Sebenarnya, perasaan sepi yang hadir pada diri kita tercipta oleh sugesti kita sendiri. Pikiran kita terlalu dini membentuk anggapan bahwa keramaian selalu membuat diri ini tak nyaman. Padahal efek paling jahat yang akan timbul dari selalu merasa kesepian adalah kematian. Dilansir dari Vemale, seorang profesor psikologi bernama John Cacioppo mengatakan:
“Kesepian dapat mempengaruhi fisik serta otak yang dapat menyebabkan peningkatan depresi secara keseluruhan.”
Ada beberapa faktor penyebab kenapa kesepian menjadi momok yang menakutkan bagi kawula muda. Dilansir dari Vice, kita sudah merangkumnya buat kamu-kamu anak muda agar terhindar dari kesepian. Mari kita ulas bersama!
ADVERTISEMENTS
1. Sejak kecil kita sudah diajarkan paham neoliberalisme di sekolah, bahwa prestasi individu di atas segalanya
Ketika masa sekolah, mulai dari anak-anak hingga remaja, kita memang dituntut untuk memiliki prestasi setinggi mungkin agar dapat membanggakan orangtua dan punya reputasi baik di lingkungan pergaulan. Bekerja secara individu sudah mengakar dan menjadi kebiasaan agar dapat menjadi siswa yang kompetitif. Salahnya, justru cara ini sangat mengancam pribadi anak muda yang terlalu menjunjung tinggi individualisme. Kita terlalu fokus dengan urusan sendirian, hingga kesepian lebih mudah menerjang.
“Di manapun, kita diajarkan bahwa kesuksesan datang melalui sikap mementingkan diri, kompetitif, dan menjunjung individualisme ekstrem,” jelas George Monbiot, Aktivis Politik, lansiran Vice
Gara-gara perspektif seperti ini pula akhirnya kita menjadi begitu tertekan ketika sedang kesepian. Kita merasa orang lain juga mementingkan dirinya sendiri. Agak miris mengingat Indonesia sebenarnya punya masyarakat yang menjunjung kolektivisme, bahu membahu, dan gotong royong. Kebangetan kalau ada yang merasa kesepian di negara ini.
ADVERTISEMENTS
2. Pengaruh dari individualisme tersebut akan menumbuhkan sifat egois yang menuntut kita menuju jurang kesepian
Sisi buruk dari sikap individualisme dapat menimbulkan sikap egois. Pada akhirnya kita jadi merasa tak butuh orang lain dalam melakukan kegiatan-kegiatan papun, tugas kuliah misalnya. Egois ini yang nantinya membuat teman-teman kita pergi menjauh dan dengan segera kita bersua dengan kesepian. Jelas sudah, mana ada yang mau berteman dengan orang egois. Bersiaplah untuk berteman sepi.
ADVERTISEMENTS
3. Apalagi jika terlalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Padahal setiap orang punya kelebihan-kekurangan, serta jalannya masing-masing
Kadang kita suka fokus dengan kehidupan orang lain. Kira merasa iri karena orang lain bisa tertawa terbahak-bahak dengan teman-temannya seperti tanpa ada beban di kepala. Padahal belum tentu orang tersebut benar-benar sedang bahagia, bisa jadi kan dia sedang menutupi kesedihan dengan tertawa.Setiap orang punya permasalahannya masing-masing. Orang miskin saja mungkin tak menghadapi permasalahan orang kaya. Nah, sikap membandingkan diri sendiri dengan orang lain ini dapat menyebabkan kesepian jika kita tak punya teman untuk berbagi. Kita terlalu sibuk memikirkan orang lain hingga kita merasa kurang berharga, dan akhirnya tercerabut dari lingkungan sosial.
ADVERTISEMENTS
4. Dan, yang paling akut dari ketiga poin di atas adalah kurangnya aktivitas
Rasa sepi akan semakin membungkus diri kita bila kita tak melakukan apa-apa. Semakin lebih sering diam dan menghanyutkan diri dalam kesepian itu, kita makin terasa terhimpit. Maka dari itu carilah kesibukan. Jangan sungkan-sungkan memulai hal baru yang bisa memberimu peluang untuk mendapatkan banyak teman baru. Tidak ada kata terlambat untuk hal ini.
Kesepian bukan karena faktor orang lain yang menjebak kita dalam kesendirian, tapi balik lagi bagaimana kita bisa lebih terbuka untuk menyikapi sesuatu hal dalam lingkungan sosial. Masa sih pembaca Hipwee masih aja merasa kesepian?