Coba hitung bersama berapa banyak sedotan plastik yang digunakan satu hari oleh kedai kopi seperti Starbucks. Jika dalam satu hari ada minimal 200 minuman terjual, berarti ada 200 sedotan plastik yang digunakan. Itu hanya dalam satu hari. Jika satu bulan, totalnya ada 6000 sedotan plastik. Dan hal tersebut terjadi di lebih dari 200 gerai Starbucks di Indonesia dan lebih dari 20.000 kedainya di dunia. Tentu saja kedai kopi internasional ini bisa jadi salah satu penghasil sampah sedotan plastik terbesar.
Meski bentuknya kecil, jika dipakai banyak orang setiap hari, tentu saja sampah sedotan plastik akan menggunung dan menjadi masalah untuk bumi ini. Apalagi plastik sifatnya sulit terurai. Hal ini menjadi tantangan untuk bisa mencari alternatif penggunaan sedotan plastik. Bahkan Starbucks sudah memulai langkah itu dan diperkirakan pada tahun 2020, kedai kopi tersebut tak akan lagi menggunakan sedotan plastik di semua gerainya.
Apa sih alternatif lain yang bisa digunakan untuk menggantikan peran sedotan plastik? Yuk cari tahu bersama Hipwee News & Feature!
ADVERTISEMENTS
1. Starbucks sudah memulai komitmennya untuk mengurangi sampah sedotan. Langkahnya adalah dengan membuat inovasi tutup gelas yang punya fungsi seperti sedotan.
Starbucks menyebutnya dengan sippy cup dimana penutup gelas dibuat agar orang bisa langsung meminum dari tutupnya tanpa perlu sedotan lagi. Desain tutup gelas ini bekerja sebaik sedotan dan bisa berfungsi mirip dengan sedotan. Kebijakan tanpa sedotan ini berlaku untuk semua jenis minuman kecuali frappuccino yang bakal dilengkapi dengan sedotan berbahan ramah lingkungan.
Nggak sabar dong nyobain sippy cup dari Starbucks. Meski kebijakan ini baru akan dimulai di beberapa kota, seluruh kedai Starbucks akan benar-benar free dari sedotan plastik pada tahun 2020 mendatang. Kira-kira kapan ya giliran diterapkan di Indonesia?
ADVERTISEMENTS
2. Masalah utama sedotan plastik terletak pada bahannya yang sulit terurai dan penggunaannya yang hanya sekali pakai. Tapi sekarang ada kok sedotan yang bisa dicuci dan dipakai berkali-kali.
Sudah mulai bermunculan lho penjual sedotan yang tidak sekali pakai misalnya sedotan metal, kaca, dan bambu. Pembelian sedotan seperti itu biasanya dilengkapi dengan sikat kecil yang berfungsi untuk membersihkan bagian dalam sedotan dan ada kemasan khusus yang membuatnya kece buat dibawa kemana-mana. Dengan membawa sedotan yang bisa dipakai berulang kali ini, maka kita nggak perlu minta sedotan plastik lagi deh.
ADVERTISEMENTS
3. Alternatif lain adalah memakai sedotan yang bisa dimakan karena bahannya dari rumput laut. Nggak lagi deh ada sampah sedotan
Loliware dulunya pernah membuat gelas yang bisa dimakan untuk mengurangi sampah gelas plastik, tapi sekarang Loliware juga meluncurkan Lolistraw yang merupakan sedotan berbahan rumput laut. Sedotan ini bisa dimakan. Tentu saja kalau bisa dimakan, bahan sedotan ini pastinya mudah diurai. Meski dibuang, Lolistraw nggak akan merusak lingkungan.
Tapi kalau lebih nggak mau rugi, mending dimakan aja. Setelah dibuat minum, sedotannya masuk perut deh. Rasanya pun bermacam-macam~
ADVERTISEMENTS
4. Kalau mau sedotan yang bisa di daur ulang, ada juga lho sedotan kertas. Meski sekali pakai, tapi tetap saja lebih baik dibandingkan sedotan plastik.
Sedotan kertas bisa kok menggantikan sedotan plastik. Walaupun sekali pakai, tetapi karena bahannya dari kertas, maka tentu saja sedotan ini bisa di daur ulang. Bahkan menurut yang diberitakan oleh The Guardian, McDonalds di Inggris akan mengganti sedotan plastik dengan sedotan kertas karena adanya protes dari konsumennya. Semoga langkah McDonalds Inggris ini akan segera diikuti oleh McDonalds negara lain ya.
ADVERTISEMENTS
5. Yang paling mudah adalah bawa botol minum sendiri. Banyak kok botol minum yang ada sedotannya dan bisa dipakai berulang kali.
Selain aneka sedotan tadi, alternatif untuk mengurangi penggunaan sedotan plastik adalah dengan membawa botol minum sendiri yang sudah dilengkapi dengan sedotan. Tentu saja yang seperti ini bisa dicuci dan dipakai berulang kali sehingga tidak menambah sampah plastik.
ADVERTISEMENTS
Selain sedotan plastik dan tas kresek, sebenarnya masih banyak lagi barang sehari-hari yang harus kita kurangi atau pengganti. Dari popok bayi sampai pembalut wanita
Yuk coba lihat sekeliling. Ada banyak barang yang hanya sekali pakai dan berakhir di tempat sampah contohnya pembalut, popok, dan juga kertas. Tapi, sudah mulai ada solusi bagi ketiga benda tersebut. Misalnya saja untuk pengganti pembalut sudah ada menstrual cup, ada juga popok kain yang menggantikan popok sekali pakai, dan untuk penggunaan kertas pun sudah makin banyak yang mulai menggantinya dalam bentuk digital lho.