Pesta olahraga se-Asia yaitu Asian Games ke-18 akan segera diselenggarakan mulai tanggal 18 Agustus 2018 nanti. Kali ini, Indonesia terpilih menjadi tuan rumah bagi 45 negara peserta Asian Games. Kota yang ditunjuk sebagai lokasi penyelenggaraan Asian Games ada dua yaitu Jakarta dan Palembang. Tentu saja, menjadi penyelenggara acara olahraga empat tahunan ini menjadi kehormatan untuk Indonesia.
Berbagai persiapan juga sudah dilakukan mulai dari pembenahan lokasi kejuaraan berlangsung hingga infrastruktur kota diselenggarakannya Asian Games 2018. Tapi dari berbagai usaha pemerintah buat membenahi kota, ada hal yang terasa mengganjal, seolah akar masalahnya belum benar-benar tersentuh. Apa saja sih contohnya? Yuk kulik bersama Hipwee News & Feature!
ADVERTISEMENTS
1. Pemerintah Jakarta baru-baru ini memutuskan untuk menutupi sungai di belakang Wisma Atlet Kemayoran dengan kain hitam, karena warna airnya yang keruh dan tidak enak dipandang
Di belakang Wisma Atlet Kemayoran terdapat sebuah sungai yang oleh warga disebut dengan ‘Kali Item’. Nama sebenarnya adalah Kali Sentiong. Sungai tersebut dikenal memiliki air yang sangat keruh hingga berwarna hitam dan juga menimbulkan bau tidak sedap. Berdasarkan informasi dari Kompas, menyambut Asian Games, sungai tersebut ikut jadi sasaran perbaikan. Namun menariknya, solusi yang diberikan pemerintah Jakarta adalah menutup sungai dengan kain jaring berwarna hitam dengan bahan mirip nilon.
Entahlah mungkin karena keterbatasan waktu atau satu dan lain hal, sungai ini belum bisa benar-benar dibersihkan. Jadi ditutupi kain dulu sementara, supaya tidak mengganggu pemandangan para atlet yang bertanding. Katanya sih supaya baunya tidak menguap juga sih. Tapi emang bisa ya bau dihadang sama kain?
ADVERTISEMENTS
2. Masih dalam rangka mempercantik dan membuat kota lebih teratur, pedagang kaki lima di sekitar Jalan Asia Afrika rencananya bakal dipindahkan sementara
Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) menjadi salah satu pusat penyelenggaraan Asian Games ke-18. Salah satu acara besar yang diselenggarakan disini adalah pembukaan Asian Games. Agar tampak teratur dan bersih, daerah sekitar Stadion GBK nggak lepas dari penertiban pemerintah Jakarta. Termasuk jajaran penjual sate taichan yang selama ini berjualan di sekitar Jalan Asia Afrika.
Demi kelancaran penyelenggaraan Asian Games, sebagaimana dilansir dari Kompas, para pedagang kaki lima ini rencananya bakal direlokasi atau dipindah sementara. Bahkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengusulkan agar pedagang sate taichan nantinya bisa ditata seperti night market-night market di luar negeri selama Asian Games. Bagus juga sih kalau bisa beneran kayak night market, tapi sayang juga kalau cuma sebentar~
ADVERTISEMENTS
3. Jakarta juga berusaha membuat kotanya lebih ramah buat pejalan kaki. Tapi ada pesan dari bapak pekerja yang membangun, “Kalau sudah cantik, tolong dirawat“
Ya, pembangunan jalur pejalan kaki juga jadi agenda pembenahan menjelang Asian Games. Trotoar yang diperbaiki adalah trotoar sepanjang jalan Sudirman hingga Thamrin. Bahkan, disadur dari Kompas, salah seorang pekerja pembangunan memberi pesan agar trotoar dirawat setelah dipercantik termasuk setelah acara Asian Games selesai
Kan sudah cantik nih trotoar, tolonglah dirawat. Jangan buang sampah sembarangan, jangan coret-coret juga. Saya dan teman-teman yang lain sudah bekerja keras banget membangunnya loh
ADVERTISEMENTS
4. Selain persoalan infrastruktur, masalah yang mungkin lebih pelik adalah soal kemacetan. Lagi-lagi, solusinya mungkin baru bisa sebatas sementara dulu dengan buka tutup jalur
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Yusuf, memberikan keterangan bahwa lalu lintas sepanjang Bandara Soekarno-Hatta hingga Stadion Gelora Bung Karno akan diberlakukan sistem buka-tutup. Sistem buka-tutup ini hanya sementara aja sekitar dua atau tiga menit untuk penjemputan para atlet. Dengan begini tentu perjalanan altet Asian Games 2018 nggak perlu ngerasain “seru”nya kemacetan Jakarta. Ya susah juga sih kalau sampai telat bertanding gara-gara macet~
ADVERTISEMENTS
5. Nah ada juga kabut asap yang jadi permasalahan rutin di Sumatera. Namun untuk isu ini, pemerintah katanya tidak begitu khawatir soalnya diperkirakan bakal hujan
Ancaman kabut asap sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Namun dengan adanya perhelatan besar sekelas Asian Games di Palembang, yang notabene dekat denga titik-titik kebakaran lahan, permasalahan ini dikhawatirkan bisa jadi gangguan. Apalagi dalam beberapa tahun belakangan ini, masalah asap di Sumatera dan Kalimantan menjadi semakin parah sampai anak-anak sekolah di wilayah itu harus diliburkan.
Tapi tahun 2018 ini, sebagaimana dilansir dari BBC, pemerintah tampaknya yakin persoalan asap tidak akan separah tahun-tahun sebelumnya karena ada potensi hujan. Padahal sekarang Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Ogan, yang hanya berjarak 15 km dari lokasi Asian Games 2018 di Kompleks Jakabaring Palembang, sedang mengalami kebakaran lahan. Di samping berharap hujan, pemerintah sih kabarnya juga lebih menggalakkan upaya penanganan kebakaran hutan tahun ini. Ya semoga aja beneran hujan guys. Tapi semoga juga pemerintah segera menemukan solusi jangka panjang yang lebih bisa diandalkan daripada menanti hujan.
Bukan Indonesia doang kok, banyak negara lain yang pasti juga gelagapan kalau harus jadi tuan rumah event sebesar Asian Games. Dari pembangunan infrastruktur baru sampai kesiapan seluruh lapisan masyarakat untuk menyambut tamu dari berbagai negara, banyak banget hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam waktu singkat. Lihat aja Cina yang sampai harus bikin ‘Revolusi Toilet’ dadakan gara-gara WC umumnya banyak yang tidak layak menjelang Olimpiade Beijing 2018.
Makanya kita memang sudah seharusnya mengapresiasi, mendukung, dan kalau bisa ikut membantu persiapan negara ini menyambut Asian Games 2018. Tapi ya nggak ada salahnya juga menyampaikan kritik yang membangun, supaya besok-besok kalau berkesempatan menjadi tuan rumah lagi kita nggak kelimpungan kayak anak kos yang orangtuanya datang inspeksi tiba-tiba~