Setiap orang pasti membutuhkan wadah bahkan sarana untuk meluapkan perasaanya, entah itu bahagia, sedih atau kecewa. Namun segelintir orang masih menjadikan buku harian atau yang kerap disebut buku harian atau diari sebagai wadah luapan emosinya, dengan menulis diari mereka bisa bebas berekpresi selain itu tentang hal didalamnya pun hanya orang itu sendiri dan tuhan yang tau. Tak hanya berisi curhatan namun segala macam to do list, juga pasti menjadi isi diari-mu. Setidaknya segala ceritamu tersimpan dalam buku dan bisa dikenang kapan pun, yang secara tidak langsung merekam jejak jejak emosimu.
Alih-alih kuno, justru ternyata menulis diari baik loh untuk kesehatan, Hipwee News & Feature sudah merangkumnya untuk kamu, yuk simak ulasannya!
ADVERTISEMENTS
1. Menuliskan peristiwa yang bikin kalut telah lama diketahui dapat memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan psikologis, mengapa begitu ya?
Seperti yang dilansir dalam apa.org Journal of Experimental Psychology: General (JEP: General) (Vol.130, No. 3), menunjukkan bahwa tulisan yang ekspresif mengurangi pikiran yang mengganggu, mencegah kejadian negatif dan meningkatkan daya ingat. Para periset percaya, dengan hal itu dapat membebaskan sumber kognitif kita untuk aktivitas mental lainnya, seperti mengatasi stres dengan lebih efektif. Setidaknya, menulis di buku harian lebih baik daripada mencurahkan di social media yang malah nantinya membuat netizenmu risih sendiri akan segala keluh kesahmu itu.
ADVERTISEMENTS
2. Penelitian telah mengisyaratkan bahwa mekanisme kognitif akan menjelaskan kaitan antara tulisan ekspresif dan kesehatan, dengan menulis kita jadi lebih berani menghadapi kesedihan
Begitulah catatan psikolog University of Texas James W. Pennebaker, PhD, dalam penelitian tentang tulisan ekspresif dan kesehatan. Dia dan rekan-rekannya telah menemukan bahwa orang-orang yang paling diuntungkan dari tulisan ekspresif cenderung menggunakan lebih banyak mengungkapkan lebih banyak emosi dalam tulisan mereka, menyebabkan beberapa psikolog berspekulasi bahwa tulisan ekspresif membantu orang menyederhanakan dan mengatur kenangan terfragmentasi.
Studi dari Lowa University menunjukan bahwa menulis kejadian yang membuat mereka tertekan justru akan membuat mereka lebih berani menghadapi apa yang mereka alami, karena bagaimanapun kuncinya adalah menulis apa yang dipikirkan dan dirasakan sebagi bentuk perlawanan emosi. Bahkan dari studi yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, ditemukan bahwa penderita rheumatoid arthritis dan asma yang menulis tentang kejadian hidup mereka, mengalami penurunan stres dan gejala penyakit secara signifikan.
ADVERTISEMENTS
3. Selain dapat meningkatkan mood yang positif, keseimbangan otak kanan dan otak kiri juga terlatih loh
Menurut Dr. James Pennebaker, seorang psikolog mengatakan bahawa menulis buku harian dapat memperkuat sel kekebalan yang disebut limfosit-T dan telah terbukti menurunkan depresi, kecemasan, peningkatan mood yang positif, dan keterlibatan sosial. Menulis memang menggunakan otak kiri yang pada dasarnya berfungsi sebagai analisis dan rasional, sementara saat otak kiri kamu sibuk, otak kanan kamu akan sibuk mengendalikan emosi dan berimajinasi. Dengan cara ini, menulis memungkinkan kita menggunakan lebih banyak kekuatan otak kita untuk lebih memahami diri kita dan dunia di sekitar kita.
ADVERTISEMENTS
4. Menulis buku harian sebelum tidur dapat membuatmu tidur lebih cepat
Dilansir dari Pshycology Today, sepanjang hari pasti kita memiliki banyak hal didalam pikiran kita, meluapkannya sedikit dalam tulisan sebelum tidur dapat mengurangi kecemasan kamu dan membuat kamu tidur lebih cepat. Memiliki banyak hal dalam pikiran kita adalah salah satu penghambat mengapa kita sulit tertidur dimalam hari.
Tak hanya perihal pelarian patah hati, namun nyatanya menulis diari juga memiliki manfaat seperti penjelasan diatas. Yuk menulis agar jiwamu lebih bugar dan bahagia!