Adanya wacana pemotongan nilai rupiah atau redenominasi sejak 6 tahun yang lalu, tampaknya sudah menemukan sedikit titik terang. Seperti dikatakan anggota Komisi XI DPR RI, Muhammad Misbakhun, ada kemungkinan bagi Rancangan Undang-Undang (RUU) Redenominasi untuk masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2017. Jika sudah masuk daftar Prolegnas, komisi akan membahasnya bersama pemerintah.
Redenominasi sendiri adalah upaya untuk menyederhanakan nilai uang rupiah dengan menghilangkan 3 digit terakhir, tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Misalnya jika sebelumnya Rp10.000 menjadi hanya Rp10 saja. Seperti dilansir Finance Twitter, Indonesia menjadi negara dengan denominasi tertinggi di Asia kedua setelah Vietnam. Pecahan uang kertas rupiah tertinggi adalah Rp100.000 dan terendah Rp1.000. Sedangkan mata uang Vietnam, dong, pecahan terbesarnya 500.000. Tak heran jika mata uang negara kita dicap sebagai ‘garbage money‘ atau ‘uang sampah’ oleh negara lain karena dinilai membuang-buang angka nol.
Adanya redenominasi tentu akan berdampak pada beberapa hal. Meski kalaupun jadi dilakukan, pemerintah perlu waktu setidaknya 7-8 tahun untuk mempersiapkannya, namun tak ada salahnya mengetahui kondisi-kondisi yang mungkin terjadi saat nilai rupiah benar-benar dipotong Guys. Yuk simak ulasan Hipwee News & Feature berikut ini!
ADVERTISEMENTS
1. Tidak menutup kemungkinan para pedagang akan menaikkan harga barang atau jasa mereka karena adanya uang baru
Pernyataan tersebut bisa diperjelas dengan contoh kasus, misalnya saja harga beras semula adalah Rp9.700. Setelah terjadinya redenominasi harganya bisa saja dibulatkan ke atas menjadi Rp10.000 atau Rp10. Jadi jangan kaget jika nanti saat benar-benar diimplementasikan, banyak harga ikut naik karena pembulatan ke atas tadi. Tapi risiko ini dapat diminimalisir kalau pemerintah juga mengeluarkan uang sen, seperti halnya pernah diberlakukan di AS.
ADVERTISEMENTS
2. Miliuner atau miliarder “turun tahta” jadi jutawan. Terus jutawan sendiri jadi apa ya?
Nah, redenominasi juga akan berdampak pada gelar jutawan, miliuner, atau triliuner nih karena aset rupiah mereka secara otomatis juga akan terpangkas tiga digit di belakangnya. Misalnya saja miliuner A memiliki kekayaan sebesar Rp5 miliar. Dengan adanya redenominasi, kekayaannya juga berubah menjadi Rp5 juta saja. Memang sih nilai uang tidak berubah, dengan kata lain kekayaannya tidak berkurang. Tapi dengan penyebutan yang berbeda itu jelas akan berpengaruh pada gelarnya juga ya. Lah kalau jutawan berubah jadi apa dong? Ribuwan? 😀
ADVERTISEMENTS
3. Adanya redenominasi akan turut memudahkan sistem informasi teknologi perbankan. Mencatat uang di komputer akan lebih mudah
Tidak bisa dipungkiri bahwa rencana redenominasi akan membawa angin segar bagi industri perbankan. Selama ini penulisan dan penghitungan uang dalam perbankan dinilai tidak efektif lantaran setiap nominal harus terkomputerisasi dengan tepat yang tentu akan memakan memori penyimpanan. Bayangkan saja berapa ruang yang dibutuhkan untuk mencatat anggaran negara yang jumlahnya sudah memasuki kuadriliun? Jadi dengan adanya redenominasi, kemungkinan salah dalam pencatatan nilai uang dapat diperkecil.
ADVERTISEMENTS
4. Tak hanya sistem yang terkomputerisasi, tapi kamu juga harus terbiasa dengan label harga di toko-toko yang menghilangkan tiga nol di belakangnya
Meski sekarang sudah banyak restoran atau cafe yang menghapus tiga nol terakhir di belakang harga menu mereka, misalnya Rp10.000 jadi IDR 10k, tapi saat redenominasi kamu harus lebih beradaptasi lagi karena tidak hanya restoran saja yang akan menerapkan penulisan seperti itu melainkan di semua tempat jual beli. Contohnya seperti toko elektronik. Tentu mereka akan mengubah label harga mereka. Jangan kaget kalau harga TV yang semula Rp10 juta, jadi cuma Rp10 ribu. Ingat ya, nilai uang tidak berubah, yang berubah hanya jumlah nolnya.
ADVERTISEMENTS
5. Redenominasi merupakan langkah yang tidak mudah, butuh setidaknya 7-8 tahun untuk mempersiapkan. Saat adaptasi, bersiaplah beredar dua jenis uang
Pemerintah memprediksi bahwa redenominasi akan dilaksanakan secara penuh pada 2022. Persiapannya sendiri akan dilakukan secara bertahap, termasuk sosialisasinya, untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi nominal uang baru. Ketika masa transisi, kamu juga harus bersiap kalau akan ada dua jenis uang beredar di pasaran. Uang lama dengan digit banyak tidak sepenuhnya ditarik. Jadi kamu bisa memilih akan melakukan transaksi dengan menggunakan uang lama atau uang baru yang pecahannya sudah disederhanakan. Hayo loh, siap-siap bingung..
Itulah 5 hal yang mungkin terjadi ketika nilai rupiah benar-benar dipotong. Meskipun belum pasti kapan akan diberlakukan karena kebijakannya masih digodok, nggak ada salahnya kalau kamu mulai cari tahu lebih lanjut mengenai redenominasi dan bagaimana dampaknya ke kehidupan kita selanjutnya.