Hai, guys! Gimana keadaan Senin-mu, menyenangkan ‘kah? Jangan murung, jangan gundah! Kali ini Hipwee bakalan nemenin soremu yang indah dengan artikel menarik soal fakta biskuit Khong Guan. Iya, karena sebentar lagi mau puasa jadi nggak ada salahnya dong kita bahas fakta-fakta menarik yang belum diketahui oleh orang banyak tentang Khong Guan. Pasti di antara kalian banyak juga ‘kan yang bertanya-tanya mengapa gambar pada kaleng Khong Guan hanya terdapat Seorang Ibu dan dua anak, lalu sang Ayah kok nggak ada?
Nah, dari pertanyaan sederhana tersebut membuat Hipwee News & Feature kepo serta ingin membahasnya lebih dalam lagi mengenai Khong Guan. Biskuit yang melegenda ini ternyata bukan dari Indonesia lho guys. Yuk simak bareng fakta-fakta lainnya!
ADVERTISEMENTS
1. Awal mulanya perusahaan biskuit legendaris ini bernama Khong Leng yang didirikan oleh Chew bersaudara dari Cina
Biskuit Khong Guan, biskuitnya lebaran yang selama ini kita anggap produk asli Indonesia ternyata salah besar, guys. Khong Leng merupakan cikal bakal Khong Guan yang didirikan oleh dua bersaudara asal Cina yaitu, Chew Coo Keng dan Cew Coo Han. Awalnya kedua saudara ini bekerja di sebuah perusahaan biskuit milik Tan Kah Kee bernama Khiam Aik. Karena kinerja Chew Coo Keng bagus, ia pun diangkat menjadi kepala pengawas.
Ketika Jepang datang menginvasi Singapura, Chew bersaudara pindah ke Malaysia lantas mendirikan pabrik biskuit Khong Leng. Sayangnya ketika produksi biskuit sedang tinggi-tingginya persediaan tepung dan gula di Malaysia habis. Akhirnya Chew bersaudara kembali ke Singapura untuk mendirikan kembali pabrik biskuit dengan mana Khong Guan. Nah, Khong Leng inilah bisa dikatakan sebagai cikal bakal Khong Guan yang kita kenal hingga saat ini.
ADVERTISEMENTS
2. Khong Guan sudah berdiri di Singapura sejak 1947, lalu beredar di Indonesia sejak 1971
Perlu kalian ketahui bahwa ketika Chew bersaudara mendirikan pabrik biskuit Khong Guan di Singapura, mereka tidak memiliki mesin pembuat biskuit. Mereka hanya menemukan mesin pembuat biskuit yang sudah hancur akibat perang selama Jepang menduduki Singapura. Nggak kehabisan akal mereka pun membuat mesin buatan semi-otomatis yang dibantu oleh sebuah sepeda untuk menjalankan biskuit di atas konveyor menuju oven batu bata. Hm, sebuah usaha yang sangat menarik ya, guys.
Akhirnya usaha mereka nggak sia-sia. Penjualan meningkat otomatis membuat produksi meningkat pula. Maka secara resmi berdirilah Khong Guan Factory Bisicuit Limited pada tahun 1947 di Singapura. Dan, untuk pabrik biskuit Khong Guan di Indonesia sendiri baru berdiri sejak tahun 1971. Setelah itu disusul sebuah kerja sama dengan perusahaan cemilan asal Australia, Arnotts. Dari kerja sama inilah Khong Guan mengahasilkan produk biskuti dengan berbagai varian, di antaranya wafer, biskuit, dan stickwafer.
Informasi tambahan:
Sejak dulu hingga kini Khong Guan sudah menjadi cemilan primadona di Indonesia yang terkenal dengan sebutan “Khong Guan Red Assorted” atau “Khong Guan Merah”.
ADVERTISEMENTS
3. Keluarga yang terlukis pada kaleng Khong Guan di dunia nyata benar adanya. Gambar ini dilukis oleh Bernadus Prasodjo
Nah, untuk poin yang satu ini seringkali gambar sebuah keluarga pada kaleng Khong Guan menjadi bahan pertanyaan bahkan dijadikan meme-meme lucu hingga viral di berbagai media sosial. Tapi, kalian tahu nggak sih bahwa sebenarnya gambar keluarga tersebut memang benar adanya di dunia nyata.
Jadi, gambar Khong Guan dilukis oleh orang Indonesia bernama Bernardus Prasodjo pria asal Bandung pada tahun 1971. Ide gambar ini bukan murni dari Bernardus, tapi sudah ada sketsa yang disediakan perusahaan Khong Guan untuk kemudian diselesaikan oleh Bernardus.
“Keluarga Khong Guan adalah keluarga harmonis. Ayahnya tidak terlihat dalam gambar karena dia sedang memotret keluarga yang disayanginya,” jelas Bernardus.
ADVERTISEMENTS
4. FYI, ternyata nama Khong Guan Biscuit atau “KGB” ada hubungannya dengan kode intelejen di Rusia. Kok bisa ya?
Untuk poin ini akan sedikit mengejutkan bahwa pada era 60-an kata “Khong Guan Biscuit” atau “KGB” menjadi kode rahasia intelijen di Moscow, Rusia. Dikutip dari buku “Seri Buku Tempo: Nyoto Peniup Saksofon Di Tengah Prahara” yang ditulis oleh Tim Buku Tempo, mengatakan bahwa pada era 60-an ada seorang bernama Nyoto teman dekat dari Aidit yang pro terhadap paham komunis di Moscow, Rusia. Nyoto yang udah beristri punya hubungan dekat dengan seorang penerjemah bahasa asal Rusia bernama Rita. Ketika Nyoto berkunjung ke Rusia, ia harus menggunakan kode rahasia “KGB” yang berarti Rita harus menemaninya selama di Rusia.
Kisah skandal asmara Nyoto dan Rita tercium oleh presiden Suharto dan kala itu Rita menjadi “Wanted People” yang diyakini sebagai agen intelijen rahasia Rusia. Makanya, Rita nggak pernah datang ke Indonesia sehingga jika Nyoto ingin bertemu dengannya harus lah terbang ke Moscow. Hingga akhirnya catatan kisah Nyoto dan Rita menjadi sisi asmara dari kelamnya paham kiri yang pernah ada di Indonesia.
Nah, guys, sekarang sudah tambah tahu kan fakta-fakta unik biskuit Khong Guan. Sebentar lagi kan udah mau puasa nih, udah pada beli Khong Guan belum?