Nggak cuma sebagai penunjuk waktu aja, saat ini jam tangan sudah jadi bagian dari gaya hidup manusia. Tidak sedikit orang bahkan rela mengeluarkan kocek ratusan sampai miliaran rupiah cuma buat jam tangan. Harganya yang ngalah-ngalahin rumah dan mobil itu seringkali membuat kita heran, apa ya sebenarnya yang membuat jam bisa begitu mahal. Di satu sisi, setiap kali jalan-jalan ke pasar atau melintas di pinggir jalan, banyak juga pedagang yang menjual aneka jam tangan murah meriah yang kebanyakan memang kualitasnya KW. Kisaran harganya dari puluhan sampai ratusan ribu aja! Jauh banget ‘kan bedanya?
Ternyata usut punya usut, ada sederet faktor yang bisa membuat sebuah jam tangan dihargai begitu mahal lho. Meskipun secara visual mungkin sama atau mirip, tapi jam tangan asli dan KW itu emang jauh banget bedanya! Penasaran nggak sih apa yang membuat harga jam tangan macam Rolex, Patek Philippe, atau Swiss bisa sangat fantastis? Simak bareng rangkumannya bareng Hipwee News & Feature dulu yuk~
ADVERTISEMENTS
1. Komponen rumit jam tangan jadi faktor utama kenapa harganya bisa mahal bingits. Bikin jam tangan itu sama rumitnya kayak bikin mesin mobil lho
Eh, jangan dikira bikin jam tangan itu mudah ya. Proses pembuatan jam itu jauh lebih sulit dari yang kita kira lho. Para pembuatnya dituntut untuk membuat sebuah mesin, dengan komponen kecil nan rumit di dalamnya. Komponen satu dengan yang lain nggak boleh salah agar jam bisa berfungsi dengan baik. Untuk brand jam tangan yang sudah punya reputasi, mereka sangat menjaga kualitas setiap komponen pembentuk jamnya. Semakin beragam fungsi jam tangan, maka komponennya juga makin rumit, ada teknologi yang dikembangkan di situ. ‘Kan banyak tuh sekarang, jam yang ada kalendernya, punya stopwatch, ada kompasnya, dan lain sebagainya. Nah, umumnya jam seperti itu harganya selangit guys!
ADVERTISEMENTS
2. Selain komponen, tenaga manusia yang memproduksi juga bisa bikin mahal guys. Bahkan katanya untuk membuat 1 jam tangan mewah butuh waktu bertahun-tahun!
Membeli jam tangan mewah itu sama saja kayak kita membeli jasa dan waktu para pengrajinnya. Dilansir dari Highsnobiety, orang-orang yang membuat jam tangan mewah ini harus melewati masa pelatihan selama 10 tahun dulu sebelum benar-benar praktik membuat jam lho! Nggak sampai di situ, biasanya proses produksi jam tangan mahal bisa menghabiskan waktu hingga 3 tahun. Meskipun zaman sudah modern, tapi sampai saat ini proses produksi jam tangan masih dilakukan oleh tenaga manusia. Penyusunan komponen-komponen mikro hingga uji cobanya harus benar-benar dilakukan sendiri sama manusia.
ADVERTISEMENTS
3. Setiap tahapan pembuatan, ternyata sebuah jam tangan harus “dilempar” ke sana ke mari. Mulai dari pabrik, ke pusat grosir, lalu ke distributor, kemudian ke retailer. Dari setiap perjalanan itu mereka masing-masing jelas akan menaikkan harganya
Dikutip dari Forbes, ternyata untuk bisa sampai ke pembeli, sebuah jam tangan harus melewati lebih dari 1 “pintu”, mulai dari pabrik — pusat grosir — distributor — retailer — baru konsumen. Bisa jadi saat di pabrik harga jam masih rendah, misalnya Rp25 juta, saat sampai di pusat grosir harganya akan naik 2 kali, masuk distributor naik lagi, begitu seterusnya. Jadi nggak heran sebenarnya kalau semakin banyak “tangan” maka harga jam tangan juga akan semakin mahal.
ADVERTISEMENTS
4. Belum lagi kalau mau menambahkan berlian, emas, atau perak buat mempercantik jamnya, jangan harap harganya cuma puluhan juta deh
Nggak cuma soal fungsi dan komponen di dalamnya aja yang bikin mahal. Tapi juga tampilan atau desain dari jam tangan itu sendiri. Kita semua pasti bisa memahami faktor yang satu ini, bandingkan aja jam dengan strap kulit asli dengan yang pakai kulit sintetis. Sudah pasti lebih mahal yang asli ‘kan. Harganya jelas bisa jauh banget. Belum lagi jam tangan mewah tuh biasanya dipercantik lagi dengan berlian, emas, perak, atau logam mahal lainnya. Duit puluhan juta kayaknya nggak cukup ya buat beli jam semacam itu…
ADVERTISEMENTS
5. Semakin sedikit jumlah produksinya, maka akan semakin mahal juga jam tersebut. Beda sama yang diproduksi secara massal
Di mana-mana, barang limited edition sudah pasti lebih mahal dibanding yang diproduksi secara reguler. Sama halnya dengan jam tangan. Biasanya perusahaan jam ternama nggak mau memproduksi jam tangan mewah dalam jumlah banyak. Mereka cuma akan memproduksinya sedikit, bahkan sengaja agar stok nggak lebih banyak dari permintaan. Sebagai contoh begini, misalnya untuk membuat 1 model jam tangan butuh biaya Rp50 juta (untuk riset, perancangan, pengembangan, dan pembelian bagian-bagian pembentuk jam) dan 1 model itu cuma diproduksi sebanyak 100 buah. Lalu dengan biaya produksi yang sama, model lain diproduksi sebanyak 10.000 buah. Sudah pasti harganya akan lebih mahal yang model pertama dibanding model ke dua. Kira-kira begitulah teorinya.
Untuk jam tangan-jam tangan di bawah Rp100 ribu, kemungkinan sih komponen pembentuknya memang dipilih yang termurah. Baterainya saja biasanya cuma akan bertahan 1 atau 2 bulan. Beda sama jam tangan mahal yang umumnya akan bertahan bertahun-tahun. Dan dari segi fungsi, jam tangan murah cuma bisa buat penunjuk waktu, nggak ada tuh yang namanya stopwatch, kalender, apalagi kompas. Sudah gitu, biasanya ya diproduksinya secara massal~