Satu lagi kasus korupsi yang berhasil dibongkar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di tubuh badan legislatif Kota Malang. Setelah beberapa waktu lalu KPK menetapkan mantan walikota Malang, Moch. Anton, sebagai tersangka, kali ini giliran puluhan anggota DPRD Kota Malang yang kena “razia”nya KPK. Mereka yang berjumlah 41 orang ini sama-sama terjaring kasus suap pembahasan APBN-P Pemkot Malang Tahun Anggaran 2015. Gara-gara ini, DPRD Kota Malang terancam lumpuh karena cuma menyisakan 4 orang anggota saja!
Korupsi di Indonesia udah jadi semacam berita wajib tiap minggu yang tayang di televisi. Rasanya sulit sekali menghapus kultur korup dalam kehidupan politik dan pemerintahan di Indonesia. Walaupun udah banyak contoh kasus koruptor kena hukuman sampai berpuluh-puluh tahun, tapi kenyataannya fakta ini nggak berhasil bikin yang lain jera. Kali ini Hipwee News & Feature udah merangkum infonya buat kamu. Mari disimak.
ADVERTISEMENTS
Terjaringnya 41 orang tersangka korupsi di DPRD Kota Malang ini nggak berlangsung dalam satu waktu, melainkan terbagi dalam 3 tahap
Di tahap pertama, KPK berhasil menangkap mantan Ketua DPRD Kota Malang Arief Wicaksono dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan Pemkot Malang Tahun 2015 Jarot Edy Sulistiyono. Lalu tahap selanjutnya, di kasus yang sama, ada 22 orang lagi yang terjaring, termasuk mantan Walikota Malang, Moch. Anton. Baru sisanya terjaring di tahap ketiga. Sampai saat ini sih katanya sudah ada 41 orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Padahal jumlah anggota DPRD cuma 45 orang. Ketua DPRD-nya sendiri pun juga ikut terjaring lho! Duh…
ADVERTISEMENTS
Karena korupsi massal ini, DPRD Kota Malang dikabarkan terancam lumpuh sementara. Ya cuma ada 4 orang yang kerja, gimana dong?
Entah gimana jadinya badan legislatif Kota Malang ke depannya, pasca penetapan 41 orang anggotanya sebagai tersangka. DPRD Kota Malang dikabarkan terancam lumpuh karena hanya menyisakan 4 orang anggotanya; Abdurrochman (PKB), Subur Triono (PAN), Priyatmoko Oetomo (PDI-P) dan Tutuk Haryani (PDI-P). Sebenarnya ada satu lagi anggota dewan hasil PAW dari Yaqud Ananda Gudban yang sudah menjadi terdakwa, yaitu Nirma Cris Desinidya (Hanura).
Abdurrochman sendiri berharap ada langkah solutif yang bisa dilakukan Kementerian Dalam Negeri, demi berlangsungnya roda pemerintahan di Kota Malang. Sekretaris Daerah Kota Malang katanya juga terus berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Timur dan Kementerian Dalam Negeri.
ADVERTISEMENTS
Jadi sebenarnya kenapa sih korupsi sulit sekali dihilangkan? Apa mungkin karena korupsi itu emang udah kayak aktivitas biasa ya di lingkup pemerintahan?
Kayaknya, korupsi dan pemerintahan itu bagaikan amplop dan prangko yang sulit dipisahkan. Bisa jadi aktivitas suap menyuap di lingkup pemerintahan udah jadi hal biasa dan bukan rahasia lagi. Mungkin ya sama-sama tahu gitu. Kata Badan Kepegawaian Negara (BKN) aja, ada setidaknya 2.357 PNS aktif yang sudah terpidana kasus korupsi. Sedangkan sebanyak 317 orang sudah diberhentikan paksa. Jadi kalau ditotal ada 2.674! Bayangkan aja, mungkin di setiap badan pemerintahan pasti ada yang korupsi nggak sih? Yang jelas ini jadi tamparan keras bagi kita semua.
ADVERTISEMENTS
Masa iya kita perlu “bersih-bersih” satu generasi biar budaya korupsi benar-benar bisa dihapuskan?
Kita nggak bisa bilang sembarangan kalau pemerintah selama ini cuma diam aja. Harus diakui kalau upaya memberantas korupsi ini bahkan udah dilakukan sejak dahulu kala. Tapi entah gimana, kok rasanya para koruptor ini mati satu tumbuh seribu gitu ya… Susah banget buat dihapus secara tuntas sampai akar-akarnya. Masa iya sih kita perlu sapu bersih satu generasi, biar lingkungan pemerintahan benar-benar bisa bebas dari korupsi? Kalau kayak gitu nanti, semua kursi pemerintahan harus ditempati orang-orang baru~
Walaupun belum jelas kapan korupsi bisa berakhir di Indonesia, tapi kita mesti tetap berpikir positif kalau pemerintah mungkin sedang menggodok berbagai aturan dan cara biar budaya kotor ini bisa benar-benar diakhiri. Sebagai warga negara yang baik dan mungkin udah cukup jengkel sama banyaknya koruptor bermunculan, semoga kita bisa mulai memberantas korupsi dari diri kita sendiri ya~