di tahun ini. Bahkan gaya swafoto dengan menggunakan masker ini seolah jadi tren tersendiri, tak ubahnya tren berfoto menggunakan snapback atau aksesori lainnya. Hmm, kira-kira ini bagian dari tren baru mereka atau ada fenomena lain ya? Simak ulasannya di Hipwee News and Feature kali ini yuk!
ADVERTISEMENTS
1. Kalau diperhatikan, masker hitam sudah jadi semacam statement item buat sejumlah warga Korea, terutama para figur publiknya
Di Korea Selatan, para bintang Korea terkenal mengenakan masker penutup wajah untuk menutupi identitas mereka dari para fans fanatik dan paparazzi yang akan selalu sigap menyerbu untuk mengambil foto mereka. Meski nggak melulu mengenakan masker berwarna hitam, kalau diperhatikan mereka memang lebih suka mengenakan masker berwarna hitam yang terkesan lebih misterius dan dapat memberikan ilusi wajah lebih proporsional. Tak hanya para bintang, kini para warga biasa pun sering terlihat mengenakan masker lho. Pemandangan orang-orang bermasker seperti ini mungkin nggak asing ‘kan buat kita di Indonesia?
ADVERTISEMENTS
2. Tak sekadar buat penutup identitas, nggak sedikit juga para bintang Korea, ulzzang atau para selebgram bahkan warga biasa yang memanfaatkan masker sebagai ‘aksesori’
Bukan Korea Selatan namanya kalau nggak bisa memanfaatkan suatu benda ‘umum’ jadi suatu fashion item yang bisa menunjang penampilan. Tak sekadar jadi pelindung wajah dan hidung, banyak lho selebritas Korea dan para selebgramnya yang memanfaatkan masker untuk memberikan kesan wajah lebih proporsional dan lebih berbentuk v-shaped saat melakukan swafoto. Nggak jarang bahkan mereka sengaja memasangnya dan menurunkannya ke bawah dagu untuk menyembunyikan lemak bawah dagu yang terlipat. Hasilnya? Fitur wajah jadi terlihat lebih menarik saat difoto. Ada-ada saja ya!
ADVERTISEMENTS
4. Tak sebatas masker yang biasa kita lihat, sejumlah masker hits nan fenomenal pun dapat jadi incaran kalau kualitas dan efek yang dihasilkan beda dari yang biasa. Seperti masker hits keluaran Jepang ini!
Tak hanya tersedia masker biasa seperti yang biasa kita lihat, yaitu jenis surgical mask, kamu bisa menemukan beragam masker lucu dan modis di Korea dan Jepang. Masker-masker terhits yang kerap jadi incaran anak muda adalah masker-masker lucu yang dikenakan para selebritas, masker edisi khusus edisi terbatas dari bintang idola sampai masker dengan teknik khusus yang bisa membuat wajah terlihat lebih tirus, nyaman dikenakan dan gampang dicuci. Harganya pun bervariasi, yang jelas semakin bagus dan nyaman harganya pun mengikuti ya!
Bisa jadi kalau diluncurkan di Indonesia, bakal laku nih. Pasti penasaran ‘kan, bisa naik motor pakai masker dan tetap terlihat kece dan modis?
ADVERTISEMENTS
5. Namun di balik terlihat menjamurnya masker untuk gaya di Korea, fenomena fine dust juga jadi pemicu utama. Wah ternyata udara di Korsel bisa kotor juga ya…
Debu halus yang disebut fine dust, yellow dust, yellow sand, yellow wind atau China dust storms merupakan fenomena yang terjadi setiap tahunnya selama musim dingin dan musim semi. Debu halus yang dibawa dari daerah Mongolia, Tiongkok utara, dan Kazakhstan merupakan dampak dari badai debu yang yang intens terjadi sehingga partikel debu tanah keringnya terbawa angin kencang hingga ke arah wilayah Tiongkok, Korea Selatan dan Korea Utara, Jepang dan Timur Jauh Rusia.
ADVERTISEMENTS
6. Badai fine dust kondisinya diperparah polusi yang semakin menggila sejak memasuki abad 21. Sekilas nggak terlihat berbahaya, tapi sebenarnya debu halus yang melayang di udara ukurannya super kecil dan sulit dilihat kasat mata
Dilansir dari The Korea Times, fine dust yang menyerbu Korea tak hanya disumbang dari negeri tetangga, yaitu RRT akibat polusi industri dan debu halus seperti tahun-tahun sebelumnya. Semakin banyak bermunculan lahan industri batu bara dan asap buangan kendaraan bermotor di negara Korea Selatan sendiri menjadi penyumbang besar polusi debu halus yang berisiko mengancam nyawa jika dihirup terus menerus.
Pada tahun 2018, ancaman fine dust dilaporkan meningkat daripada tahun-tahun sebelumnya dilansir dari Yonhap News Agency. Secara internasional, materi partikel PM 10 dan PM 2,5 merupakan partikel debu yang paling dikenal. Materi ini dinamai sesuai dengan ukurannya, misalnya PM 2,5 berarti ukurannya berdiameter 2,5 mikrometer atau lebih kecil lagi. Di Korea, PM 10 disebut fine dust sedangkan PM 2,5 disebut ultra fine dust. Gawatnya kalau debu yang dihirup adalah PM 2,5 dimana ia dapat menjangkau hingga jauh ke dalam paru-paru dan menyebabkan gangguan kesahatan seperti gangguan pernapasan hingga risiko kanker.
Debu halus di tahun 2018 ini cukup membuat resah pemerintah dan warga Korea karena debunya disebut sudah mencapai PM 2,5 sehingga sangat membahayakan jika terhirup langsung dalam jumlah banyak. Oleh karena itulah para warga dihimbau untuk tetap mengenakan masker penutup hidung dengan alasan kesehatan.
Kalau di Indonesia, isu polusi udara memang berita lama ya, terutama di kota besar yang padat penduduknya. Untuk mencegah hal tak diinginkan, setiap warga memang dianjurkan mengenakan masker setiap akan bepergian demi alasan kesehatan, terutama di daerah yang rawan terpapar polusi industri, polusi kendaraan bermotor atau debu vulkanik dari gunung berapi. Jadi bukan sekadar gaya, penggunaan masker di Asia memang sudah jadi semacam standar perlindungan kesehatan sehari-hari.Menurut kamu gimana, guys?